Dalam era digital yang semakin berkembang pesat ini, inovasi menjadi kunci utama bagi kesuksesan bisnis. Salah satunya terobosan dalam hal pembayaran menggunakan QR (Quick Response) Code. Jadi, usaha kamu nggak terbatas hanya di meja kasir saja atau secara cash, QR code kini menawarkan kemudahan dan efisiensi dalam transaksi.

Eits, seiring manfaat yang ditawarkan, pasti pertanyaan dasar muncul di benak kamu, sebenarnya penerapan inovasi pembayaran ini benar-benar akan membuat bisnis kamu meraih untung atau justru membawa potensi kerugian yang perlu diwaspadai? Iya, kan?

Nggak perlu khawatir, berikut keuntungan dan kekurangan yang bisa kamu pahami dari penggunaan pembayaran QR Code. Simak penjelasannya sampai bawah, ya!

Keuntungan Menggunakan Pembayaran QR Code

Transaksi Jadi Lebih Mudah dan Cepat

Misalnya, kamu punya bisnis yang ada toko fisiknya. Nah, customer yang datang jadi nggak perlu repot-repot lagi membawa uang tunai atau bayar secara cash. Cukup dengan smartphone, mereka bisa dengan mudah memindai QR Code yang tersedia.

Jadi, customer nggak perlu lagi tuh harus mengubek-ubek uang tunai di kantong atau dompet dan memberikannya ke kasir. Di mana hal tersebut agak ribet dan tentunya akan memakan banyak waktu. 

Menariknya lagi nih, semua informasi pembayaran akan langsung tertera di layar mereka, dan dengan sekali klik, transaksi bisa dengan cepat selesai tanpa perlu menunggu atau memasukkan detail pembayaran secara manual.

Hal ini tentu akan memberikan rasa nyaman untuk customer dan pengalaman berbelanja mereka jadi lebih lancar. Lebih memudahkan customer, bukan?

Baca juga: Terima Pembayaran Pakai Kartu Kredit atau Debit, Untung Mana?

Membuat Pengelolaan Keuangan Lebih Efisien

Jika dibandingkan dengan menerima pembayaran tunai yang memerlukan waktu untuk menghitung uang dan memberikan kembali kepada customer pada saat transaksi berlangsung. Dengan pembayaran QR Code, proses tersebut jadi lebih efisien lho.

Apalagi, dengan QR Code, setiap transaksi dengan otomatis tercatat secara digital sehingga hal ini juga akan memudahkan kamu dalam melakukan perhitungan dan proses akuntansi jadi lebih efisien. 

Menyediakan Analisis Data yang Lebih Baik

Setiap transaksi dengan QRIS akan direkam secara otomatis. Nah, dengan data ini, kamu jadi tahu mengenai preferensi pembelian customer seperti apa, waktu transaksi yang paling ramai dan sepi, hingga item/produk mana yang paling diminati.

Informasi tersebut bisa kamu gunakan untuk mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif. Misalnya, jika data menunjukkan bahwa produk tertentu sangat diminati pada jam makan siang, nah kamu bisa deh atur promosi khusus atau paket makan siang spesial untuk menarik banyak customer pada waktu tersebut.

Biaya Operasional Jadi Lebih Rendah

Begini, penerimaan transaksi tunai atau pembayaran non-digital seringkali melibatkan biaya administratif, seperti pencetakan struk atau kwitansi fisik. Di mana pengeluaran tersebut mencakup biaya kertas, tinta, mesin cetak, dan lainnya.

Nah, dengan QR Code, struk atau tanda terima transaksi bisa dihasilkan secara digital dan bisa dikirim ke customer via email atau SMS. Sehingga tidak ada lagi pengeluaran biaya yang dibutuhkan seperti terima pembayaran secara manual. Jadi, lebih hemat, kan?

Kekurangan Terima Pembayaran Menggunakan QR Code

Penggunaannya yang Masih Terbatas

Ingat, meskipun semakin banyak orang yang memiliki smartphone, tetapi ternyata masih ada lho sebagian masyarakat yang belum terbiasa atau belum memiliki akses ke teknologi QR Code ini. Terutama nih di daerah-daerah yang masih terpencil atau di kalangan usia lanjut yang mungkin kurang familiar dengan teknologi modern.

Terlebih, menurut database QR Tiger pada tahun 2022, Indonesia tidak masuk ke dalam 10 negara teratas dengan aktivitas pemindaian QR Code tertinggi selama kuartal pertama tahun 2022.

Dimana Amerika Serikat menempati posisi pertama dengan 42%, disusul India 16,1%, Prancis 6,4%, Inggris Raya 3,6%, Kanada 3,6%, Arab Saudi 3,0%, Kolombia 3,0%, Malaysia 2,1%, Singapura 1,7%, dan Meksiko 1,6%.

Nah, keterbatasan ini sebenarnya bisa jadi hambatan buat kamu dalam mengadopsi QR Code secara menyeluruh. Semisal bisnis kamu beroperasi di lingkungan yang lebih beragam secara teknologi atau menghadapi customer dari berbagai latar belakang, kamu mungkin bisa pertimbangkan cara lain untuk menerima pembayaran, seperti menyediakan opsi transfer bank atau bahkan secara tunai sekalian.

Rawan Risiko Terkait Keamanan dan Kebocoran Data

QR Code bisa dengan mudah disalin atau dicetak ulang oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Misalnya, QR Code palsu tersebut dibuat dan ditempatkan di tempat-tempat strategis, customer bisa dibujuk untuk memindai kode tersebut dan secara tidak sengaja mengungkap informasi sensitif seperti detail akun atau rincian pembayaran. Nah, ini bisa berpotensi pada pencurian identitas atau kehilangan dana.

Lain kasus, misalnya pihak yang bertanggung jawab bisa menyematkan malware atau link phising di dalam QR Code yang mereka sebarkan. Jika customer memindai kode tersebut, mereka bisa diarahkan ke situs web palsu atau berbahaya yang bertujuan mencuri informasi pribadi atau keuangan.

Untuk menghindari itu, kamu sebagai pebisnis perlu memilih software atau aplikasi pembayaran digital yang sudah memiliki perlindungan yang kuat terhadap ancamanan keamanan. Pastikan ya aplikasi yang digunakan telah teruji keamanannya dan memiliki sistem proteksi terhadap serangan siber dan phising.

Baca juga: Terima Pembayaran dengan Kartu Kredit: Pilihan yang Cerdas untuk Bisnis?

Kesimpulan

Penerapan inovasi pembayaran QR Code sebenarnya memiliki potensi untuk memberikan keuntungan signifikan bagi bisnis kamu, seperti kemudahan transaksi, penghematan biaya, dan analisis data yang lebih baik. 

Namun, risiko seperti keterbatasan teknologi, keamanan data, dan lainnya juga perlu diperhatikan dengan serius. Sebagai pebisnis cerdas, kamu perlu memilih aplikasi pembayaran digital yang menyediakan metode QR Code yang aman.

Ngomong-ngomong soal QR Code, sebenarnya bukan hanya bisa dipakai untuk B2C (Business to Customer) aja lho, tetapi juga bisa dipakai di B2B (Business to Business). Jika kamu punya bisnis dan sering mengurus pembayaran ke supplier atau minta tagihan ke customer, QR Code juga sudah bisa kamu manfaatkan kalau kamu pakai Paper.id.

Jadi, Paper.id ini aplikasi pembayaran digital kepada supplier sekaligus bisa tagih dan terima pembayaran untuk customer lebih cepat dan mudah. Menariknya, customer bebas bayar pakai metode apa saja, seperti kartu kredit, Virtual Account, dan termasuk QR Code pakai QRIS.

Perbandingan Pembayaran Manual dan Digital Payment
Perbandingan Pembayaran Manual dan Digital Payment di Paper.id

Bagaimana, menarik, kan? Yuk, daftarkan segera bisnis kamu sekarang dan dapatkan kemudahan dalam mengelola bisnis jadi lebih praktis. Klik tombol di bawah ini untuk mendaftar. GRATIS!

Muhamad Dika Wahyudi