Saat ini, banyak bisnis yang memanfaatkan teknologi untuk menerima pembayaran elektronik seperti kartu kredit atau debit. Namun, keuntungan dari kemudahan ini seringkali disertai dengan biaya pengolahan pembayaran. Salah satu biaya yang harus diperhatikan oleh bisnis adalah Merchant Discount Rate (MDR). Apa sih MDR? Bagaimana pengaruhnya terhadap Bisnis?

MDR adalah biaya yang dikenakan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya kepada pedagang (merchant) sebagai biaya pengolahan pembayaran. Biaya ini biasanya dihitung sebagai persentase dari total transaksi dan dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor seperti jenis kartu, risiko transaksi, dan jaringan pembayaran yang digunakan.

Oleh karena itu, penting bagi kamu para pelaku bisnis untuk memahami bagaimana MDR mempengaruhi bisnis. Berikut beberapa pengaruhnya terhadap bisnis. Simak penjelasannya di bawah ini.

Pengaruh MDR (Merchant Discount Rate) Terhadap Bisnis

  • Biaya Pengolahan Pembayaran dapat Mempengaruhi Keuntungan Bersih Bisnis
Proses Pembayaran Merchant Discount Rate
Proses Pembayaran Merchant Discount Rate (MDR) (Photo by CatalystPay)

Semakin tinggi MDR yang dikenakan, semakin kecil keuntungan yang dapat diperoleh dari transaksi yang dilakukan. Oleh karena itu, sangat penting bagi bisnis untuk mempertimbangkan MDR ketika menetapkan harga produk atau layanan.

Misalnya, kamu sebagai pelaku usaha menjual produk senilai Rp 10.000.000,- dengan menggunakan kartu kredit sebagai metode pembayaran. Biaya MDR yang dikenakan oleh acquirer (lembaga pemrosesan pembayaran) adalah 2%, yang berarti kamu harus membayar biaya sebesar Rp 200.000,- kepada lembaga pemroses pembayaran.

Biaya tersebut tentu akan mempengaruhi keuntungan bisnismu karena biaya MDR merupakan biaya operasional yang harus ditanggung oleh kamu. Jika biayanya terlalu tinggi, maka dapat mempengaruhi margin keuntungan bisnis. Sebaliknya, jika biayanya terlalu rendah, maka acquirer mungkin tidak akan mendapatkan keuntungan yang cukup dari layanan yang mereka berikan.

Oleh karena itu, kamu harus mempertimbangkan biaya MDR ini dalam perhitungan keuntungan bisnis. Jika biayanya terlalu tinggi, kamu dapat mencari alternatif metode pembayaran yang lebih murah, seperti pembayaran tunai atau pembayaran melalui aplikasi digital yang menawarkan biaya transaksi yang lebih rendah. 

Sebaliknya, jika biaya MDR rendah, maka kamu dapat mempertimbangkan untuk menggunakan lebih banyak metode pembayaran yang menggunakan kartu kredit atau debit untuk memudahkan pembayaran bagi pelanggan dan meningkatkan volume penjualan.

Nikmati biaya transaksi sebesar 1,45% dengan membayar via Paper.id atau metode pembayaran digital yang tersedia (Tokopedia/Blibli). Selain itu, kamu juga bisa bayar invoice ke supplier lebih mudah pakai PaperPay Out dengan berbagai metode pembayaran, khususnya pakai kartu kredit!

Baca juga: Begini Keuntungan Transaksi Bisnis Menggunakan Kartu Kredit

  • Mempengaruhi Harga Produk atau Layanan yang Dikenakan Pada Konsumen

Jika kamu menaikkan harga produk atau layanan untuk menutupi biaya MDR, hal ini dapat memengaruhi jumlah penjualan atau kepercayaan konsumen pada bisnis kamu. Sebagian besar konsumen akan mempertimbangkan harga sebelum membeli suatu produk atau layanan.

Selain itu, jika seorang pedagang terlihat mengenakan biaya tambahan untuk menutupi biaya MDR, hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan konsumen pada bisnis tersebut. Konsumen mungkin merasa bahwa pedagang tersebut tidak jujur atau tidak transparan dalam membebankan biaya operasional mereka pada konsumen.

Oleh karena itu, sebaiknya kamu mencari cara lain untuk mengatasi biaya MDR, seperti mencari alternatif metode pembayaran yang lebih murah atau mempertimbangkan untuk menurunkan biaya operasional bisnis yang lain. Jika kamu harus menaikkan harga produk atau layanan, maka sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan dilakukan dengan alasan yang jelas dan transparan kepada konsumen.

  • MDR Dapat Berbeda-beda Tergantung Pada Jenis Kartu yang Digunakan

Kartu kredit dan debit memiliki MDR yang berbeda, dan bahkan kartu yang dikeluarkan oleh jaringan pembayaran yang sama dapat memiliki MDR yang berbeda tergantung pada jenis kartu dan risiko transaksi. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mempertimbangkan biaya pengolahan pembayaran ketika memilih jenis kartu yang akan diterima.

Sebelum memutuskan untuk menerima jenis kartu tertentu, kamu harus mempelajari dan memahami biaya MDR yang dikenakan pada jenis kartu tersebut. Jika biayanya terlalu tinggi, maka kamu dapat mencari alternatif metode pembayaran yang lebih murah atau mempertimbangkan untuk membatasi jenis kartu yang diterima.

Namun, seorang kamu juga harus mempertimbangkan preferensi dan kebutuhan pelanggan kamu. Jika pelanggan cenderung menggunakan jenis kartu tertentu, maka kamu mungkin harus mempertimbangkan untuk menerima jenis kartu tersebut meskipun biaya MDR-nya tinggi.

Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk melakukan perhitungan dan analisis yang cermat dalam memilih jenis kartu yang akan diterima, sehingga dapat memaksimalkan keuntungan bisnis dan memenuhi kebutuhan pelanggan kamu.

  • Bisnis Dapat Memperoleh Keuntungan dengan Menegosiasikan MDR

Kamu bisa memperoleh keuntungan dengan menegosiasikan MDR yang lebih rendah dengan bank atau lembaga keuangan lainnya. Ini dapat dilakukan dengan membandingkan berbagai opsi dan menawarkan volume transaksi yang besar. Namun, pastikan untuk membaca dan memahami semua persyaratan dan ketentuan sebelum menandatangani kontrak.

Misalnya, kamu bergerak di perusahaan e-commerce ingin membicarakan MDR dengan pihak bank. Kamu merasa tarif MDR yang dikenakan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan bisnis sejenis. Setelah memperjelas volume transaksi dan risiko yang dimiliki, pihak bank meminta laporan keuangan terkini dan data transaksi dari 6 bulan terakhir untuk menawarkan tarif yang lebih sesuai dengan kebutuhan bisnis.

Dengan demikian, sebaiknya kamu melakukan riset yang cermat dan membandingkan berbagai opsi sebelum menandatangani kontrak dengan bank atau lembaga keuangan lainnya. Dengan melakukan ini, kamu dapat memperoleh MDR yang lebih rendah dan memaksimalkan keuntungan bisnis mereka tanpa menimbulkan biaya yang tidak diinginkan.

Salah satu contohnya, transaksi dengan menggunakan QRIS yang lebih murah. Bank Indonesia atau BI menetapkan biaya MDR pada QRIS sebesar 0,7% untuk transaksi QRIS di daerah perkotaan, dan 0,5% untuk transaksi QRIS di daerah pedesaan. Yuk, kenali lebih dalam soal MDR untuk QRIS ini.

Apa itu MDR pada QRIS?

UMKM Memanfaatkan QRIS sebagai Solusi Pembayaran Digital
UMKM Memanfaatkan QRIS sebagai Solusi Pembayaran Digital (Photo by Media Indonesia)

Indonesia, sebagai salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia, memiliki potensi besar untuk pertumbuhan pasar pembayaran elektronik yang sangat besar. Namun, biaya pengolahan pembayaran menjadi kendala bagi pedagang untuk memperluas penggunaan teknologi pembayaran elektronik, terutama bagi pedagang kecil dan menengah.

Untuk mengatasi masalah ini, BI atau Bank Indonesia meluncurkan sistem pembayaran elektronik QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) pada tahun 2019. Menurut Bank Indonesia, QRIS adalah standar nasional untuk pembayaran melalui kode QR yang memungkinkan transaksi pembayaran elektronik melalui aplikasi dompet digital, internet banking, atau mesin EDC (Electronic Data Capture).

Salah satu keuntungan dari QRIS adalah biaya pengolahan pembayaran yang lebih rendah dibandingkan dengan metode pembayaran elektronik lainnya seperti kartu kredit dan debit. Biaya pengolahan pembayaran QRIS diatur oleh MDR, yang merupakan biaya yang dibebankan pada pedagang untuk memproses transaksi pembayaran QRIS.

MDR pada QRIS adalah biaya yang ditetapkan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya yang memproses transaksi pembayaran QRIS. Biaya ini dikenakan pada pedagang sebagai biaya pengolahan transaksi. Namun, biaya MDR pada QRIS jauh lebih rendah dibandingkan dengan biaya pengolahan transaksi kartu kredit atau debit.

Terlebih, kini BI memperpanjang kembali masa berlaku ketentuan MDR QRIS untuk merchant kategori Usaha Mikro (UMI) yang seharusnya dikenakan 0,7%, kini menjadi sebesar 0% saja. Diskon istimewa ini diperpanjang dari sebelumnya sampai dengan akhir Desember 2021 menjadi 31 Desember 2022, dan saat ini BI melonggarkan kembali masa berlaku ketentuan MDR menjadi sampai dengan 30 Juni 2023.

Dalam beberapa tahun terakhir, QRIS telah menjadi populer di Indonesia karena kemudahan penggunaannya dan biaya pengolahan pembayaran yang lebih rendah. Pedagang dapat memasang kode QRIS di toko mereka untuk menerima pembayaran elektronik dari pelanggan, yang kemudian dapat membayar melalui aplikasi dompet digital atau mesin EDC.

Selain itu, MDR pada QRIS juga telah memberikan manfaat bagi pedagang dengan biaya pengolahan pembayaran yang lebih rendah, yang kemudian dapat memperluas penggunaan teknologi pembayaran elektronik di Indonesia. Dengan demikian, MDR pada QRIS memiliki potensi besar untuk mengubah cara pembayaran dilakukan di Indonesia dan membuka peluang bagi pertumbuhan ekonomi digital di masa depan.

Baca juga: Mengenal QRIS: Metode Pembayaran Digital Standar di Indonesia

Nah, itulah beberapa pengaruh MDR terhadap bisnis kamu. MDR adalah biaya penting yang perlu dipertimbangkan oleh kamu yang ingin menerima pembayaran secara elektronik. Kamu harus memahami bagaimana biaya ini mempengaruhi keuntungan, harga yang dikenakan pada pelanggan, pilihan kartu yang diterima, dan kesempatan untuk menegosiasikan MDR yang lebih rendah. Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, kamu dapat mengoptimalkan pengolahan pembayaran dan memaksimalkan keuntungan bersih kamu.

Ayo selalu dapatkan kemudahan dalam mengelola bisnis kamu dengan Paper.id – aplikasi invoice digital gratis yang siap membantu bisnis kamu. Tetap up-to-date dengan berita dan informasi terbaru seputar bisnis di blog Paper.id.

Muhamad Dika Wahyudi