Menghadapi pandemi COVID-19, pemerintah menaruh perhatian lebih kepada sektor UMKM. Sebagai penyumbang PDB terbesar di tahun 2019, UMKM termasuk sebagai salah satu unit yang tidak tergerus oleh ganasnya krisis moneter yang terjadi di tahun 1998. Oleh karena itu, pemerintah melakukan sejumlah upaya agar kegiatan UMKM tetap berjalan.

Pemerintah Pusat, sempat membuat sejumlah stimulus untuk membantu UMKM, mulai dari KUR hingga keringanan pembayaran pajak usaha. Tidak tinggal diam, pemerintah daerah juga turut bergerak dengan melakukan sejumlah upaya, seperti yang dilakukan oleh provinsi Bangka Belitung. Melalui wawancara interview with the expert spesial dengan Gubernur Bangka Belitung, Bapak Erzaldi Rosman Djohan, tim Paper.id mencari tahu apa saja yang telah dilakukan oleh Pemprov Bangka Belitung untuk membantu UMKM di sana.

Baca juga: Langkah Bangka Belitung dalam memajukan UMKM

UMKM Diharapkan Menjadi Roda Penggerak Ekonomi di Tengah Kelesuan

Wawancara Tim Paper.id Bersama Gubernur Erzaldi Rosman Djohan via aplikasi Zoom

Pandemi COVID-19 memberikan pukulan telak terhadap sektor ekonomi. Para pelaku usaha kesulitan dalam menjalankan usahanya. Mau tidak mau, mereka memilih untuk menutup usaha mereka sementara atau bahkan ada yang harus menutup usaha untuk seterusnya.

Namun, ada perbedaan signifikan antara pelaku usaha besar dengan UMKM. Pelaku usaha besar membutuhkan dana yang besar, sehingga waktu recovery yang ada membutuhkan waktu yang lama. Beda dengan UMKM, yang bisa membutuhkan waktu yang cepat untuk recovery dan fokus usaha mereka akan kebutuhan untuk bertahan hidup.

Karena itu, hal ini menjadi perhatian khusus dari banyak orang terutama Pemprov Bangka Belitung. Lantas, dukungan apa yang paling dibutuhkan? Gubernur Erzaldi Djohan mengungkapkan bahwa modal tidak selalu menjadi hal yang paling dibutuhkan. Ada hal lain yang juga diperhatikan yakni perluasan pasar. Jika tidak ada pasar, produk yang telah dibuat tidak dapat terjual. “Jangan sampai produk yang dihasilkan UMKM tidak dapat dijual ke pasar. Ini perlu menjadi perhatian yang bersama”. Ujarnya seperti dikutip dari Babelprov.go.id.

Baca juga: Kiat-kiat mengembangkan UMKM menurut Coach Faransyah Jaya

Lada Sebagai Komoditi Unggulan Dan Peran Penting Perusahaan Startup Dalam Mendukung Umkmm

Gubernur Erzaldi Djohan juga memaparkan langkah yang telah dilakukan untuk mendukung daya saing petani lada Bangka Belitung. Lada hasil produksi Babel dikenal akan tingkat kepedasannya yang tinggi serta harum. Hal ini menjadi nilai lebih yang turut mempopulerkan lada hasil Babel di mata internasional.

Namun, masalah yang ada tetap berkutat di pasar. Jika tidak ada pasar, maka lada yang telah dihasilkan tidak dapat dibeli. Untuk itu, Gubernur menekankan pentingnya peran perusahaan startup dalam mendukung UMKM.

Perusahaan startup kerap berangkat dari masalah-masalah yang berputar di masyarakat dan menyajikan solusi dalam bentuk produk digital. Dalam hal ini, Paper.id memiliki produk pendanaan usaha seperti invoice financing dan kredit modal kerja yang bisa dilihat lebih lanjut disini.

Selain itu, Pak Gubernur juga menyambut baik tawaran Paper.id sebagai aplikasi digital yang dapat membantu para pelaku UMKM dalam memasarkan serta mengelola keuangan usaha mereka. Dengan begitu, literasi keuangan bisa terbantu berkat adanya aplikasi Paper.id.