Bangka Belitung dikenal sebagai salah satu provinsi penghasil timah dan lada terbesar di Indonesia, serta keindahan pantainya. Dibalik itu, Bangka Belitung memiliki potensi lainnya sebagai salah satu provinsi yang turut mendukung kesejahteraan UMKM.

Sejumlah kebijakan telah dikeluarkan agar UMKM Babel memiliki daya saing yang tinggi dengan produk yang berkualitas dan pemanfaatan internet sebagai media pemasaran. Hal ini tentunya bisa dicapai berkat sinergi antara pelaku UMKM dengan pemerintah daerah disana.

Dalam edisi Interview with the expert (IWTE) kali ini, tim Paper.id berkesempatan untuk mewawancarai Prof. Dr. Ir. Saparudin. Beliau merupakan staf khusus Gubernur Bangka Belitung dan sempat menjadi dosen di Universitas Sriwijaya (Sumatera Selatan).

Dalam wawancara, beliau menceritakan mengenai kiat-kiat provinsi Babel dalam melawan COVID-19, kebijakan Pemprov perihal UMKM selama pandemi dan bagaimana cara memajukan anak-anak muda sebagai tonggak kemajuan negara.

Baca juga: Wawancara Cakra Himawan – Geliat Bisnis Waralaba di Indonesia

Langkah Pemprov Babel dalam menangani pandemi COVID-19

Pandemi COVID-19 telah menyebar hingga ke seluruh 34 provinsi Indonesia, termasuk Bangka Belitung. Guna menangani hal ini, Prof. Dr. Ir. Saparudin menjelaskan bahwa Pemprov Babel memiliki langkah 3T, yakni tracking, test, treatment. Langkah tracking didukung oleh software yang dibuat oleh anak muda asal Babel, Ahmad Alghozi bernama Fight COVID-19. Aplikasi ini digunakan untuk melacak riwayat para pendatang di Babel.

Setiap pendatang harus mengenakan gelang dan install aplikasi tersebut. Dengan begitu, pergerakan orang-orang dapat terpantau dengan baik. Langkah test, dilakukan dengan menerapkan rapid test dan swab test dengan mendatangi sejumlah tempat. Terakhir, treatment dipersiapkan dengan mengadakan sejumlah rumah sakit yang ditunjuk untuk penanganan COVID-19.

Pemprov Babel juga memastikan kegiatan ekonomi masyarakat tetap berjalan dengan mengeluarkan sejumlah kebijakan bagi UMKM. Dengan begitu, hal ini diharapkan dapat mendukung kegiatan masyarakat dalam berjualan, meskipun dalam Batasan-batasan yang diterapkan guna mencegah penularan COVID-19.

Baca juga: Wawancara Oscar Baskoro – Pentingnya data bagi kemajuan UMKM

Kebijakan Pemprov Babel dalam mendukung UMKM

Prof. Dr. Ir. Saparudin mengutarakan bahwa Pemprov Babel tidak tinggal diam dalam urusan UMKM selama pandemi berlangsung. Mereka mengeluarkan sejumlah langkah agar kegiatan ekonomi UMKM tetap berjalan dengan baik.

Pemprov Babel kerap membuat kebijakan dalam memperkenalkan produk-produk UMKM lewat berbagai medium seperti sosial media serta situs resmi KUKM.Babelprov.go.id. Selain itu, ada dua aplikasi yang telah dibuat, BANTUKU untuk membantu pelaku UMKM dalam berjualan serta PASARYO agar orang-orang di pasar bisa berjualan lewat aplikasi.

Tentunya, beliau kerap mengajak sejumlah anak muda Babel guna membuat aplikasi. “Anak muda sekarang sudah pintar, mereka bisa membuat aplikasi dalam hitungan hari saja, tapi belum ada yang dapat menghubungkan mereka dengan pihak pemerintah.” Ujar beliau. Karena itu, ia bertindak sebagai penghubung antara Pemprov Babel dengan anak-anak muda berbakat agar dapat dimanfaatkan daam pengembangan aplikasi.

Beliau sadar bahwa kemajuan teknologi bisa menjadi faktor penting guna mendukung kemajuan beragam aspek terutama ekonomi. Dengan begitu, peran anak muda dalam memajukan perekonomian perlu dilakukan.

Kemajuan UMKM tidak bisa hanya dari para pelaku UMKM itu saja. Perlu adanya kerjasama antar pihak agar bisa mencapai tujuan ini. “BUMD perlu membantu UMKM dalam memasarkan produk mereka, memastikan bahwa produk yang dijual berkualitas baik secara nasional maupun internasional serta dukungan anak muda dalam melakukan penyuluhan terkait penggunaan teknologi bagi para pelaku UMKM.” Tambahnya.

Bagaimana memajukan lada dan timah sebagai produk unggulan Babel

Lada dan Timah dikenal sebagai sumber daya alam yang banyak dimanfaatkan untuk produksi. Bangka Belitung dikenal sebagai provinsi penyumbang kedua SDA terbesar tersebut. Namun, daya saingnya masih rendah.

Untuk meningkatkan kesejahteraan, Prof Saparudin mengungkapkan bahwa Pemprov perlu melakukan sejumlah upaya. Agar kesejahteraan para petani lada meningkat, Pemprov Babel telah membuat bursa lelang komoditi lada secara online. Dengan begitu, keuntungan dapat dibagi secara merata dan mencegah praktek monopoli pasar.

Yang terpenting, tujuannya adalah menyiapkan Babel sebagai daerah produksi lada terbaik di dunia. Beliau yakin bahwa Babel bisa melakukan hal itu, karena lada Babel dikenal spesial dengan tingkat kepedesana yang tinggi (level 6-7) serta aromanya yang kuat.

Selain itu, Pemprov Babel juga menyiapkan Babel sebagai produsen timah dengan produksi pewter. Produksi pewter diharapkan dapat meningkatkan jumlah permintaan timah di provinsi Babel, mengingat kebutuhan akan hal tersebut sangat tinggi jika dibandingkan timah yang belum diolah.

Peran anak muda dalam kemajuan UMKM

Persebaran teknologi dan internet yang kurang merata dan hanya terpusat di beberapa daerah saja membuat Prof. Saparudin risau. Pasalnya, hal ini tidak dapat mendukung kemajuan sebuah daerah sehingga, ia mengungkapkan sejumlah harapan bagi Babel kedepannya.

Untuk itu, pemerintah pusat dan pemda perlu bekerjasama dalam menyediakan infrastruktur yang memadai. Mengingat internet sudah menjadi kebutuhan utama, perlu dibangun sejumlah tower untuk mendukung hal tersebut.

Para SDM juga harus siap dalam menggunakan teknologi. Tidak semua orang siap, hanya anak-anak muda saja. Karena itu, perlu adanya campur tangan anak muda dalam membantu generasi atas agar memahami teknologi. Dalam hal ini, mereka bisa paham dalam mengadopsi teknologi dalam aspek-aspek penting kehidupan seperti ekonomi, pemerintahan dan sebagainya. Terakhir, sinkronisasi antara Pemda dan masyarakat harus tercapai agar mereka bergerak dengan satu tujuan yang sama demi memajukan daerah.

Demikian interview with the expert kali ini. Tertarik untuk membaca konten yang lain, silahkan kunjungi konten IWTE lainnya disini.