Paper.id kembali dengan interview with the expert. Dalam edisi ketiga, kami melakukan wawancara dengan seorang anak muda berbakat asal Yogyakarta yang telah meraih banyak prestasi baik di dalam maupun luar negeri.

Dia adalah Daniel Oscar Baskoro, lulusan Columbia University New York ini dikenal sebagai pencipta platform sebaran-covid19.jogjaprov.go.id yang membantu masyarakat Yogyakarta dalam mengetahui jumlah pasien COVID-19 dan tingkat penyebaran lokasi dan jarak keberadaan pasien dengan menggunakan kode Pos dan GPS.

Kini, pria yang akrab disapa Oscar tersebut sedang bekerja sama dengan pemerintah dalam melakukan pengumpulan dan analisa data untuk program pemulihan UMKM akibat dari wabah COVID-19. Dengan melakukan analisa komprehensif terhadap data UMKM terdampak COVID-19, ia berharap agar bantuan dan program yang diberikan oleh Pemerintah dapat tepat sasaran sehingga mempercepat pemulihan ekonomi terkhusus di sektor UMKM.

Langkah untuk memulihkan UMKM melalui data menurut Oscar Baskoro

Wabah COVID-19 yang tengah melanda Indonesia menyebabkan dampak besar terhadap sejumlah aspek, terutama aspek ekonomi seperti terhambatnya usaha UMKM. Gerakan physical distancing yang dianjurkan pemerintah memaksa masyarakat untuk berkegiatan di rumah yang membuat mereka tidak dapat mengurus usaha mereka dan tidak mendapatkan pemasukan. Untuk itu, Oscar sedang bekerjasama dengan pemerintah dalam mengumpulkan dan menganalisa data-data UMKM yang terkena dampak ini.

Baca juga: Wawancara Coach Faransyah Jaya – Kiat-kiat mengembangkan UMKM

Aktivitas yang dilakukan Oscar Baskoro terkait tata kelola data COVID-19 ini sudah berlangsung sejak bulan Maret 2020 kemarin, ketika virus COVID-19 merebak. Pentingnya data dalam membantu pengambilan keputusan tentunya dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini. Proses pengumpulan data dimulai dengan pengumpulan UMKM terdampak dari dinas-dinas terkait UMKM, kemudian melakukan standarisasi data, pembersihan data, dan pengelompokan data sesuai dengan jenis bantuan yang tersedia.

Hasil dari analisa data kemudian digunakan sebagai bahan rujukan bagi pemerintah guna membantu UMKM dalam melewati krisis COVID-19. “Dampak dari COVID-19 ini bertahap, di tahap awal kita berhadapan dengan wabah penyakit, tahap selanjutnya kita berhadapan dengan permasalahan ekonomi (data bantuan), dan terakhir terkait dengan hilangnya pekerjaan, oleh karena itu kita harus memiliki energi yang cukup untuk dapat melewati berbagai krisis akibat COVID-19 ini”, ungkap Oscar ketika berdiskusi dengan Paper.id

Pentingnya data bagi pengembangan usaha UMKM

Selama ini, penggunaan teknologi dan data oleh Pemerintah diakui oleh Oscar masih sangat kurang. Oscar menganggap hal ini sebagai sesuatu yang perlu diperbaiki, karena data diibaratkan sebagai senter yang membantu seseorang dalam berjalan di tengah kegelapan hutan. Pemanfaatan data sendiri terbilang masih sulit di Indonesia, bukan merupakan sebuah budaya untuk menggunakan data sebagai penentu kebijakan.

Baca juga: Wawancara Coach Tom MC Ifle – Upaya bertahan dan bangkit pengusaha UMKM di tengah pandemi

Disisi lain ketersediaan data digital pun masih sangat kurang, terutama data terkait dengan UMKM. Oscar menuturkan hal tersebut turut dipengaruhi angka digitalisasi dari UMKM masih rendah, termasuk terkait dengan rendahnya literasi digital di masyarakat. Pelaku UMKM yang sudah berusia lanjut tentunya membutuhkan bantuan dari anak-anak muda khususnya kaum milenial untuk membantu mereka dalam beradaptasi dengan teknologi. Dengan begitu, mereka dapat dengan cepat mengadopsi teknologi dalam menunjang bisnis sehari-hari.

Penggunaan data bagi UMKM dalam usaha mereka

Pemanfaatan data tidak hanya dilakukan oleh Pemerintah sebagai pembuat kebijakan, UMKM pun kedepan dapat memanfaatkan data untuk menjadi bahan pendukung UMKM dalam pengambilan keputusan.

Hal ini turut didukung oleh pemerintahan dengan upaya nyata lewat pembangunan pusat data nasional. Dilansir dari Kominfo, pusat data tersebut baru akan selesai dibangun pada tahun 2023 mendatang. UMKM dapat memanfaatkan data-data yang tersedia dalam melakukan analisa trend ataupun analisa target sasaran pangsa pasar.

Sayangnya, Oscar Baskoro menilai ketersediaan data saja tidak cukup. Butuh adanya upaya lainnya yaitu meningkatkan kesadaran untuk menggunakan data pada setiap pengambilan keputusan atau sering disebut evidence based policy.

“Jika dari sekarang kita tidak membiasakan menggunakan data dalam pengambilan keputusan, khawatirnya UMKM kita kehilangan momentum dan peluang, akibatnya peluang-peluang tersebut diambil oleh industri di negara-negara lain yang lebih lihai dalam melakukan analisa data”, ungkap Oscar.

Nantikan terus konten interview with the expert dari kami. Jika ingin membaca konten lainnya, silahkan klik link ini!