Tanggal 24 Januari 2019 menjadi hari yang bersejarah bagi Basuki Tjahaja Purnama. Mantan Gubernur Jakarta tersebut akhirnya bebas dari penjara setelah selesai menjalani hukuman lantaran dianggap melakukan penistaan agama beberapa waktu lalu. Tepat jam 07.30 WIB, pria yang kerap dipanggil Ahok tersebut keluar dari Mako Brimob dan dijemput pihak keluarga dan beberapa pendukungnya.

Menurut kabar yang beredar, Ahok tidak akan kembali ke dunia politik setelah keluar dari penjara. Pria yang lahir di Belitung tersebut akan menekuni bisnis perminyakan. Hal itu diutarakan oleh Pengacara Ahok yang bernama Teguh Samudera. Selain akan menjadi seorang pebisnis, pria yang mengubah nama panggilannya menjadi BTP tersebut akan mengisi acara talkshow di salah satu stasiun televisi swasta.

Sejatinya, bisnis bukanlah dunia baru bagi Ahok karena ia memang terlahir dari ayah seorang pengusaha ketika masih di Belitung dulu. Lebih lanjut, pria berusia 52 tahun tersebut juga telah memiliki beberapa usaha yang telah diurus semenjak masih muda. Beberapa bisnis milik Ahok yang telah ia buat sebelumnya adalah:

1. Bisnis Milik Ahok: CV Panda

Ahok

Ahok

Bisnis milik Ahok yang pertama adalah CV Panda yang berfokus kepada kontraktor Timah. Ini merupakan awal dari ‘gurita bisnis’ Ahok yang mana dibuat pada tahun 1989. Kebetulan, usaha tersebut ia inisiasi di Belitung tak lama setelah menyelesaikan perkuliahannya di Universitas Trisakti di Jakarta yang mengambil jurusan Teknik Geologi.

Beberapa tahun berselang, Ahok pun memilih untuk kembali ke Jakarta dengan tujuan untuk melanjutkan kuliah S2. Ahok menyadari jika ingin CV Panda berkembang, dia harus mempelajari dunia bisnis lebih dan mengambil jurusan Manajemen Keuangan di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetia Mulia. Lulus dan mendapatkan gelar MBA, ia sempat bekerja di PT. Simaxindo Primadayana, kontraktor pembangkit listrik.

Diangkat sebagai staff analisis biaya dan keuangan projek ternyata tidak membuat betah. Ahok kemudian kembali ke Belitung untuk mengembangkan CV Panda sekaligus mendirikan usaha-usaha lain di daerah kelahirannya.

Baca Juga: Kisah Bisnis Jokowi yang Mengaku Kalah dari Usaha Kedua Anaknya

2. PT. Nurindra Ekapersada

Pasir Kuarsa

Pasir Kuarsa

3 tahun setelah mendirikan CV Panda, PT. Nurindra Eka Persada menjadi bisnis milik Ahok lainnya yang lahir. Perusahaan itu merupakan pengolahan pasir kwarsa yang ada di Belitung Timur. Saat itu, ia melihat potensi sumber daya tidak terbarukan di daerahnya yang cukup besar namun belum ada orang yang mampu mengelolanya. Ahok pun muncul dan mengembangkan pengolahan pasir dengan merekrut SDM lokal.

Penggunaan SDM Lokal merupakan salah satu fokus Ahok untuk membantu perekonomian di wilayahnya dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di Belitung Timur. PT. Nurindra Ekapersada juga merupakan cikal bakal dari perkembangan industri di daerah Belitung Timur. Saat ini, kawasan tersebut bahkan disebut sebagai Kawasan Industri Air Kelik (KIAK).

3. Hotel Purnama Belitung

Hotel Purnama

Hotel Purnama

Selain memiliki sumber daya alam yang berlimpah, Belitung terkenal akan pesonanya sebagai salah satu daerah wisata. Terlebih lagi, peningkatan signifikan terjadi setelah film Laskar Pelangi rilis pada tahun 2008 silam. Ahok sendiri mempunyai sebuah bisnis penginapan yang dikenal sebagai Hotel Purnama Belitung. Saat ini, tempat inap para wisatawan tersebut terdiri dari 12 kamar yang letaknya berada di dekat rumah utama Ahok

Mulanya, Hotel Purnama Belitung merupakan bagian dari rumah utama Ahok dan juga garasi mobil. Tetapi, sebelum sang ayahanda wafat, ia berpesan kepada anaknya untuk mengubah fungsi dari tempat tersebut menjadi penginapan mengingat wisatawan sudah mulai tertarik untuk datang ke Belitung Timur. Ahok mengakui beberapa pesohor ternama tanah air pernah menyewa hotelnya ketika sedang berlibur.

4. Investasi Properti

Investasi Properti- Tribunnews

Bisnis selanjutnya yang dimiliki oleh Ahok adalah mengenai investasi properti. Data yang didapatkan per tahun 2017 dari KPU, pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama tersebut memiliki sekitar 16 harta tidak bergerak, sebagian besar didominasi oleh rumah dan tanah yang berlokasi di Jakarta dan Belitung Timur. Sebagian besar memang berada di tanah kelahirannya yang ia beli dengan uang sendiri.

Beberapa properti  yang dimilikinya dalam bentuk rumah dan tanah memang sebagian besar ada di Belitung Timur. Tetapi, ia juga mempunyai sebuah rumah di Jakarta Utara yang telah dibeli sejak awal tahun 1990-an. Kemudian, di awal tahun 2011, Ahok juga sempat membeli lagi tanah seluas 527 m2 di daerah Jakarta. Pada saat itu, nilai jualnya tembus angka lebih dari 10 miliar.

Melansir dari Kompas, ketika masih menjabat Gubernur pada 2016 lalu, ia juga sempat berkunjung ke Kepulauan Seribu. Kala itu, ia juga menyebarkan ribuan bibit ikan yang mana dikelola oleh nelayan lokal di sana. Uniknya, keuntungan yang diambil adalah 80% untuk para nelayan dan 20% sisanya ke Pemprov DKI Jakarta.

Baca Juga: Sandiaga Uno, Pengusaha Muda yang Bercita-cita Memajukan Indonesia