Sebagai business owner, pernah tidak kamu merasa terjebak dalam situasi di mana meskipun kamu berhasil menjual barang atau jasa yang ditawarkan, tetapi uang tunai atau cash-nya tidak segera masuk ke kantong atau kas kamu?

Jika ya, kamu mungkin perlu memerhatikan Cash Conversion Cycle atau CCC. Lantas, apa itu Cash Conversion Cycle? Bagaimana cara menghitung dan contohnya? Yuk, simak penjelasan selengkapnya di bawah!

Definisi Cash Conversion Cycle

Cash Conversion Cycle (CCC), atau siklus konversi kas, adalah metrik penting dalam bisnis yang menunjukkan berapa lama waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mengubah penjualan menjadi kas.

Dengan kata lain, CCC mengukur seberapa efisien perusahaan dalam mengelola modal kerjanya.

Nah, rumus menghitung Cash Conversion Cycle, sebagai berikut:

CCC = DIO + DSO – DPO

Penjelasan rumus:

  • DIO (Days Inventory Outstanding): Rata-rata jumlah hari yang dibutuhkan perusahaan untuk mengubah persediaan menjadi penjualan.
  • DSO (Days Sales Outstanding): Rata-rata jumlah hari yang dibutuhkan perusahaan untuk menagih piutang dari buyer.
  • DPO (Days Payable Outstanding): Rata-rata jumlah hari yang dibutuhkan perusahaan untuk membayar hutang kepada supplier.

Semakin pendek CCC, semakin efisien perusahaan dalam mengelola modal kerjanya. Artinya, perusahaan tersebut bisa mengubah penjualannya menjadi kas lebih cepat, yang dapat meningkatkan arus kas dan profitabilitas.

Manfaat Menghitung CCC

Berikut beberapa manfaat jika perusahaan menghitung CCC, di antaranya:

  • Meningkatkan efisiensi operasional: Membantu mengidentifikasi area di mana perusahaan bisa mempercepat perputaran persediaan, menagih piutang lebih cepat, atau memperpanjang pembayaran hutang.
  • Meningkatkan profitabilitas: Memungkinkan perusahaan untuk menggunakan kas lebih cepat untuk berinvestasi kembali dalam bisnis dan meningkatkan keuntungan.
  • Mengelola risiko: Memperpendek CCC dapat membantu mengurangi risiko kekurangan kas dan meningkatkan stabilitas keuangan.
  • Membandingkan kinerja: Memungkinkan perusahaan untuk membandingkan efisiensi konversi kasnya dengan pesaing di industri yang sama.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi CCC

Tentu, CCC juga dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya sebagai berikut:

  • Kebijakan kredit: Kebijakan kredit yang lebih ketat dapat memperpanjang DSO.
  • Efisiensi operasi: Operasi yang efisien dapat memperpendek DIO dan DSO.
  • Kondisi ekonomi: Kondisi ekonomi yang lemah dapat memperlambat penjualan dan memperpanjang DSO.
  • Industri: Industri yang berbeda memiliki CCC rata-rata yang berbeda.

Contoh Menghitung Cash Conversion Cycle (CCC)

Misalnya perusahaanmu punya data keuangan sebagai berikut:

  • Persediaan rata-rata: Rp 100 juta
  • Harga Pokok Penjualan (HPP): Rp 400 juta
  • Piutang Usaha rata-rata: Rp 150 juta
  • Penjualan Kredit: Rp 600 juta
  • Hutang Dagang rata-rata: Rp 50 juta
  • Pembayaran kepada Supplier: Rp 200 juta
contoh menghitung CCC

Kesimpulannya, Cash Conversion Cycle perusahaan kamu adalah 75 hari. Artinya, perusahaan kamu membutuhkan rata-rata 75 hari untuk mengubah penjualan menjadi kas.

Nah, itu dia penjelasan mengenai Cash Conversion Cycle atau CCC. Pada akhirnya, perusahaan dengan CCC yang lebih pendek umumnya dianggap lebih efisien dan menguntungkan dengan CCC yang lebih panjang.

Namun, perlu diingat bahwa CCC hanya salah satu metrik keuangan dan harus dipertimbangkan bersama dengan metrik lainnya, seperti rasio utang terhadap ekuitas dan tingkat pertumbuhan.

Tahu tidak, Paper.id menjadi salah satu solusi aplikasi yang hadir untuk membantu kamu mengelola Cash Conversion Cycle (CCC) menjadi lebih mudah dan tepat. Dengan Paper.id, kamu bisa mengelola piutang usaha, seperti mengirim invoice, menagih buyer, dan memantau status pembayaran, sehingga kamu bisa memperpendek DSO.

Tidak hanya itu, kamu juga bisa memperpanjang tempo pembayaran kepada supplier karena di Paper.id tersedia menggunakan metode kartu kredit sehingga kamu bisa memperpanjang DPO. Terakhir, kamu juga bisa melacak persedian secara real-time sehingga bisa memperpendek DIO.

Menarik sekali, bukan? Yuk, download aplikasinya dengan klik banner di bawah ini!

Banner Android Landscape