Siapa yang tidak kenal Toyota? Salah satu perusahaan otomotif terbesar di dunia ini pasti sudah banyak yang menggunakan produk-produknya. 

Tentu saja, perusahaan asal Jepang ini tidak begitu saja langsung terkenal dan dengan mudah penetrasi pasar, apalagi di luar negeri asalnya yaitu Jepang. Ternyata, salah satu kunci kesuksesannya adalah metode kaizen yang merevolusi sistem produksi perusahaan raksasa ini. Saking bagusnya, kaizen kini sudah banyak dicontoh oleh berbagai industri.

Sudah banyak yang membuktikan bahwa metode kaizen dalam operasional begitu fleksibel, bahkan membawa dampak positif dan perkembangan drastis di macam-macam industri.

Apa pun bisnis yang kamu jalankan saat ini, kaizen bisa jadi solusi atau inspirasi, apalagi bagi yang merasa saat ini operasionalnya cukup rumit dan mungkin berantakan.

Mengenal Sejarah Implementasi Kaizen oleh Toyota

Berasal dari Jepang, kaizen memiliki arti “perubahan untuk kebaikan”. Hal ini bisa diaplikasikan dalam berbagai aspek, mulai dari pekerjaan hingga kehidupan bermasyarakat. Pengembang kaizen adalah Taiichi Ohno, seorang insinyur dan ahli manajemen produksi dari perusahaan Toyota.

Ia menyadari bahwa perbaikan berkelanjutan merupakan kunci untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas secara menyeluruh.Ternyata, strategi ini sangat efektif dan mampu melejitkan bisnis Toyota, bahkan hingga sukses memulihkan Jepang dari keterpurukan ekonominya pasca perang dunia. 

Dalam sejarahnya, kaizen yang diaplikasikan Toyota mampu:

  • Mengurangi waktu produksi hingga 50% di tahun 1990 dan 2010 sehingga bisins makin berkembang.
  • Menempati posisi ketiga setelah Porsche dan Kia dalam kategori vehicle dependability versi J.D. Power.
  • Mengalahkan penjualan tahunan General Motors (produsen Chevrolet dan Cadillac) pada 2022 menurut Wall Street Journal.
  • Menurunkan biaya produksi dan berhemat hingga lebih dari 100 miliar dolar AS dalam 50 tahun ke belakang, dan masih banyak lagi.

Tak tanggung-tanggung, saking suksesnya Toyota dengan strategi kaizen, hal ini juga mulai dikenal dunia Barat mulai tahun 1980-an dan direplikasi sistemnya di berbagai perusahaan.

Tentunya, kamu pun bisa mengaplikasikannya untuk bisnismu sendiri, bahkan kalaupun bisnismu bukan jenis manufaktur seperti Toyota, seperti yang dijelaskan oleh Six Sigma.

Jika diaplikasikan dengan baik, kamu bisa merasakan manfaat-manfaat kaizen seperti:

  • Peningkatan kualitas
  • Waktu produksi yang lebih singkat
  • Biaya lebih rendah
  • Manajemen operasi yang efektif
  • Proses kerja lebih aman, dan
  • Semangat kerja karyawan lebih tinggi

Baca Juga: Ini Dia Cara Menekan Biaya Bisnis Agar Lebih Efisien!

Aplikasi Sistem Strategi Kaizen di Bisnis Nonmanufaktur

1. Identifikasi aspek yang dapat diubah

Inti dari kaizen adalah perbaikan terus-menerus. Oleh karena itu, langkah pertama untuk mengaplikasikannya adalah mengetahui terlebih dahulu apa aspek yang ingin diperbaiki dalam bisnismu.

Pertimbangkan value alias hal yang bernilai bagi bisnismu, dan “muda” yang artinya waste, yakni hal yang perlu dibuang.Contoh value adalah peningkatan kecepatan produksi, dan waste adalah proses yang terlalu berulang-ulang dan tidak penting.

2. Analisis proses bisnis saat ini

Untuk tahu mana yang bisa kamu perbaiki, penting juga untuk memahami proses bisnis keseluruhan, mulai dari pembelian, penyimpanan, produksi, penjualan, pengiriman, hingga langkah-langkah setelahnya. Dari analisis keseluruhan, kamu akan dapat melihat mana yang perlu jadi perhatian.

UpKeep menyarankan untuk menggunakan skema atau tool bantuan, yaitu root cause analysis dengan diagram fishbone, seperti di bawah ini. Jadi, kamu bisa betul-betul memahami apa yang menyebabkan suatu masalah dalam bisnismu dan menentukan apa yang perlu diperbaiki.

Baca Juga: Bisnis Pesaing Lebih Ramai? Jangan Khawatir, Lakukan 4 Hal Ini!

3. Implementasikan perubahan kecil dan bertahap

Kaizen membuktikan bahwa untuk membuat perubahan besar dalam bisnis, tidak selalu harus dengan langkah-langkah yang sama besar. Jadi, tidak masalah jika mulai dengan hal-hal kecil asal secara kontinyu. Contohnya, kamu dapat mulai dengan membuat template standar untuk invoicing atau menyederhanakan proses penagihan dalam bisnis.

Nah, ini bisa dilakukan dengan Paper.id, lho. Dengan Paper.id, kamu dapat membuat invoice digital dengan cepat, begitu pula dengan pembayaran. Bukan hanya membuat prosesnya jadi mudah, tetapi ada berbagai opsi mulai dari transfer bank, Virtual Account, QRIS, hingga kartu kredit. Yuk, pakai Paper.id sekarang dan rasakan perubahan kecil yang berdampak besar bagi bisnismu!

Selanjutnya, kamu tinggal lakukan iterasi dan terus ubah proses berdasarkan data dan feedback.

Untuk implementasi kaizen, pastikan kamu melibatkan seluruh karyawan atau orang-orang yang terlibat dalam bisnismu untuk mengetahui kebutuhan dan pendapat mereka. Kaizen pun sangat menyarankan untuk menggunakan toolstools untuk membantu bisnismu, sehingga jangan lupa untuk gunakan Paper.id untuk maksimalkan operasionalmu, ya!

Nadiyah Rahmalia