Usaha franchise merupakan konsep pemasaran dalam suatu bisnis dengan tujuan untuk memperluas jaringan dengan cepat. Bisnis franchise atau waralaba juga merupakan salah satu model bisnis dengan konsep kerjasama antara pemilik waralaba dan mitra waralaba.

Selain itu perlu diketahui bahwa franchise juga dianggap sebagai jalur distribusi yang efektif untuk mendekatkan produk kepada konsumen langsung. Jika diamati beberapa tahun terakhir ini bisnis franchise, terlebih di bidang makanan tumbuh dengan pesat. Sudah banyak pelaku usaha yang menggeluti model bisnis ini, hal ini dibuktikan dengan beberapa usaha franchise yang berkembang dan terkenal di Indonesia seperti Kopi Soe, Kopi Janji Jiwa, Starbucks, Sour sally, Ayam Gepuk Pak Gembus, Warunk Upnormal dan masih banyak lagi yang lainnya.

Pertumbuhan franchise yang pesat tentunya dapat dijadikan sebagai peluang usaha yang cukup menjanjikan kedepannya. Peluang ini tentunya membutuhkan proses, pengaturan, pengarahan dan pembatasan, terlebih dalam hal kerugian dan masalah pemutusan kontrak secara sepihak, khususnya dalam bidang franchise karna menggunakan konsep kemitraan di dalamnya.

Dalam bisnis franchise sebagai seorang mitra, kamu hanya perlu membeli lisensi hubungan kerja sama dan menjual produk franchisor selama waktu kontrak yang telah disepakati.

Baca juga: 5 tips untuk membangun bisnis franchise yang sukses

Biasanya, isi perjanjian dalam kerja sama franchise, franchisor akan memberi bantuan berupa penggunaan nama brand produk, proses produksi, operasional, stkamur perlengkapan produksi, manajemen SDM, hingga pengelolaan keuangan.

Sementara itu, franchisee akan memberi imbalan berupa pembayaran royalti secara rutin. Umumnya model bisnis ini sangat diminati para pelaku usaha karena dapat menjangkau daerah yang lebih luas lagi, bahkan dapat menjangkau ke seluruh pelosok daerah di Indonesia.

Mengembangkan bisnis franchise bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Kamu diharuskan memahami beberapa cara agar usaha franchise tersebut dapat berkembang.

Siapkan dana yang cukup untuk banyak keperluan

Membangun sebuah bisnis franchise tentu akan memakan dana yang sangat besar. Di awal, kamu perlu menetapkan jumlah yang besar untuk beberapa keperluan mulai dari branding, konsultasi ke franchise consultant, legalitas, pembelian bahan baku, dan sebagainya.

Dalam 1-2 tahun awal, bisa dibilang akan menjadi tahun yang cukup sulit bagi kamu. Namun, dengan keuletan, usaha franchise yang kamu bangun pasti akan berkembang. Kamu juga perlu waspada dalam menetapkan dana yang pas agar menghindari masalah keuangan yang kerap menimpa franchise, seperti kesulitan dalam membeli bahan baku.

Untuk mengatasi masalah ini, Paper.id dapat membantu kamu agar tetap bisa membeli bahan baku lewat layanan pendanaan bisnis dari beragam institusi keuangan terpercaya. Dengan syarat yang mudah & tanpa agunan, dapatkan pendanaan yang kompetitif agar pengelolaan bisnis kamu lebih lancar dan berkembang! Hubungi Aditya (+6281385211212/Aditya@paper.id) untuk info lebih lanjut.

Lakukan riset pasar

Sama seperti bentuk bisnis lainnya, kamu juga harus mengetahui siapa saja yang akan menjadi target pasar dari franchise yang akan kamu buka. Menentukan strategi pemasaran, mempelajari kompetitor lain di wilayah yang sama, melakukan pemantauan serta evaluasi secara berkala merupakan hal yang harus dilakukan agar franchise mu terus berkembang ke arah yang lebih baik lagi.

Membuat ciri khas usaha franchise

Bisnis yang memiliki ciri khas merupakan bisnis yang memiliki pembeda dibandingkan dengan bisnis lain. Hal ini adalah syarat utama dalam menjalankan bisnis agar terlepas dari usaha atau bisnis yang sudah banyak dijalankan orang lain. Bisnis yang berbeda dengan kompetitor lain justru akan menarik daya beli pelanggan, karena berbeda.

Mencari vendor bahan baku yang tepat

Dalam mengelola usaha franchise, bahan baku menjadi salah satu komoditi yang perlu dipersiapkan dengan baik. Kamu perlu memilih vendor yang tepat agar bisa mendapatkan barang yang berkualitas dengan harga yang terjangkau.

Lakukan survei terkait beberapa vendor untuk bahan baku yang kamu butuhkan. Setelah itu, ambil keputusan dan buat kontrak kerja dengan si vendor selama kurun waktu tertentu agar mereka mau menyuplai bahan-bahan baku tertentu.

Menyiapkan kantor offline

Menyiapkan kantor offline untuk sebuah bisnis franchise sifatnya mutlak. Sekalipun itu untuk waralaba modal kecil dengan nilai investasi super murah di bawah 5 juta. Hal ini akan menunjukkan kesungguhan kamu dan profesionalitas bisnis waralaba kamu. Melalui kantor offline tersebut, usaha franchise kamu akan diyakini bahwa setiap aktivitasnya sudah terkoordinir dalam satu sistem dan dikelola secara khusus.

Baca juga: Lebih untung mana, usaha sendiri atau franchise?

Promosi franchise

Semakin banyak yang mengenal franchise kamu, tentu semakin mudah untuk mendapat kepercayaan dari pasar. Jangan ragu untuk memanfaatkan internet dan media sosial dalam mempromosikan franchise. Kamu juga bisa membangun website agar terlihat lebih profesional di hadapan pemilik modal maupun franchisee.

Tambahkan konten-konten yang menarik, baik berupa artikel, gambar, maupun video yang relevan dengan aktivitas franchise. Demi meningkatkan visibilitas website, pastikan juga bahwa kamu telah menggunakan domain yang mudah diingat. Selain itu manfaatkan pula keikutsertaan dalam berbagai event bila memungkinkan. Pilihlah event yang cocok untuk jenis usaha kamu.

Fokus dengan pelayanan dan kepuasan pelanggan

Memberi pelayanan yang buruk, selain akan mempengaruhi kepuasan pelanggan, juga akan merusak citra brand franchisor dan tentu akan mempengaruhi relasi yang buruk dengan dua pihak utama tersebut. Sebaliknya, upayakan untuk selalu memberikan pelayanan terbaik kepada setiap pelanggan kamu dan pastikan bahwa tingkat kepuasan pelanggan merupakan prioritas utama dalam menjalankan usaha franchise.