Kenapa sih, bisnis-bisnis di luar sana bisa menetapkan harga yang berbeda-beda meski menjual produk yang kurang lebih mirip? Sebenarnya, ada banyak faktor untuk hal ini. Nah, salah satunya adalah karena strategi pricing. Hal ini akan jadi fokus kita pada kesempatan kali ini.
Kalau belum pernah mendengar tentang hal ini sebagai pebisnis, artikel ini wajib kamu simak. Pasalnya, penetapan harga lewat strategi ini sangat bisa memengaruhi keuntungan bisnismu, lho.
Bukan hanya untuk bisnis yang bersifat business-to-customer (B2C) saja, usaha business-to-business (B2B) juga sangat bisa mengaplikasikan strategi ini. Agar tidak salah langkah saat menetapkan harga dalam bisnismu, yuk, langsung saja kita mulai pembahasannya berikut ini!
Apa Itu Strategi Pricing?
Strategi penetapan harga (pricing strategy) adalah pendekatan yang dirancang oleh perusahaan untuk menentukan harga optimal bagi produk atau jasa yang ditawarkannya. Dengan penetapan harga ini, harapannya bisnismu mampu mencapai tujuan bisnis tertentu. Contoh tujuan bisnis yang dimaksud adalah memaksimalkan laba, meningkatkan pangsa pasar, atau memperkuat posisi merek di pasar.
Dalam dunia B2B, penetapan harga tentu saja merupakan suatu hal yang sangat penting. Pasalnya, dalam menjalankan bisnis sehari-hari, pasti kamu seringkali melibatkan transaksi dalam volume besar, kontrak jangka panjang, serta negosiasi intensif. Karena itu, perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai faktor seperti biaya produksi, permintaan pasar, persaingan, serta nilai tambah yang mereka tawarkan kepada klien atau mitra bisnis.
Untuk menetapkan harga yang bersaing, dibutuhkan strategi pricing yang tepat dari beberapa yang sudah umum digunakan.
Ngomong-ngomong, Paper.id sudah pernah membahas tentang beberapa alternatif strategi ini yang bisa kamu baca dengan klik artikel berikut ini:
Baca Juga: 3 Strategi dalam Metode Penetapan Harga yang Efektif untuk Kesuksesan Produk Bisnis
Cara Menentukan Strategi Pricing yang Pas
Ada beberapa faktor yang perlu kamu pertimbangkan dan analisis untuk mencapai kesimpulan mengenai strategi pricing mana yang paling cocok untuk bisnismu. Yuk, ikuti langkah-langkahnya berikut ini:
1. Pahami biaya operasional bisnis
Kalau berbicara tentang menentukan berapa harga jual, tentu saja kita harus mempertimbangkan biaya operasional bisnis kita sendiri terlebih dahulu. Beberapa hal yang perlu kamu pahami betul biayanya contohnya adalah biaya bahan baku, tenaga kerja, marketing, distribusi, dan biaya overhead lainnya. Jangan sampai ketika kamu menetapkan suatu harga atau promo, justru bisnismu akan mengalami kerugian.
2. Cek kondisi pasar
Pelajari tentang permintaan pasar, elastisitas harga, dan apa yang bersedia dibayar oleh pelangganmu. Gunakan survei, wawancara, atau alat penelitian lainnya. Tujuannya adalah untuk benar-benar mengetahui preferensi pelanggan yang menjadi targetmu. Idealnya, strategi pricing yang bisnismu tawarkan tidak terlalu murah namun juga tidak terlalu mahal, alias pas dengan kemampuan mereka dalam mengeluarkan uang untuk produk atau jasamu.
3. Analisis kompetitor
Jika masih tidak punya bayangan kira-kira harus menetapkan strategi pricing seperti apa yang pas untuk bisnismu, tidak apa-apa, lho, untuk cek strategi yang digunakan pesaing.
Kamu bisa pelajari penawaran apa yang mereka berikan beserta fitur, kualitas, layanan, dan aspek lain dari tawaran mereka pada pelanggannya.
Dari situ, kamu bisa mendapatkan gambaran lebih baik mengenai strategi apa yang kira-kira sudah cukup berhasil di tipe konsumenmu dan perbaikan apa yang bisa kamu lakukan saat menjalankan bisnismu sendiri.
4. Pertimbangkan USP produk
Dalam menentukan strategi pricing, sangat penting juga untuk mempertimbangkan USP produkmu. USP adalah unique selling proposition, yaitu nilai tambah yang membuat produkmu beda dari bisnis lain yang serupa.
Hal ini bisa membuat produkmu lebih bernilai sehingga berkaitan langsung dengan penetapan harga. Sebagai contoh, jika produkmu menawarkan kualitas yang premium, tentu ini bisa jadi alasan menetapkan harga yang lebih mahal dibanding yang lainnya.
5. Range harga
Seberapa fleksibel kira-kira kamu dalam menetapkan batas atas dan batas bawah harga barang atau jasamu? Jangan lupa untuk pertimbangkan hal ini juga, ya.
Mengetahui fleksibilitas range harga untuk bisnismu akan sangat berguna nantinya saat bernegosiasi dengan pelanggan. Misalnya, kamu jadi bisa mempertimbangkan apakah kamu bisa memberikan diskon atau benefit lainnya tergantung dengan kesepakatan pembelian yang terjadi.
6. Lakukan uji dan review
Dalam menetapkan strategi pricing, sangat wajar jika kamu tidak langsung menemukan yang paling pas untuk bisnismu.
Kadang bukan hanya karena aspek internal, tetapi aspek eksternal juga bisa berpengaruh terhadap ketepatan keputusanmu. Misalnya, tiba-tiba kondisi pasar berubah, sehingga kamu perlu memikirkan strategi baru yang lebih pas.
Oleh karena itu, evaluasi strategi penetapan hargamu secara berkala, ya.
7. Pastikan sesuai dengan tujuan bisnis
Terakhir, jangan lupa untuk memastikan bahwa keputusan strategi pricing yang kamu gunakan untuk bisnis bisa mendukung usahamu mencapai tujuannya, ya. Hindari strategi pricing yang misalnya hanya manis di depan namun membuatmu rugi di belakang, seperti potongan harga atau promo besar-besaran tanpa pertimbangan yang matang.
Baca Juga: Trik Marketing: Kenapa Banyak Produk Dijual dengan Harga Akhiran .900?
Nah, itulah dia beberapa cara agar kamu bisa mempertimbangkan strategi pricing yang terbaik untuk bisnismu. Agar evaluasimu semakin mantap, jangan lupa juga untuk memanfaatkan fitur-fitur Paper.id yang bisa memudahkan prosesnya.
Misalnya, kamu jadi bisa lebih memahami biaya-biaya dalam bisnismu dengan catatan finansial yang rapi dan otomatis tercatat. Kamu juga punya gambaran cash flow yang jelas dengan punya sistem terstruktur seperti itu. Dengan begitu, kamu bisa menentukan dengan jelas harga setiap transaksi untuk mengelola bisnis yang sehat.
Nah, kalau saat ini kamu belum mendaftarkan bisnismu di Paper.id, yuk, segera daftar sekarang dengan klik tombol di bawah ini! Nikmati fitur pembuatan invoice gratis lengkap dengan e-Meterai, pembayaran yang fleksibel dengan berbagai metode, serta pencatatan akuntansi yang mudah untuk pemula sekalipun.
- 5 Alternatif Pinjaman Modal Usaha untuk UMKM agar Bisnis Makin Maju - Oktober 10, 2024
- Apa Itu Cost of Fund? Cara Kerja, Unsur, hingga Faktor-Faktornya - Oktober 10, 2024
- Biaya Operasional Bisnis: Jenis-Jenis dan Cara Menghematnya - Oktober 10, 2024