Jika berbicara dengan gudang selalu berkaitan dengan stok produk. Setiap bisnis memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengelola gudang mereka tergantung dengan jenis produk yang dijual kepada pelanggan. Di bawah ini, terdapat beberapa metode manajemen inventaris yang sering dilakukan:

Hai pengusaha, ini merupakan bab ke-4 dari Ultimate Guide Inventory Management Khusus Pemula. Jika kamu ingin mendalami pemahaman tentang pengelolaan gudang atau inventory management, kamu bisa lihat daftar lengkapnya di bawah ini:

  1. Ultimate Guide Inventory Management Khusus Pemula: Introduction (Part 1)
  2. Ultimate Guide Inventory Management Khusus Pemula: Masalah dalam Gudang (Part 2) 
  3. Ultimate Guide Inventory Management Khusus Pemula: Tipe Pengolahan Stok (Part 3)
  4. Ultimate Guide Inventory Management Khusus Pemula: Metode (Part 4) – Kamu disini.
  5. Ultimate Guide Inventory Management Khusus Pemula: Alur Proses (Part 5)
  6. Ultimate Guide Inventory Management Khusus Pemula: Kesimpulan (Part 6)

Kembali lagi ke dalam artikel. Jadi, bagaimana cara mengelola gudang agar terus terlihat rapih? Paper.id telah merangkum beberapa metode terbaiknya di bawah ini.

1. FIFO (First In, First Out)

Teknik yang pertama disebut sebagai FIFO (First in, First Out). Yang dimaksud dalam FIFO adalah mengeluarkan stok produk yang pertama kali dimasukkan ketika ada penjualan. Hal itu dilakukan untuk mencegah adanya produk yang expired date.

Singkatnya, FIFO merupakan teknik yang sangat bagus untuk meningkatkan penjualan sebab pemilik bisnis diwajibkan untuk melakukan pengecekan stok dan mengurutkan produk sesuai dengan tanggal masuknya agar efisiensi produk tetap terjaga.

Contohnya adalah ketika menjual kue. Sebagai produk yang cepat basi, kue yang matang pertama kali harus yang pertama kali juga diberikan kepada pelanggan dan begitu seterusnya hingga semua kue laku. Jenis bisnis yang cocok di FIFO:

  • Produk yang mudah kadaluarsa (makanan, minuman, skin care dll).
  • Fast moving consumer goods (FMGC)

Baca Juga: Metode FIFO Wajib Digunakan Untuk Produk Cepat Kadaluarsa, Kenapa?

2. LIFO (Last In, First Out)

Berbanding terbalik dengan FIFO, LIFO merupakan sebuah teknik dimana produk yang terakhir masuk ke dalam stok bisa dikeluarkan terlebih dahulu dan dijual kepada pelanggan. Namun, pengeluaran stok bisa dilakukan berdasarkan syarat-syarat tertentu saja.

Bisnis baju merupakan contoh terbaik dalam penggunaan metode LIFO. Biasanya, sang pemilik toko akan memajang produk yang sedang diminati oleh pelanggan. Dengan kata lain, baju yang terbaru masuk ke dalam gudang bisa juga terjual lebih dahulu tanpa harus melihat produk lainnya yang sudah ada di gudang lebih lama.

Singkatnya, LIFO merupakan metode yang tidak mementingkan kapan sebuah produk masuk ke dalam gudang. Selama itu bisa terjual kepada pelanggan, sang pemilik pasti akan langsung segera menjualnya demi mendapatkan keuntungan.

Baca Juga: Metode LIFO, Kenapa Produk yang Baru Masuk Gudang Langsung Dijual?

3. JIT (Just In Time)

Selanjutnya, ada sebuah metode bernama Just In Time dimana dilakukan untuk menekan biaya anggaran pengeluaran. Produk yang dibuat dalam JIT hanya akan sesuai dengan pesanan dari pelanggan. Jadi tidak akan produksi apabila tidak ada pembelian.

Pembuatan produk yang sesuai dengan pesanan dilakukan untuk menekan anggaran pemeliharan sekecil-kecilnya. Biasanya, teknik JIT diterapkan pada perusahaan manufaktur yang melayani pesanan skala besar.

FYI, Just In Time merupakan metode yang paling penting sebab semua jenis perusahaan bisa menggunakannya, baik yang membutuhkan periode jual (expired date) ataupun produk yang tidak lekang oleh waktu.

Itu dia ketiga metode inventory management yang bisa kamu terapkan dalam bisnismu. Tapi ingat, gunakan metode sesuai dengan jenis bisnis yang sedang kamu jalani. Jadi, kamu sedang memiliki bisnis apa? Coba tuliskan di kolom komentar di bawah ya!

Baca Juga: Just In Time, Sistem Produksi Tepat Waktu Buat Bisnis Tertentu

Daniel Nugraha