Kamu telah melakukan inventory management, lalu apa lagi yang harus dilakukan? Jawabannya adalah memastikan jika semua langkah yang diterapkan sudah tepat dan berdampak positif bagi bisnis kamu.

Hai Pengusaha, kamu sudah sampai di part 6 Ultimate Guide Inventory Management khusus pemula. Sudah baca part 1 sampai 5? Jika belum, kamu bisa baca dulu agar bisa memahami pengelolaan gudang secara lebih jelas. Linknya bisa kamu lihat di bawah sini:

  1. Ultimate Guide Inventory Management Khusus Pemula: Introduction (Part 1)
  2. Ultimate Guide Inventory Management Khusus Pemula: Masalah dalam Gudang (Part 2)
  3. Ultimate Guide Inventory Management Khusus Pemula: Tipe Pengolahan Stok (Part 3)
  4. Ultimate Guide Inventory Management Khusus Pemula: Metode (Part 4).
  5. Ultimate Guide Inventory Management Khusus Pemula: Alur Proses (Part 5)
  6. Ultimate Guide Inventory Management Khusus Pemula: Kesimpulan (Part 6) – Kamu sedang membacanya.

Kembali lagi ke artikel. Lantas, bagaimana cara memastikan semua kegiatan inventory management telah ada di jalan yang benar? Paper.id telah merangkumnya melalui dua cara yakni Inventory Turnover dan Aging Stocks.

Inventory Turnover

Inventory turnover merupakan salah satu cara untuk mengetahui seberapa efektif sebuah perusahaan dalam mengelola persediaan stok mereka. Caranya adalah dengan membandingkan harga pokok persediaan dengan persediaan rata-rata dalam satu periode.

“Inventory Turnover: Harga Pokok Penjualan (HPP) / Rata-rata Persediaan”

Dua komponen penting di dalam inventory turnover adalah stok pembelian (stock purchasing) dengan penjualan (sales). Apabila seorang pemilik usaha melakukan banyak stok pembelian, itu akan membuat persediaan mereka juga akan semakin menumpuk.

Jika sudah begitu, pemilik usaha juga harus bekerja keras menjual lebih banyak lagi produk agar kinerja dari rasio perputaran persediaan menjadi lebih maksimal.

Aging Stocks

Selain inventory turnover, cara kedua untuk mengukur kesuksesan inventory management adalah dengan melakukan aging stocks. Maksudnya, mengukur seberapa lama sebuah produk sudah berada di dalam gudang. Rumus yang biasanya digunakan untuk ini adalah:

Umur Barang= Tanggal saat ini – Tanggal pertama barang masuk

Dengan mengetahui ini, pemilik usaha bisa memastikan produk apa yang seharusnya keluar dari gudang terlebih dahulu (apabila FMCG). Tak hanya itu, pemilik usaha juga bisa mulai menyusun rencana mengenai promo apa yang harus dilakukan agar semua produk bisa terjual habis dan keluar dari gudang.

Kesimpulannya, gudang menjadi awal mula dari sebuah bisnis. Segala bentuk pengelolaan hingga penghitungan menjadi hal yang krusial untuk diselesaikan di tempat tersebut. Akan tetapi, sebagian besar pemilik usaha enggan melakukannya karena satu hal, yaitu malas. Malas untuk menghitung ataupun malas untuk mengelola.

Untungnya, masalah gudang kamu bisa diselesaikan dengan menggunakan Paper.id. Software invoice #1 di Indonesia bisa mempermudah urusan gudang kamu, mulai dari stock adjustment, penghitungan FIFO dll. Klik disini jika kamu mau gunakan Paper.id secara gratis!

Daniel Nugraha