Bisnismu pasti memiliki aset. Namun, apakah semuanya likuid? Untuk menjawabnya, kamu perlu pahami dulu apa itu arti likuiditas. Yuk, cek penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Definisi Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan suatu entitas baik individu, bisnis, atau lembaga untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang jatuh tempo dalam jangka pendek, menggunakan aset lancar seperti kas, saldo bank, piutang, atau persediaan.
Dengan kata lain, likuiditas menunjukkan seberapa cepat dan mudah aset bisa diubah menjadi uang tunai tanpa kehilangan nilai signifikan, agar dapat digunakan untuk membayar utang atau kebutuhan operasional mendesak.
Contoh Likuiditas
1. Contoh likuiditas perusahaan (posisi keuangan)
Sebuah toko retail memiliki:
- Kas: Rp30 juta
- Piutang pelanggan: Rp20 juta
- Persediaan barang: Rp50 juta
- Utang jangka pendek: Rp40 juta
Total aset lancar = Rp100 juta
Kewajiban jangka pendek = Rp40 juta
Maka toko ini punya likuiditas yang baik, karena aset lancarnya lebih dari cukup untuk membayar utang jangka pendek.
2. Contoh likuiditas aset
Aset | Tingkat Likuiditas |
Uang tunai | Sangat likuid (langsung bisa dipakai) |
Rekening tabungan | Sangat likuid (bisa ditarik kapan saja) |
Saham di bursa | Cukup likuid (bisa dijual cepat, tapi harga fluktuatif) |
Tanah atau properti | Tidak likuid (butuh waktu lama untuk dijual) |
Nah, itu dia definisi dan contoh likuiditas dalam bisnis yang perlu kamu ketahui. Untuk melacak cash flow dan aset-aset bisnismu, tentu kamu perlu pencatatan yang rapi. Paper.id bisa bantu terkait hal itu, lho.
Dengan Paper.id, kamu bisa membuat invoice digital yang langsung terhubung dengan laporan keuangan yang mudah dipahami pebisnis pemula sekalipun.
Selain itu, masih ada fitur lainnya yang bermanfaat, seperti pembayaran digital dengan 30+ opsi termasuk kartu kredit dan juga rekonsiliasi.
Yuk, cek Paper.id sekarang!