Mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan istilah Gen Z. Ungkapan ini merujuk pada  mereka yang lahir di pertengahan tahun 1990-an hingga awal 2010. Di Indonesia sendiri, menurut sensus penduduk tahun 2020, Generasi Z menyumbang sekitar 27,94% dari total populasi atau sekitar 74,93 juta jiwa.

Saat ini Gen Z jadi target market utama banyak bisnis karena jumlah mereka yang tidak sedikit. Tetapi untuk membuat strategi pemasaran yang cocok untuk mereka, bisnis perlu melakukan riset pasar lebih dalam salah satunya memahami kebiasaan Gen Z dalam berbelanja.

Tenang saja, Paper akan menjelaskan kebiasaan-kebiasaan apa saja yang Gen Z sering lakukan ketika berbelanja di dalam artikel ini. 

Generasi Digital Native

Sebelum kita berbicara mengenai cara Gen Z membuat keputusan dalam berbelanja, kita akan membahas terlebih dahulu apa itu Gen Z.

Gen Z adalah generasi yang datang setelah generasi millennial bisa disebut juga dengan generasi Z, zoomers, atau iGeneration. Mereka adalah generasi yang terlahir di zaman di mana smartphone sudah umum digunakan dan terbiasa dengan berbagai perangkat digital.

Generasi Z adalah kelompok konsumen yang penting saat ini. Mereka memiliki perspektif yang berbeda tentang berbelanja dan konsumsi dibandingkan dengan generasi sebelumnya. 

Mereka lebih fokus pada kualitas tinggi dan mengawasi serta mengontrol pengeluaran dengan baik.  Oleh karena itu, bisnis perlu membuat strategi khusus agar Generasi ini  tertarik untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan.

Baca juga: Riset Pemasaran: Pengertian Hingga Cara Melakukannya

Kebiasaan Gen Z dalam Berbelanja

Dengan daya beli Gen Z yang semakin meningkat, bisnis perlu memahami cara terhubung dan berinteraksi dengan mereka. Berikut adalah beberapa kebiasaan berbelanja Gen Z dilansir dari Insider Intelligence

1. Setia pada brand bukan jaminan tidak membeli dari kompetitor

Melansir Cheetah Digital, Gen Z cenderung berbelanja di brand yang mereka favoritkan, sekitar 64% dari mereka bersedia membayar lebih untuk produk dari brand tersebut. 

Meskipun begitu, faktanya, 71% juga mengakui bahwa mereka juga berbelanja di kompetitor, terutama karena pertimbangan harga dan kenyamanan. 

2. Menemukan produk favorit di media sosial

Menariknya, rekomendasi dari influencer atau konten kreator bukanlah faktor utama dalam keputusan mereka berbelanja, begitu juga dengan nama perusahaan atau brand

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Insider Intelligence, sekitar 45% Gen Z mengaku membeli sesuatu karena menemukan produk yang disukai dari media sosial.

3. Gen Z tertarik pada beragam metode pembayaran

Gen Z adalah generasi yang akrab dengan teknologi pembayaran digital seperti dompet digital, pembayaran tanpa kontak, dan aplikasi pembayaran antarpengguna (peer-to-peer). Mereka juga sering menggunakan opsi “bayar nanti” (pay later) saat berbelanja.

PaperPay In

4. Banyak Gen Z yang melakukan bracketing 

Bracketing adalah ketika seseorang membeli berbagai versi dari satu item atau produk dan kemudian mengembalikannya jika tidak cocok. Ini adalah masalah serius bagi bisnis ritel karena bisa menyebabkan pengembalian barang dalam jumlah besar secara tiba-tiba. 

Untuk menghindarinya, bisnis ritel bisa menambahkan biaya pengembalian, memberikan deskripsi produk yang lebih rinci, menampilkan lebih banyak ulasan dari konsumen, dan menyediakan berbagai ukuran produk agar pelanggan dapat menemukan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Baca juga: 3 Strategi Tolak Angin Gaet Gen Z, Intip Strategi Uniknya!

Itulah pembahasan lengkap mengenai Gen Z mulai dari pengertian gen z, hingga kebiasaan mereka dalam membeli suatu produk atau jasa. 

Seperti yang sudah sempat di singgung sebelumnya,  Gen Z cenderung fleksibel dan memakai beragam metode pembayaran saat berbelanja. 

Karena semakin banyak minat dari kalangan Gen Z yang menggeluti wirausaha, menyediakan beragam opsi pembayaran dapat menjadi keuntungan tambahan bagi bisnismu.

Dalam hal ini, Paper punya solusinya.

Paper.id adalah platform digital untuk pembuatan invoice yang membantu bisnis memberikan berbagai opsi pembayaran kepada konsumen, sehingga mempermudah proses transaksi.

Nah, tunggu apa lagi segera gunakan Paper.id sekarang juga!

Muhamad Dika Wahyudi