Sobat Paper, kamu pasti kenal tagline Orang Pintar minum Tolak Angin kan? Ya, obat herbal buatan Indonesia ini memang sudah dikenal banyak orang di Indonesia. Kepopulerannya telah diakui, bahkan menjadi produk No.9 Top of Mind Local Product dengan impresi 1,24% menurut riset Katadata Insight Center (KIC).

Waw, hebat, ya? Apa sih yang membuat mereka masuk ke-10 besar top of mind local product? Benar, tagline mereka mudah diingat, tapi bukan itu alasannya. Salah satu caranya, dengan melakukan pendekatan ke berbagai segmen. Dari tua, remaja, dewasa bahkan hingga orang tua, semuanya mereka jangkau. Yang terbaru, bahkan mereka berhasil menggaet Gen Z untuk produk mereka.

Dari anak kecil hingga orang tua, Tolak Angin menjangkau semua segmen

Meski menjual jamu, Tolak Angin berupaya mengemasnya sebagai produk yang siap minum dengan desain modern. Hal ini sejalan dengan misi Irwan Hidayat, selaku Presiden Direktur (Presdir) PT Sido Muncul, selaku produsen Tolak Angin.

Ia ingin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membina kesehatan lewat pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami, dan pengobatan secara naturopathy. Hal itu hadir lewat produk Tolak Angin yang bisa dikonsumsi dimana saja.

Nah, ucapan tersebut hadir lewat Tolak Angin. Tapi, tentunya dikemas lewat berbagai macam produk seperti, permen tolak angin untuk anak kecil. Selain cara pengemasannya, ada hal lainnya yang patut dicontoh para business owner.

Apa itu? Cara bagaimana Tolak Angin melakukan pendekatan ke customer segment yang mereka dekati. Baru-baru ini, mereka membuat 3 cara unik untuk mendekati Gen Z, generasi kelahiran 1996 yang diprediksi akan menjadi segmen konsumen utama di masa depan menurut McKinsey & Company. Tentunya, Tolak Angin membuat cara promosi yang gaul dan relate.

Baca juga : Cara Starbucks Raih Hati Pelanggan Menggunakan 3 Trik Psikologi Marketing Ini

Mengusung Tagline Starter Pack Jompo”, Ini Cara Tolak Angin Mendekati Gen Z

Ada 3 cara unik yang membuat Tolak Angin bisa dengan mudah mempenetrasi pasar Gen Z, seperti:

  1. Es krim tolak angin
    Siapa sangka tolak angin yang biasanya kita teguk langsung bisa disantap lewat sajian es krim? Ya, cara ini sangat inovatif dan mungkin tidak terpikirkan oleh siapapun. Tolak Angin berani membuat breakthrough dengan membuat es krim rasa tolak angin dan rasa kencur, bahan jamu lainnya. Hasilnya, es krim ini viral. Bahkan, TikToker internasional dengan username @naiaandpapa membahasnya langsung.
  2. Mocktail tolak angin
    Selain es krim, Tolak Angin juga membuat gebrakan nyeleneh dengan membuat mocktail Tolak Angin. Cara ini sungguh unik, dimana tidak ada orang yang berpikir untuk menyajikan jamu dalam sajian mocktail. Disajikan dalam gelas yang cantik, Tolak Angin ingin menegaskan bahwa produk mereka cocok dengan segala kalangan, terutama Gen-Z dengan mengemasnya dalam mocktail, jenis minuman yang sering disantap kalangan anak muda saat hangout.
  3. Herbal Corner, konsep kafe kekinian dengan jamu
    Konsep cafe kekinian yang banyak bermunculan dimana saja juga ditiru Tolak Angin untuk membuat herbal corner, kafe kekinian tapi menyajikan jamu. Kafe ini dibuka pada Januari 2023 di Mall Semarang, Semarang. Kafe ini didesain dengan desain minimalis yang Instagrammable. Di dalamnya, ada berbagai minuman berbahan dasar jamu dan produk Tolak Angin yang bisa dipesan oleh anak-anak muda.

Ketiga cara ini tentunya menjadi sebuah gebrakan menarik yang membuat Tolak Angin tetap relate dengan banyak kalangan, termasuk Gen-Z.

Baca juga: Menakjubkan, Burger King Buat Campaign Mengajak Orang Untuk Beli McDonald

Kesimpulan

Dari ketiga cara di atas, kita belajar bagaimana Tolak Angin berhasil mendekati anak muda, khususnya Gen Z lewat cara yang berbeda. Kuncinya, PT Sido Muncul tahu apa yang disukai anak muda, yaitu konsep kafe, mocktail dan juga es krim.

Setelah itu, mereka tinggal menuangkannya dalam konsep yang berbeda dan tentunya sejalan dengan visi Tolak Angin, mengenalkan hidup sehat ke masyarakat dengan bahan – bahan herbal.

Dari sini, kita bisa belajar bahwa kita harus mengenal karakteristik dari target segment konsumen kita. Setelah itu, lakukan brainstorm terkait apa yang bisa membuat produk kita terlihat unik di mata mereka. Dengan begitu, konsumen akan mengenali produk kita dan di akhir, akan tetap menjadi top of mind mereka.

Seperti Tolak Angin yang terus siap mengikuti keadaan, business owner yang baik juga harus terus terbuka terhadap inovasi, terutama dalam soal penagihan & pembayaran, yang biasanya cenderung masih konvensional. Untuk ini, kenalan dengan Paper.id, dimana transaksi bisnis jadi lebih mudah karena penagihan jadi lebih cepat dengan adanya invoice digital. Serta, pembayaran ke supplier jadi nyaman, karena bisa bayar pakai kartu kredit, tempo otomatis jadi panjang. Semua kemudahan ini dapat kamu rasakan gratis. Penasaran, cek di bawah sini!

Daniel Nugraha