Menjalankan bisnis tentu harus memiliki perhitungan pengelolaan yang tepat, termasuk dalam melakukan inventory turnover atau perputaran persediaan yang maksimal.

Dengan melakukan hal tersebut, maka diharapkan bisnismu bisa berkembang dengan baik dan mengatur strategi yang tepat dalam mengembangkan bisnis ke depannya.

Maka dari itu, berikut ini penjelasan secara lengkap mengenai inventory turnover, mulai dari pengertian, rumus, hingga contoh perhitungannya!

Apa Itu Inventory Turnover?

Inventory turnover adalah rasio yang mengukur seberapa cepat suatu perusahaan menjual dan mengganti persediaan barangnya dalam periode tertentu.

Rasio ini dihitung dengan membagi total biaya barang yang terjual (Cost of Goods Sold/COGS) dengan rata-rata nilai persediaan selama periode tersebut.

Perputaran persediaan dalam bisnis yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu menjual stok dengan cepat.

Sebaliknya, rasio yang rendah dapat mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami kesulitan dalam menjual barang atau memiliki persediaan yang berlebihan.

Dengan demikian, agar bisa memantau perputaran stok barang secara real-time dan mengambil keputusan lebih cepat, penting bagi bisnis untuk menggunakan sistem seperti Paper.id.

Dengan fitur inventory, kamu bisa mencatat keluar-masuk barang, mengatur stok secara akurat, dan terhubung langsung dengan data penjualan serta pembelian internal.

Yuk, kelola inventory bisnismu lebih cerdas sekarang!

Baca Juga: Cara Praktis Menghitung Inventory Turnover, Dijamin Efektif!

Rumus Inventory Turnover

Sebelum menghitung rasio inventory turnover, penting untuk memahami terlebih dahulu rumus dasarnya, yaitu:

Inventory Turnover = Penjualan / Rata-rata Persediaan

Karena jumlah persediaan akhir bisa berubah-ubah sepanjang tahun, maka yang digunakan dalam perhitungan adalah rata-rata persediaan. Cara menghitungnya adalah sebagai berikut:

Rata-rata Persediaan = (Persediaan Awal + Persediaan Akhir) / 2

Dengan demikian, rumus lengkap untuk menghitung rasio inventory turnover adalah:

Inventory Turnover = Penjualan / ((Persediaan Awal + Persediaan Akhir) / 2)

Rumus ini membantu untuk melihat seberapa cepat persediaan barang di gudang terjual dalam satu periode tertentu.

Contoh Menghitung Inventory Turnover

Misalnya, sebuah toko yang menjual laptop mencatat biaya pokok penjualan (COGS) sebesar Rp200 juta dalam laporan laba/ruginya. Di awal periode, nilai persediaan toko tersebut tercatat Rp250 juta, sementara di akhir periode nilainya turun menjadi Rp100 juta.

Dengan data tersebut, mari kita hitung berapa rasio inventory turnover toko ini.

Data yang digunakan:

  • Penjualan: Rp200 juta
  • Persediaan Awal: Rp250 juta
  • Persediaan Akhir: Rp100 juta

Langkah perhitungannya sebagai berikut:
Inventory Turnover = Penjualan / ((Persediaan Awal + Persediaan Akhir) / 2)
= Rp200.000.000 / ((Rp250.000.000 + Rp100.000.000) / 2)
= Rp200.000.000 / Rp175.000.000 = 1,14 kali

Artinya, dalam periode tersebut, toko laptop tersebut berhasil memutar persediaannya sebanyak 1,14 kali.

Setelah mendapatkan hasil perhitungan seperti ini, penting juga untuk membandingkannya dengan rata-rata di industri sejenis. Dengan begitu, kamu bisa mengetahui apakah performa perputaran stok barang bisnismu termasuk efisien dibanding kompetitor atau justru masih perlu ditingkatkan.

Kenapa Inventory Turnover Penting untuk Bisnis?

Ada beberapa alasan mengapa pengelolaan inventory turnover penting untuk bisnis, khususnya untuk bisnis skala menengah.

Pada dasarnya, tujuan utama dari pengukuran perputaran persediaan adalah untuk memberikan wawasan tentang efisiensi pengelolaan persediaan dalam suatu bisnis.

Lebih lanjut, beberapa tujuan spesifik dari inventory turnover antara lain:

1. Mengukur efisiensi penjualan

Perputaran persediaan membantu perusahaan untuk memahami seberapa efektif mereka dalam menjual produk. Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa produk terjual dengan baik, sedangkan rasio yang rendah dapat menunjukkan masalah dalam penjualan.

2. Mengoptimalkan persediaan

Dengan mengetahui tingkat perputaran persediaan, perusahaan dapat mengelola persediaan dengan lebih baik, menghindari kelebihan stok, dan mengurangi biaya penyimpanan.

3. Meningkatkan arus kas

Perputaran persediaan yang baik dapat membantu meningkatkan arus kas perusahaan. Dengan menjual persediaan lebih cepat, perusahaan dapat mengalirkan dana kembali ke dalam bisnis untuk investasi lebih lanjut.

4. Sebagai basis perencanaan stok

Data dari inventory turnover dapat digunakan untuk merencanakan produksi dan pengadaan barang dengan lebih efektif, sehingga perusahaan dapat memenuhi permintaan pasar dengan lebih baik

Baca Juga: Inventory Management System: Definisi dan Pentingnya untuk Bisnis

Tips Melakukan Inventory Turnover dalam Bisnis Skala Menengah

Untuk mencapai inventory turnover yang optimal, tentunya diperlukan strategi yang tepat dan efektif. Dimana kebanyakan bisnis seringkali mengalami kesulitan dalam hal tersebut.

Jika kamu memiliki bisnis skala menengah dan sedang berbenah dalam sistem perputaran persediaan bisnismu, berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan secara langsung.

1. Analisis data penjualan

Secara rutin lakukan analisis data penjualan untuk mengidentifikasi produk yang paling laku dan produk yang kurang diminati. Cara ini nantinya bisa membantu dalam pengambilan keputusan terkait pengadaan dan promosi produk sesuai visi misi bisnis kamu.

2. Tentukan level stok yang optimal

Menetapkan level stok minimum dan maksimum untuk setiap produk membantu dalam menjaga keseimbangan antara ketersediaan dan biaya penyimpanan. Oleh sebab itu penting bagi pemilik bisnis agar dapat memastikan untuk menyesuaikan level stok berdasarkan tren penjualan.

3. Gunakan sistem atau software yang mendukung

Mengadopsi software manajemen persediaan yang dapat memberikan data real-time tentang persediaan dan penjualan merupakan tips yang tidak kalah penting. Karena melalui hal ini, secara tidak langsung dapat membantu dalam pengelolaan persediaan yang lebih efisien.

4. Promosikan barang yang lama terjual

Untuk meningkatkan perputaran persediaan, lakukan promosi atau diskon untuk produk yang kurang laku.

Promosi tersebut dapat membantu mengurangi stok yang berlebihan dan meningkatkan arus kas lebih cepat dari yang seharusnya.

Baca Juga: Days Sales of Inventory: Mengukur Stok dan Penjualan

Dapat disimpulkan bahwa inventory turnover adalah indikator penting yang membantu bisnis kamu dalam mengukur efisiensi pengelolaan persediaan yang optimal.

Dengan memahami tujuan dan manfaat dari inventory turnover, bisnis skala menengah dapat mengoptimalkan pengelolaan persediaan mereka, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan pada akhirnya meningkatkan profitabilitas.

Termasuk juga saat menerapkan tips yang tepat, maka bisnis dapat mencapai perputaran persediaan yang optimal dan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.

Oleh karena itu pastikan bisnis kamu memiliki sistem terbaik yang bisa mendukung hal tersebut.

Untuk membuat bisnis yang produknya cepat berputar, kamu perlu memastikan transaksi bisnis, termasuk invoicing dan pembayarannya didukung oleh platform yang tepat, seperti Paper.id.

Dengan Paper.id, kamu bisa buat, kirim, hingga lacak status invoice secara real-time dan pilih 30+ opsi pembayaran untuk terima pembayaran dari pelanggan atau buyar supplier, mulai dari transfer bank, QRIS, Virtual Account, e-wallet, marketplace, hingga kartu kredit.

Ayo, gunakan Paper.id sekarang dan jangan lupa eksplor fitur lainnya!

Content Writer dengan 4 tahun pengalaman menangani konten beragam topik di berbagai industri baik B2C dan B2B, termasuk bisnis, ekonomi, keuangan, dan sebagainya. Saat ini menulis di Paper.id untuk memperkaya wawasan pemilik bisnis dan memajukan industri B2B seluruh Indonesia.
Nadiyah Rahmalia