Dunia bisnis di Indonesia sekarang ini sangat memerlukan supply chain management dalam proses pemenuhan kebutuhan konsumen. Secara umum supply chain manajemen atau yang lebih kita kenal dengan manajemen rantai pasokan adalah serangkaian kegiatan merencanakan, mengendalikan, dan menjalankan arus produk. Proses ini meliputi  perolehan bahan baku, proses produksi, hingga distribusi produk ke konsumen akhir.

Tujuan umum dari supply chain management ini adalah menciptakan keseimbangan antara permintaan dan juga penawaran agar lebih efektif dan juga efisien. Adapun manfaat supply chain manajemen adalah mendapatkan kepuasan pelanggan, meningkatkan laba perusahaan, dan menurunkan biaya. Contoh dari penerapan supply chain management di perusahaan antara lain seperti transportasi dan pengemasan produk serta design produk yang menarik dan mampu bersaing di pasaran.

Baca juga : Memahami peran purchasing dalam alur supply chain

Dalam supply chain management terdapat beberapa komponen yang harus dipahami, antara lain:

Upstream Supply Chain

Upstream supply chain manajemen mengurus hubungan antara perusahaan dengan supplier atau pihak lain dalam hal penyedia bahan baku suatu produk

Downstream Supply Chain

Downstream supply chain manajemen adalah manajemen yang bertugas mendistribusikan produk ke konsumen secara langsung tanpa melalui supplier penyetok barang.

Internal Supply Chain

Internal supply chain management berkaitan dengan aktivitas pemasukan serta ketersediaan barang atau bahan baku. Dalam hal ini yang kerap diperhatikan yaitu manajemen produksi, dan juga kontrol ketersediaan bahan baku.

Supply chain management memiliki beberapa proses di dalamnya yaitu : 

  • Pelanggan

Setiap perusahaan baik usahanya kecil, menengah, atau besar sangat memerlukan pelanggan untuk keberlangsungan usaha. Pelanggan merupakan mata rantai pertama yang melakukan permintaan pesanan produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

  • Perencanaan 

Strategic Planning 

Perencanaan ini dibutuhkan dalam mengidentifikasi dan merencanakan kebutuhan yang diperlukan selama proses penyaluran barang perusahaan.

Demand Planning

Tahapan ini diperlukan agar perusahaan  mengetahui persiapan  jenis dan jumlah produk selama kurun waktu tertentu serta memastikan jika produk yang dijual sesuai dengan permintaan pasar.

Baca juga: Melihat kesiapan Indonesia dalam menyambut supply chain 4.0

Supply Planning

Aktivitas yang terlibat dalam Supply Planning melibatkan perusahaan dengan pihak lain yang berperan untuk menyalurkan barang kepada konsumen

  • Pembelian

Untuk proses pembelian perusahaan akan melakukan pembelian bahan baku dan bahan pendukung lainnya serta mengatur tanggal penerimaan dan jumlah yang dibutuhkan.

  • Inventori

Bahan baku dan bahan pendukung lainnya disimpan ke dalam gedung untuk kebutuhan produksi sebagai inventory. Dalam posisi ini, bahan baku harus dijaga kualitasnya sehingga saat diproduksi akan menghasilkan hasil produk akhir yang memiliki kualitas juga.

  • Produksi

Selanjutnya bagian produksi akan mengolah bahan baku dan bahan pendukung yang telah dipasok oleh vendor/supplier tersebut hingga menghasilkan barang jadi yang dibutuhkan oleh pelanggan.

  • Transportasi

Barang jadi yang sudah dihasilkan oleh perusahaan kemudian dimasukkan ke gudang dan siap dikirim ke pelanggan sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

Supply chain management dapat membawa dampak positif bagi banyak hal terutama bagi kemajuan usaha Anda. Akses terhadap data yang terhubung dan terbuka akan sangat penting untuk mengambil keputusan, sehingga dapat meningkatkan efisiensi di sektor usaha. Untuk itu sebaiknya  Supply chain management (SCM) didukung dengan sistem informasi, komunikasi, dan teknologi yang andal. Carilah software yang menggabungkan data penjualan dan inventaris dengan fitur SCM dasar seperti manajemen pesanan dan pemenuhan.