Kurva Permintaan dan Penawaran– Membuat bisnis hanya bermodalkan uang dan relasi? Pikir lagi. Apabila kamu menengok lebih dalam, bisnis ternyata erat kaitannya dengan ilmu berhitung. Maksudnya adalah sebagai pemilik usaha, kamu pasti melakukan riset pasar mengenai seberapa besar peluang untuk mendapatkan atensi pelanggan.
Dikutip dari situs website Britannica dijelaskan bahwa kurva permintaan merupakan representasi grafis dari hubungan harga produk dan kuantitas produk yang diminta di pasar. Sedangkan kurva penawaran merupakan representasi grafis dari hubungan harga produk dan jumlah produk yang mampu ditawarkan oleh penjual.
Bagaimana cara mengidentifikasi pasar yang tepat untuk bisnismu? Cara termudah adalah dengan melihat kompetitor. Contoh kasus permintaan dan penawaran seperti, jika kamu ingin membuat bisnis warung kopi kekinian, coba perhatikan perkembangan bisnis serupa. Apakah pasar mereka semakin luas (re: berkembang) atau malah sebaliknya.
Mudahnya, perkembangan sebuah bisnis bisa dilihat dari permintaan dan penawaran (demand and supply). Semakin banyak pelanggan yang tertarik untuk membeli sebuah produk tertentu akan berbanding lurus dengan tingkat beragamnya produk serupa yang ditawarkan. Jika kamu belum thau mengenai permintaan dan penawaran, baca artikel di bawah ini:
Baca Juga: Permintaan dan Penawaran: Definisi dan Faktor yang Mempengaruhinya
Setelah mengetahui tentang pengertian dari permintaan dan penawaran, kini saatnya kamu mempelajari bagaimana cara membuat kurva permintaan dan penawaran. Apa yang dimaksud dengan hal tersebut, dan kenapa itu dibutuhkan untuk mengidentifikasi pasar?
Kurva Permintaan dan Penawaran
Singkatnya, kurva permintaan dan penawaran dibuat untuk melihat berbagai faktor yang mempengaruhi tingkat fluktuasi (re: naik turunnya) sebuah produk di pasaran. Cara Membuat dari kurva Permintaan dan Penawaran ini juga terpisah menjadi dua bagian, yakni kurva permintaan dan kurva penawaran.
1. Kurva Permintaan
Fungsi dari pembuatan kurva permintaan adalah untuk melihat perbandingan antara harga dengan jumlah kuantitas sebuah produk yang diproduksi. Analogi kurva permintaan dalam sebuah bisnis bisa terjadi akibat dua hal yang berbeda, yakni:
Gambar A. Semakin banyaknya penawaran dari pelanggan membuat penjualan meningkat. Namun, hal itu tidak diikutsertakan dengan kualitas produk yang dibuat sehingga harga menjadi turun sebab kompetitor bisa masuk ke pasar yang sama dengan menggunakan produk yang serupa.
Contohnya adalah bisnis baju polos. Hampir setiap produsen bisa membuat produk yang serupa. Meningkatnya permintaan dari pelanggan selaras dengan menjamurnya kompetitor yang bisa memproduksi produk yang sama. Hal itu membuat persaingan harga tidak bisa dihindari.
Solusi dari permasalahan ‘perang harga’ hanya satu, yakni siapapun yang berani memberikan harga lebih rendah akan menjadi pemenangnya.
Gambar B. Semakin banyaknya permintaan dari pelanggan membuat penjualan meningkat. Akan tetapi, hal ini dibarengi dengan kualitas sehingga harga produk ikut meningkat pula. Keberadaan kompetitor juga tidak mempengaruhi harga karena loyalitas dari pelanggan.
Contohnya adalah bisnis kopi kekinian. Kopi “A” akan tetap laku walaupun memiliki banyak kompetitor. Hal itu disebabkan oleh loyalitas lantaran setiap pelanggan memiliki cita rasa yang berbeda-beda. Begitu pun dengan merk Kopi “B”, “C” dan seterusnya.
2. Kurva Penawaran
Fungsi dari kurva penawaran adalah untuk membandingkan harga beserta jumlah kuantitas produk yang ditawarkan. Dengan kata lain, jika harga sebuah barang meningkat, hal itu akan selaras dengan penawaran yang diberikan. Penyebabnya ada dua yaitu peningkatan harga lantaran permintaan dan peningkatan harga karena kenaikan biaya produksi.
Gambar A menunjukkan contoh kurva penawaran berdasarkan penyebab yang pertama, yakni peningkatan harga lantaran peningkatan permintaan. Disana terlihat apabila satu porsi bakso seharga 12 ribu akan terjual sebanyak 120 porsi. Hal itu akan terus meningkat seperti yang terlihat, yakni apabila harganya menjadi 14 ribu maka akan ada 140 mangkok yang terjual hingga seterusnya.
Gambar B memperlihatkan keadaan yang sebaliknya. Harga penawaran bisa saja meningkat apabila biaya produksi ikut menjulang tinggi. Namun di sisi lain, apabila biaya produksi kecil, maka penjualan akan ikut menurun lantaran barang yang diproduksi ikutan berkurang. Cukup masuk akal, bukan?
Berawal dari Stok Produk
Jika melihat dari kurva permintaan dan penawaran yang tertera di atas, keberadaan stok produk sangat menentukan kesuksesan dalam membuat bisnis. Itulah kenapa mengelola stok harus dilakukan dengan baik. Kenapa? karena tanpa adanya pemantauan yang baik, stok bisa saja berkurang karena rusak ataupun tidak layak pakai.
Untuk melakukan perhitungan akibat stok yang rusak dan tidak layak pakai tersebut, Paper.id menyarankan untuk tidak menggunakan pencatatan manual. Sebab, hal itu akan memakan waktu dalam melakukan pencatatan. Bagaimana jika ada yang otomatis? hitung stok masuk dan keluar bisa dilakukan dengan satu jentikan jari?
Jika kamu ingin mendapatkan kemudahan dalam mengelola bisnis, kamu bisa gunakan Paper.id. Sebagai salah satu platform invoicing dan pembayaran bisnis, kamu bisa membuat invoice tanpa batas gratis!
Kamu juga bisa bayar invoice dengan kartu kredit, jadi kamu bisa dapat tambahan tempo hingga 30 – 45 hari dengan biaya transaksi rendah di Paper.id (Hingga 1,45%!)
Gabung bersama lebih dari 30 pelaku usaha yang telah menjadi bagian dari Paper.id dengan cara mengklik tombol di bawah ini. Gratis!
- Cara Mendapatkan Corporate Card: Panduan Lengkap & Tips - Oktober 7, 2024
- Manfaat Atur Pengeluaran Bisnis Lebih Efektif dengan Corporate Card - Oktober 7, 2024
- Kelebihan dan Kekurangan Virtual Credit Card Dibandingkan Kartu Kredit Fisik - Oktober 3, 2024