Berbicara tentang manajemen persediaan, akan selalu berkaitan dengan gudang stok barang. Bagi pelaku usaha yang sudah lama terjun ke dalam bisnis, pengelolaan gudang memang menjadi hal yang cukup tricky. Gudang adalah tempat dimana stok disimpan sehingga ruangan itu sangat vital bagi sebuah bisnis.
Hai pengusaha, ini merupakan bab ke-2 dari Ultimate Guide Inventory Management Khusus Pemula. Jika kamu ingin mendalami pemahaman tentang pengelolaan gudang atau inventory management, kamu bisa lihat daftar lengkapnya di bawah ini:
- Ultimate Guide Inventory Management Khusus Pemula: Introduction (Part 1)
- Ultimate Guide Inventory Management Khusus Pemula: Masalah dalam Gudang (Part 2) – Kamu disini.
- Ultimate Guide Inventory Management Khusus Pemula: Tipe Pengolahan Stok (Part 3)
- Ultimate Guide Inventory Management Khusus Pemula: Metode (Part 4).
- Ultimate Guide Inventory Management Khusus Pemula: Alur Proses (Part 5)
- Ultimate Guide Inventory Management Khusus Pemula: Kesimpulan (Part 6)
Jika orang gudang tidak bisa mengelola dengan baik, maka hal itu akan berpengaruh ke penjualan yang mengakibatkan keuntungan berkurang. Perusahaan merugi mungkin saja akan berbanding lurus dengan pemotongan gaji karyawan. Di bawah ini, ada 3 permasalahan yang kerap terjadi apabila berkaitan dengan manajemen persediaan dalam sebuah gudang:
1. Produk Kadaluarsa.
2. Deadstock.
3. Penyusutan Produk (Shrinkage).
Jika kamu ingin tahu lebih lanjut mengenai penjelasan ketiga permasalahan di atas, kamu bisa klik sumber artikel di bawah ini.
Atasi Masalah Manajemen Persediaan
Mengurus gudang sebuah bisnis memang bukanlah pekerjaan yang mudah sebab keempat masalah di atas biasanya akan datang di saat yang berbeda-beda atau bahkan bersamaan. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, kamu bisa melakukan beberapa hal ini:
1. Gunakan Metode FIFO
Menjual produk yang mudah kadaluarsa memang membutuhkan penanganan yang spesial. Sebab apabila tidak terjual dalam jangka waktu tertentu, produk tersebut akan basi dan otomatis berpengaruh terhadap keuntungan.
Untuk mengatasi jenis produk tersebut, penggunaan metode FIFO (First in, First Out) memang menjadi cara yang paling tepat. Intinya adalah, metode ini digunakan untuk memastikan produk yang pertama kali masuk ke dalam gudang akan terjual terlebih dahulu.
Dengan begini, produk tersebut tidak akan berada di gudang dalam waktu yang lama sehingga terhindar dari kadaluarsa.
2. Bundling dan 2 Cara Lain
Dead Stock membuat gudang menjadi penuh namun tidak mempengaruhi profit perusahaan. Faktanya, dead stock malah memberikan bencana bagi bisnis karena mengurangi sekitar 11,7% dari keuntungan yang seharusnya bisa didapatkan.
Lantas, bagaimana cara untuk mengatasi dead stock? Ada 3 langkah yang bisa dilakukan yaitu:
Bundling
Produk yang tidak laku dan menumpuk di gudang bisa dimasukkan ke dalam promosi bundling paket. Singkatnya, paket tersebut adalah gabungan dari produk yang sedang ramai digunakan di pasaran dengan produk yang tidak laku. Keduanya dikemas dalam harga yang terjangkau.
Kembalikan ke Supplier
Jika produk tidak laku tersebut memenuhi gudang, kamu bisa melakukan opsi pengembalian ke supplier (apabila sesuai dengan syarat dan persetujuan). Apabila hal ini bisa dilakukan, otomatis kamu bisa memangkas kerugian yang dialami.
Didonasikan
Opsi terakhir dalam mengatasi dead stock adalah dengan mendonasikannya kepada yang membutuhkan. Hal ini tentunya akan mempengaruhi keuntungan yang berkurang namun setidaknya bisa meningkatkan brand awareness.
3. Mengontrol Penyusutan di Gudang
Penyusutan persediaan (inventory shrinkage) merupakan hal yang sering terjadi dalam gudang apalagi jika tidak diawasi dengan benar oleh para pegawai. Ada beberapa faktor yang menyebabkan penyusutan seperti kemalingan, produk kadaluarsa, rusak dan lain-lain.
Untuk mencegahnya, ada beberapa hal yang perlu dilakukan seperti:
Pekerjakan orang yang Tepat
Gudang merupakan aset yang sangat vital bagi sebuah bisnis. Jika stok produk di dalamnya tidak dikelola dengan baik, hal itu akan mempengaruhi profit bisnis.
Agar terhindar dari segala kemungkinan yang merugikan perusahaan, tunjuklah sosok yang kompeten dan dipercaya untuk menjadi manajer gudang sebagai pengawas utama. Sistem sebaik apapun belum tentu bisa jalan jika sumber daya manusia nya tidak bisa dipercaya.
Tingkatkan Pengamanan Gudang
Semakin besar sebuah gudang, semakin banyak pula wilayah yang harus dijaga. Agar pengamanan meningkat, tidak ada salahnya untuk memasang CCTV di sudut-sudut yang tak dapat dijangkau. Selain itu, monitoring kegiatan pegawai juga perlu dilakukan karena 35,8% kasus pencurian di gudang malah dilakukan oleh pegawai perusahaan itu sendiri.
Tandai Produk Tertentu
Jika kamu melihat dengan teliti, banyak sekali produk yang menggunakan SKU (Stock Keeping Unit), UPC (Universal Product Code) atau juga barcode. Tujuannya adalah untuk memastikan setiap produk terdata secara maksimal sehingga bisa dilihat oleh pihak pengelola gudang.
Strukturisasi dalam Gudang
Setiap produk memiliki karakteristik yang berbeda. Ada yang harus berada di tempat lembab, namun ada juga yang harus berada di tempat bercahaya. Selain itu, penempatan di dalam gudang juga perlu diperhatikan karena akan mempengaruhi daya tahan sebuah produk.
Khusus untuk penataan gudang, perlu dibuatkan sistem rak yang mendapatkan label tertentu sehingga pengawas gudang bisa mengetahui produknya sendiri dengan mudah tanpa harus mencari lagi.
- Kelebihan dan Kekurangan Virtual Credit Card Dibandingkan Kartu Kredit Fisik - Oktober 3, 2024
- AP Automation Cost dan Dampaknya Dalam Mengurangi Anggaran Bisnis - September 24, 2024
- Cashback s.d Rp250 Ribu Dengan Visa Commercial Card! - September 20, 2024