Seperti yang mungkin Anda ketahui, membangun suatu usaha seperti UMKM memanglah bukan hal yang mudah bahkan tidak sedikit Anda mengalami kegagalan daripada berhasil. Oleh karena itu sebaiknya Anda membangun bisnis di sekitar area topik yang Anda sukai, sesuatu yang sangat Anda yakini dan yang akan membuat Anda bekerja tanpa lelah untuk mewujudkannya.

Namun dalam prosesnya, sama seperti dengan banyaknya kesalahan yang mengajarkan UMKM pelajaran berharga tentang bagaimana membangun bisnis Anda bergerak maju dan di mana harus memfokuskan upaya Anda.

Baca juga: Pengertian hingga manfaat dari sistem pembayaran

Untuk menjalankan bisnis yang sukses, Anda harus beradaptasi dengan situasi yang berubah. Melakukan riset pasar yang mendalam di bidang Anda dan demografi calon klien Anda adalah bagian penting dalam menyusun rencana bisnis. Ini tentunya akan melibatkan survei, fokus dan meneliti SEO serta data publik.

Berikut adalah cara agar terhindar dari kesalahan ketika membuka usaha atau meluncurkan produk baru dengan cara yang sukses.

Produk yang sempurna untuk UMKM

Banyak pengusaha perfeksionis, dimana mereka takut untuk mengungkapkan apa yang sedang mereka kerjakan sampai mereka merasa itu siap atau sempurna.

Dalam hal ini Anda harus selalu mengulangi ide Anda berdasarkan umpan balik pengguna. Namun perlu diperhatikan bahwa dengan menunggu terlalu lama barang atau produk untuk diluncurkan, Anda mungkin akan kehilangan umpan balik penting yang akan membantu Anda menciptakan produk yang lebih kuat dan lebih diinginkan.

Bangun produk yang cukup bagus untuk ditunjukkan kepada pelanggan Anda. Setelah produk Anda keluar, sangat penting untuk mendengarkan umpan balik pengguna dan tetap terbuka terhadap umpan balik dan ikuti tren umpan balik yang Anda terima.

Umpan balik akan membantu Anda mengatasi bug dan juga masalah dengan pengalaman pengguna, yang akan memperkuat penawaran Anda. Selain itu, memperbanyak metode pembayaran dalam transaksi juga dapat meningkatkan jumlah pelanggan.

Menurut survei yang dirilis Deloitte, memperbanyak metode pembayaran untuk bisnis dapat menaikkan jumlah pelanggan hingga 80%. Untuk itu, gunakan Paper.id, platform pembayaran antar bisnis no.1 di Indonesia. Sudah digunakan lebih dari 300.000 lebih pebisnis, ada banyak metode yang bisa diakses, kartu kredit, OVO, Tokopedia, transfer bank dsb. Semuanya bisa digunakan secara gratis, daftar sekarang di sini!

Tulis rencana bisnis

Setelah Anda memiliki ide, Anda perlu bertanya pada diri sendiri beberapa pertanyaan seperti Apa tujuan bisnis Anda? Kepada siapa Anda menjual? Apa tujuan akhir Anda? Bagaimana Anda akan membiayai biaya operasional bisnis Anda?

Pada dasarnya pertanyaan-pertanyaan seperti ini dapat dijawab dalam rencana bisnis yang ditulis dengan baik. Banyak kesalahan dibuat oleh bisnis baru yang terburu-buru tanpa memikirkan aspek bisnis ini. Anda perlu menemukan basis pelanggan target Anda. Seperti halnya dengan siapa yang akan membeli produk atau layanan Anda?

Perjelas target pelanggan dan target pasar Anda

Banyak orang atau pelaku usaha yang tanpa menghabiskan waktu untuk memikirkan siapa pelanggan mereka dan mengapa ingin membeli dari mereka atau mempekerjakan mereka.

Oleh karena itu dengan mengidentifikasi jawaban-jawaban ini akan membantu memperjelas misi Anda. Jika Anda ingin menentukan bagaimana Anda akan memberikan nilai ini kepada pelanggan Anda dan bagaimana mengkomunikasikan nilai itu dengan dengan pelanggan Anda maka perjelas target pelanggan dan target pasar usaha Anda.

Baca juga: 6 Tips mengatur keuangan buat kalian yang freelancer

Mengambil investasi terlalu cepat

Mengambil investasi terkadang merupakan hal yang banyak dilakukan pelaku usaha dalam menjalankan usahanya. Namun sebaiknya Anda mungkin tidak perlu mengambil investasi secepat yang Anda pikirkan.

Beberapa startup atau UMKM paling sukses dibangun saat bootstrap. Bootstrapping memungkinkan Anda untuk benar-benar mempelajari seluk beluk bisnis Anda, membuat keputusan strategis, dan sangat fokus untuk membangun penawaran yang Anda coba luncurkan.

Banyak bisnis yang mengambil investasi terlalu cepat dan mencoba untuk menskalakannya terlalu cepat dan tidak dipaksa untuk menjadi strategis hanya akan berujung pada akhirnya yaitu kegagalan.