Konsolidasi adalah salah satu istilah yang kerap muncul dalam dunia bisnis, apalagi jika bisnismu semakin besar. Nah, jika kamu belum memahami apa itu konsolidasi, yuk, simak penjelasan lengkapnya di sini!

Definisi Konsolidasi

Konsolidasi atau yang juga dikenal sebagai amalgamasi adalah proses mergr dan akuisisi beberapa perusahaan kecil menjadi perusahaan yang lebih besar. 

Dua atau lebih perusahaan kecil tersebut biasanya dibubarkan dan digantikan oleh perusahaan yang baru dengan skala yang lebih besar.

Tujuannya adalah untuk membentuk entitas yang lebih kuat ataupun memperkuat hubungan dua perusahaan atau lebih yang tadinya berskala lebih kecil.

Contoh Konsolidasi

Di Indonesia, pernah terjadi beberapa kali konsolidasi, misalnya:

1. Pembentukan Bank Mandiri (1999)

Pada krisis moneter 1998, pemerintah melakukan konsolidasi ini untuk menyehatkan sektor perbankan dengan menggabungkan beberapa bank, yakni:

  • Bank Bumi Daya
  • Bank Dagang Negara
  • Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim)
  • Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo)

Bank-bank tersebut membentu Bank Mandiri yang kita ketahui sampai hari ini, dan terus menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia.

2. Konsolidasi Emtek dan SCM

Konsolidasi juga terjadi pada PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) dan PT Surya Citra Media Tbk (SCM). Kini, SCM (yang mengelola SCTV dan Indosiar) berada di bawah Emtek. Tujuan konsolidasi ini adalah untuk memperkuat posisi pasar dan meningkatkan efisiensi operasional.

3. Pembentukan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH)

Di sektor telekomunikasi, konsolidasi juga pernah terjadi antara Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia (Tri). Sekarang, kedua perusahaan tersebut tergabung menjadi Indoesat Ooredoo Hutchison (IOH). Latar belakang konsolidasi ini adalah untuk meningkatkan daya saing terhadap Telkomsel dan memperluas jaringan.

Demikianlah penjelasan tentang apa itu konsolidasi dan contoh yang pernah terjadi di Indonesia.

Untuk memperkuat bisnismu, tak harus selalu lewat konsolidasi. Bisa juga dengan langkah simpel, seperti menerapkan sistem invoicing dan pembayaran yang efektif dan efisien, seperti dengan Paper.id.

Di Paper.id, kamu bisa buat invoice dengan tampilan profesional dengan template siap pakai. Ada pula 30+ opsi pembayaran yang langsung terkoneksi sehingga kamu punya lebih banyak pilihan, termasuk juga pembayaran dengan kartu kredit tanpa perlu mesin EDC.

Yuk, registrasikan bisnismu ke Paper.id sekarang!