Sistem pembayaran digital (digital payment) saat ini telah berkembang pesat; hampir semua orang membawa ponsel dan menggunakannya setiap hari untuk melakukan pembelian barang atau jasa, termasuk untuk kebutuhan bisnis.

Data dari Populix via Kontan pada Maret 2023 menunjukkan bahwa saat ini 72% masyarakat Indonesia menggunakan internet untuk berbelanja, terutama melalui ponsel. Untuk itu, para pelaku bisnis perlu beradaptasi dengan bagaimana customer bertransaksi, salah satunya dengan memahami pembayaran digital untuk UMKM.

Adaptasi terhadap sistem pembayaran digital menjadi kunci penting bagi kesuksesan UMKM di era digital saat ini. Maka dari itu, mari memahami lebih jauh mengenai pembayaran digital, khususnya untuk UMKM. Simak selengkapnya sampai bawah!

Baca juga: 10 Jenis Pembayaran Digital Hingga Manfaatnya Buat Bisnis

Penerapan Sistem Pembayaran Digital untuk UMKM

Menerapkan sistem pembayaran digital untuk UMKM memerlukan pendekatan yang hati-hati dan terencana. Pasalnya, kamu sebagai pemilik usaha tentu akan melayani customer dari berbagai macam latar belakang, karakteristik, hingga kebiasaan yang berbeda-beda.

Oleh karena itu, kamu harus memahami betul preferensi pembayaran customer dan dituntut bisa menyediakan solusi digital payment yang sesuai dengan kebutuhan yang berbeda-beda juga.

Nah, berikut adalah langkah-langkah yang bisa diambil untuk berhasil menerapkan sistem pembayaran digital dalam lingkungan UMKM:

1. Pahami kebutuhan UMKM

Sebagai pemilik UMKM, tentu kamu memiliki kebutuhan dan karakteristik bisnis yang unik serta menawarkan produk atau layanan yang beragam. Misalnya, beroperasi dalam sektor makanan dan minuman, sedangkan yang lain mungkin bergerak di bidang fashion, kerajinan, atau jasa.

Karena skala bisnis yang lebih kecil, UMKM cenderung memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam menyesuaikan penawaran dengan kebutuhan pasar lokal. Maka dari itu, implementasi digital payment dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi operasional secara signifikan.

Sesuai halnya menurut laporan Boku Inc. bertajuk ‘Mobile Wallets Report 2021’ via Databoks, 73% masyarakat Indonesia menggunakan dompet digital (e-wallet) karena mereka membutuhkan pembayaran secara daring.

Sebanyak 69% responden mengatakan cashback/diskon dari penyedia e-wallet menjadi alasan untuk menggunakan dompet digital. Selain itu, 61% responden yang menggunakan e-wallet beralasan karena ingin mencoba teknologi baru.

Untuk itu, semisal kamu menyediakan opsi digital payment, kamu bisa mempercepat proses transaksi, mengurangi ketergantungan pada uang cash, dan meningkatkan akurasi pencatatan keuangan.

Di sisi customer, kamu memberikan kebebasan mereka membayar dengan metode pembayaran sesuai preferensinya sendiri. Hal ini  memberikan kemudahan bagi mereka dan membuat pengalaman transaksi menjadi lebih nyaman.

2. Pilih penyedia layanan pembayaran digital

Hal yang paling utama, kamu perlu memilih penyedia layanan digital payment yang sesuai dengan kebutuhan bisnis kamu sendiri. Ini mencakup memahami jenis transaksi yang paling umum dilakukan customer, apakah itu pembelian online, di lokasi fisik, atau keduanya.

Salah satu platform pembayaran digital yang bisa kamu gunakan adalah Paper.id. Kamu bisa tagih dan terima pembayaran dari customer lewat berbagai metode pembayaran, mulai dari transfer bank, kartu kredit, E-Wallet, Virtual Account, QRIS, hingga marketplace seperti Tokopedia, Shopee, dan Blibli.

Dengan menggunakan Paper.id, kamu memberikan kebebasan kepada customer untuk memilih metode pembayaran yang diinginkan tanpa harus repot-repot menyediakannya satu persatu. Menariknya, kamu juga bisa cek status pembayaran secara real-time, jadi lebih transparan.

Tidak hanya itu, kamu juga bisa pakai fitur payment reminder tanpa batas, dari sebelum hingga sesudah jatuh tempo. Kamu bisa berikan pengingat otomatis kepada customer untuk invoice yang belum mereka lunasi melalui Email, WhatsApp, atau SMS. Klik banner di bawah ini untuk mempelajari lebih lanjut!

PaperPay In

3. Pastikan sesuai sistem keamanan terkini

Keamanan data transaksi dan informasi customer tentu menjadi prioritas utama dalam menerapkan sistem pembayaran digital untuk UMKM. Hal ini untuk menjaga kepercayaan customer dan memitigasi risiko potensial.

Untuk itu, kamu perlu memastikan bahwa semua data transaksi, termasuk informasi pembayaran customer, dienkripsi secara secara efektif. Hal ini untuk membantu melindungi data dari akses yang tidak sah dan memastikan bahwa informasi sensitif tidak bisa diakses tanpa izin.

Paper.id menjadi aplikasi pembayaran digital yang sudah memiliki sertifikasi ISO 27001, artinya akan membantu kamu mengontrol berbagai macam risiko keamanan informasi dalam bisnis, termasuk terhindar dari kerugian yang mungkin terjadi akibat kebocoran data.

4. Terintegrasi dengan fitur penting lainnya

Ketika kamu akan memilih platform pembayaran digital yang sesuai, “One for All” mungkin menjadi pernyataan yang sangat relevan. Kamu harus memikirkan untuk memilih aplikasi yang tidak hanya untuk pembayaran saja, tetapi juga terintegrasi dengan kebutuhan lainnya, seperti pembuatan invoice hingga manajemen stok.

Seperti halnya di Paper.id, kamu jadi punya kontrol penuh terhadap pengelolaan UMKM kamu sendiri dengan hanya satu genggaman saja. Kamu bisa buat, kirim, dan, lacak invoice hingga kepada pembayarannya langsung ke customer.

Tidak hanya itu, di Paper.id juga memungkinkan kamu bisa melakukan stok opname sampai dengan membuat laporan keuangan. Mengelola keuangan memang sangat rumit, jadi yuk permudah dan buat lebih praktis dengan Paper.id.

Baca juga: Ini 5 Jenis Digital Payment yang Populer di Indonesia untuk Bisnis

Itu dia penjelasan mengenai pembayaran digital untuk UMKM. Pemahaman mendalam mengenai pembayaran digital bisa membantu kamu mengoptimalkan bisnis kamu sendiri, meningkatkan efisiensi operasional hingga menciptakan pengalaman customer yang lebih baik.

Segera daftarkan bisnis UMKM kamu di Paper.id dan dapatkan keuntungan lainnya dari berbagai macam fitur yang tersedia dengan klik tombol di bawah ini. Gratis, lho!

Muhamad Dika Wahyudi