Dalam dunia bisnis, ada berbagai cara untuk mendapat dana yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis Anda. Dua metode yang populer yaitu invoice financing dan equity financing.

Dalam artikel ini membahas kedua metode ini, lalu mana yang lebih cocok bagi bisnis Anda? Simak selengkapnya di sini!

Invoice Financing

Invoice financing, juga dikenal sebagai accounts receivable financing atau factoring, merupakan metode pendanaan dimana bisnis menggunakan faktur yang belum dibayar sebagai jaminan untuk mendapatkan dana.

Dalam proses ini, bisnis menjual faktur pada lembaga keuangan atau perusahaan factoring dengan diskon. Kemudian, lembaga tersebut akan membayar bisnis dengan sebagian dari nilai faktur, biasanya sekitar 80-90%, dan mengumpulkan pembayaran penuh dari konsumen.

Baca juga: Invoice Financing: Cara Kerja Hingga Manfaatnya untuk Bisnis

Keuntungan utama hal ini yaitu akses yang cepat dan fleksibel pada dana tunai. Bisnis bisa mengubah tagihan yang tertunda menjadi uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasional sehari-hari, memperluas bisnis, atau mengatasi masalah likuiditas.

Selain itu, hal ini juga mengurangi risiko kredit, karena lembaga keuangan biasanya melakukan penilaian kredit pada konsumen sebelum membeli faktur. Akan tetapi, biaya dan diskon yang dikenakan untuk layanan ini bisa mengurangi keuntungan bisnis.

Equity Financing

Equity financing melibatkan penjualan saham perusahaan pada investor sebagai cara untuk mendapatkan dana. Dalam metode ini, bisnis akan menjual sebagian kepemilikan perusahaan kepada investor eksternal dalam bentuk saham. Investor akan menerima keuntungan seperti pembagian laba dan pertumbuhan nilai saham.

Keuntungan utama dari hal ini yaitu akses ke dana yang lebih besar dibandingkan dengan invoice financing. Dengan menjual saham pada investor, bisnis bisa mendapat dana yang signifikan untuk mendanai pengembangan produk baru, ekspansi bisnis, atau akuisisi. Selain itu, equity financing juga membawa keuntungan tambahan berupa pengetahuan, pengalaman, dan jaringan yang dimiliki oleh investor.

Tapi, ada beberapa kekurangan dalam hal ini. Bisnis harus siap untuk mengurangi kontrol kepemilikan dan keputusan dalam perusahaan. Selain itu, proses pencarian investor dan negosiasi persyaratan bisa memakan waktu dan sumber daya.

Baca Juga: Invoice Financing: Solusi Praktis untuk Mengatasi Masalah Arus Kas Bisnis

Mana Yang Cocok Untuk Bisnis Anda?

Memilih invoice financing dan equity financing tergantung pada kebutuhan dan tujuan bisnis Anda. Berikut ini adalah beberapa faktor yang harus dipertimbangkan:

  • Kebutuhan Dana

Apabila bisnis Anda membutuhkan dana untuk mengatasi masalah likuiditas atau membiayai operasional sehari-hari, invoice financing bisa menjadi pilihan yang lebih cocok. Metode ini memberikan akses yang cepat dan fleksibel terhadap dana tunai.

  • Pertumbuhan dan Ekspansi

Apabila bisnis Anda sedang dalam tahap pertumbuhan dan membutuhkan dana untuk memperluas bisnis, mengembangkan produk baru, atau mengakuisisi bisnis lain, equity financing mungkin lebih sesuai. Dengan menjual saham kepada investor, bisnis bisa mendapat dana yang lebih besar untuk mendukung tujuan perkembangan jangka panjang.

  • Pengendalian dan Keputusan

Apabila Anda ingin tetap mempunyai kendali penuh atas bisnis Anda dan mengambil keputusan secara mandiri, invoice financing dapat menjadi pilihan yang lebih baik. Dalam equity financing, Anda harus siap untuk mengurangi kepemilikan dan berbagi kendali dengan investor.

  • Potensi Pertumbuhan Nilai

Jika Anda yakin bahwa bisnis Anda mempunyai potensi pertumbuhan nilai yang tinggi dan nilai perusahaan bisa meningkat secara signifikan di masa depan, equity financing dapat memberikan keuntungan dalam jangka panjang melalui peningkatan nilai saham.

Baca juga: Mengapa bisnis membutuhkan invoice financing?

Kesimpulan

Invoice financing dan equity financing merupakan dua metode pendanaan yang berbeda dengan keuntungan dan kekurangan masing-masing. Invoice financing cocok untuk bisnis yang membutuhkan akses cepat dan fleksibel terhadap dana tunai, sementara equity financing lebih cocok untuk bisnis yang sedang berkembang dan membutuhkan dana yang lebih besar untuk pertumbuhan jangka panjang.

Sangat penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan tujuan bisnis Anda sebelum memutuskan metode pendanaan yang tepat. Dengan memilih metode yang sesuai, maka Anda bisa memaksimalkan sumber daya keuangan Anda dan membantu bisnis untuk mencapai kesuksesan.

Alfian Dimas