Direct selling disebut sebagai salah satu metode pemasaran produk atau jasa yang dapat membantu bisnis meningkatkan penjualannya. Di Indonesia, direct selling sendiri memiliki dampak positif pada perekonomian.
Di tahun 2021, penjualan langsung memberikan kontribusi sebesar 12,2 triliun, bahkan selama pandemi tahun 2020, sektor ini mampu menyumbangkan sebanyak 16,3 triliun menurut World of Direct Selling.
Data di atas dapat menjadi landasan bagi kamu yang ingin meningkatkan penjualan dengan mencoba metode ini. Namun, sebelum memulainya, penting untuk kamu memahami apa itu direct selling, contohnya, dan bagaimana hal tersebut dapat memberikan manfaat bagi bisnismu, khususnya di bidang B2B.
Simak pembahasan lengkapnya di dalam artikel ini.
Baca juga: Hal yang Sering Dilupakan oleh Pebisnis saat Ingin Meningkatkan Penjualan
Direct Selling, Menjual Produk Tanpa Pihak Ketiga
Direct selling adalah metode penjualan di mana bisnis memasarkan serta menjual produknya secara langsung kepada bisnis lain. Penjualan langsung biasanya bisa dilakukan di berbagai tempat seperti rumah, kafe, online, kantor, dan lainnya.
Riset yang dilakukan oleh Direct Selling Organization menemukan bahwa penjualan langsung mengalami peningkatan sebanyak 6,4% selama periode tahun 2019-2021. Hal ini menunjukkan tren positif dalam industri penjualan langsung selama periode dua tahun tersebut.
Selain itu, FCI juga mencatat bahwa pada tahun 2030, marketplace untuk banyak kategori B2B akan terbagi rata antara penjualan langsung online dan model konvensional yakni 50/50.
Hal ini disebabkan dalam dunia penjualan yang akan datang, bisnis diperkirakan akan menjadi lebih fleksibel dengan meningkatnya interaksi pembelian dan penjualan antar sesama bisnis, serta munculnnya penggunaan konsep “co-opetition,” yaitu kerja sama dengan kompetitor untuk mencapai tujuan bersama.
Contoh Direct Selling
Perkembangan penjualan langsung didorong oleh adanya berbagai faktor termasuk perubahan preferensi konsumen, kemajuan teknologi, dan fokus pada pengalaman konsumen yang sudah dipersonalisasi. Berikut adalah beberapa contoh direct selling yang bisa kamu coba.
1. Live shopping
Tren live shopping sendiri semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia. Salah satu startup B2B e-commerce, Jet Commerce, bahkan telah membuka pusat Live Streaming sebagai respons terhadap peningkatan penggunaan strategi ini, dan komitmennya untuk membantu mitra bisnis berjualan langsung kepada konsumen.
Riset dari findstack.com juga menunjukkan bahwa 80 persen penonton live stream lebih suka melihat sebuah brand melalui siaran langsung daripada membaca blog.
Live shopping memiliki banyak keuntungan untuk bisnismu, salah satunya adalah bisa berkomunikasi langsung dengan calon konsumen secara real-time.
Mereka dapat mengajukan pertanyaan dan memberikan komentar yang dapat segera kamu tanggapi. Dengan begitu, kamu memiliki peluang lebih besar untuk meyakinkan konsumen membeli produk atau jasa yang kamu tawarkan, sehingga meningkatkan peluang penjualan
2. Menjual Produk di e-Commerce B2B
Contoh pemasaran direct selling selanjutnya adalah dengan kamu membuka toko online di e-commerce. Menurut Jakarta Globe, bisnis e-commerce B2B di Indonesia diperkirakan mencapai senilai $21,3 miliar di tahun 2023.
B2B berbeda dari B2C yang menjual langsung kepada konsumen. E-commerce B2B melibatkan transaksi antara produsen dan pedagang besar, atau pedagang besar dan pengecer, melalui portal penjualan online.
Beberapa kelebihan B2B e-commerce adalah proses penjualan otomatis antar bisnis, pemasok, dan distributor, mengurangi biaya infrastruktur dan overhead, mengurangi ketergantungan dengan pihak ketiga sehingga peluang pertumbuhan lebih tinggi, dan lain sebagainya.
Haruskah Bisnismu Perlu Mulai Berjualan dengan Direct Selling?
Keuntungan utama direct selling adalah bisnis memiliki kendali penuh atas produk, reputasi, dan citra brand nya. Dalam penjualan langsung ini, bisnis dapat mengendalikan semua proses dari awal hingga akhir.
Mereka juga bisa memilih jenis layanan yang ingin mereka berikan kepada pelanggan, hal ini nantinya berpengaruh pada keputusan apakah mereka akan kembali untuk membeli produk tersebut atau tidak.
Sementara itu, beberapa keuntungan B2B melakukan penjualan langsung antara lain;
- Memaksimalkan penjualan.
- Meningkatkan nilai dan volume pesanan.
- Penuhi permintaan pelanggan yang terus naik.
- Menjangkau pasar baru.
- Memangkas biaya operasional, dan lainnya.
Melihat keuntungan direct selling diatas, jika kamu belum memanfaatkannya untuk memasarkan produk atau jasa yang kamu miliki, maka sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulainya.
Baca juga: Strategi Meningkatkan Penjualan Wholesale Hingga 3X Lipat
Itulah penjelasan lengkap tentang direct selling, termasuk contohnya, dan apakah bisnismu perlu menggunakannya atau tidak. Keberhasilan penjualan langsung juga bergantung pada kemudahan pembayaran antar bisnis, jadi pastikan kamu menyediakan berbagai opsi pembayaran untuk mempermudah transaksi penjualan.
Dalam hal ini, Paper.id punya solusinya. Paper adalah platform invoicing yang memungkinkan kamu untuk memberikan berbagai metode pembayaran mulai dari QRIS, e-wallet, marketplace, transfer bank, hingga kartu kredit.
Tidak hanya itu, bisnis juga bisa membuat invoice pembayaran dengan praktis di platform Paper, dan gratis, lho!
Nah, tunggu apa lagi segera gunakan Paper.id sekarang juga!
- Contoh Proposal Kerjasama Vendor Untuk Pebisnis Pemula - Desember 9, 2024
- List 7 Vendor Catering Terbaik di Jakarta untuk Perusahaan - Desember 6, 2024
- Optimalisasi Operasional Keuangan, Qoala Resmi Adopsi Fitur Supplier Portal Milik Paper.id - Desember 5, 2024