Search Engine Optimization (SEO) saat ini menjadi salah satu faktor penting bagi bisnis untuk mendorong terjadinya transaksi penjualan. Jika kamu mencari tentang SEO di mesin pencari seperti Google, kamu akan menemukan banyak tips SEO terkait dengan usaha yang bergerak di bidang business-to-business (B2C). 

Namun, faktanya, melansir BrightEdge, lebih dari 70% pendapatan untuk bisnis B2B dan industri lainnya berasal dari hasil penelusuran berbayar dan organik.

Lalu, apa itu B2B SEO sebenarnya? Apakah berbeda dengan SEO untuk bisnis B2C atau D2C, dan bagaimana cara memulainya? Tenang saja, Paper.id akan menjelaskan semuanya dalam artikel ini.

Baca juga: 5 Cara Memasarkan Produk untuk Bisnis B2B, Lebih Efektif!

Perbedaan Target Audiens SEO B2B dan B2C

Pada dasarnya, SEO B2B merupakan strategi untuk meningkatkan peringkat website B2B di hasil pencarian organik Google. 

Penting diingat bahwa target audiens B2B itu berbeda dengan B2C. Dalam sektor B2B, orang-orang yang mencari informasi melakukannya atas nama atau mewakili perusahaan mereka. Mereka mungkin bukan orang yang memiliki kekuasaan untuk mengambil keputusan dalam pembelian produk atau jasa tersebut.

Sedangkan B2C, mereka mencari informasi tersebut untuk diri mereka sendiri dan bukan untuk perusahaan atau orang lain. 

Meskipun begitu, prinsip dasar SEO tetap sama baik di sektor B2B, B2C, dan D2C. Pilar-pilar tersebut meliputi;

  • Off-page SEO
  • On-page SEO
  • Technical SEO

Mengingat target audiens SEO B2B berbeda dari sektor lainnya, di mana mereka membeli produk atau jasa untuk perusahaan bukan untuk diri sendiri, maka strategi SEO yang digunakan pun tentu juga berbeda.

Strategi SEO untuk B2B 

Bisnis yang bergerak di bidang B2B memiliki strategi SEO yang berbeda dengan B2C, hal ini dikarenakan kompleksitas sales funnel atau saluran penjualan di B2B yang cenderung lebih panjang dan melibatkan lebih banyak pihak (stakeholder) dibandingkan dengan B2C. 

Karena itu, penting bagi bisnis menggunakan strategi B2B SEO yang tepat agar dapat menarik lebih banyak konsumen potensial dan memperbesar peluang terjadinya pembelian. 

Berikut ini strategi B2B SEO yang bisa kamu lakukan:

1. Buatlah profil konsumen 

Profil konsumen atau juga bisa disebut juga dengan persona pembeli adalah gambaran mengenai konsumen ideal kamu yang dibuat berdasarkan data dari riset pasar dan profil pelanggan yang ada, baik berupa data kualitatif maupun kuantitatif.

Perlu diketahui bahwa membuat persona pembeli yang detail merupakan hal penting untuk dilakukan di B2B SEO.

Semakin kamu mengerti tentang konsumen dan kebutuhan mereka, maka semakin efektif pula kamu dalam menargetkan dan mengatasi kekhawatiran mereka. Hal ini nantinya akan membantu kamu dalam memilih keyword yang akan kamu gunakan dalam setiap konten yang dihasilkan. 

Sebagai catatan, keyword adalah kata kunci yang digunakan untuk mengoptimasi konten kamu. Dengan menggunakan keyword secara tepat dan optimal, maka Google atau search engine lainnya akan dapat mengenali dan memahami kontenmu sehingga ditampilkan pada audiens yang tepat.

2. Pahami sales funnel bisnismu

Sebelum melakukan pencarian kata kunci yang dijelaskan sebelumnya, kamu perlu memahami terlebih dahulu sales funnel bisnismu. Kamu bisa melakukannya dengan melakukan beberapa hal berikut;

  • Diskusi dengan tim sales: Kamu bisa tanyakan kepada mereka tentang funnel yang mereka gunakan, keyakinan mereka terhadap cara kerjanya, touch point yang paling penting, dan hal-hal lainnya.
  • Perhatikan statistik utama: Statistik ini meliputi customer lifetime value, rata-rata retensi konsumen, rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk pembelian, dan alasan mengapa konsumen tidak jadi membeli produk atau jasa tersebut. 
  • Pelajari data penjualan dan pemasaran: Perdalam pemahaman data bisnis lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana pelanggan menemukan bisnismu secara online.

3. Cari kata kunci yang terkait dengan profil konsumen

Mencari kata kunci yang spesifik sangat penting dalam strategi SEO untuk B2B. Kamu perlu menemukan kata kunci yang orang gunakan untuk mencari bisnis yang serupa denganmu di berbagai saluran. 

Untuk melakukan  ini, kamu bisa menggunakan tools atau software gratis seperti Google Keyword Planner atau berbayar seperti Ahrefs dan lainnya.

4. Petakan kata kunci

Langkah berikutnya adalah mengelompokkan topik. Ini membantu kamu menunjukkan keahlian dan mendominasi hasil pencarian mesin seperti Google untuk topik tertentu, bukan hanya kata kunci.

Pengelompokkan topik adalah halaman yang membahas topik utama. Biasanya, halaman ini berisi tautan ke halaman-halaman terkait atau halaman detail yang menjawab pertanyaan spesifik tentang topik yang luas. 

Membuat strategi kata kunci berdasarkan pengelompokkan topik membantu kamu menjangkau konsumen potensial pada setiap langkah pembelian.

5. Buat dan optimalkan landing page produk 

Tujuan utama SEO adalah meningkatkan penjualan, jadi pastikan halaman yang membahas produk atau jasamu dibuat dengan baik dan kuat. 

Biasanya, halaman ini berisi penjelasan produk, manfaatnya, dan berbagai call to action (CTA). Untuk banyak perusahaan B2B, ini adalah halaman penting. 

Untuk memulainya, kamu perlu melihat pada penggunaan kata kunci, title tags, meta description, internal links, dan lainnya. 

6. Bangun strategi konten yang terukur

Penting memiliki strategi konten yang terukur untuk meningkatkan visibilitas di berbagai saluran dalam pemasaran B2B. Salah satu caranya adalah melalui blog atau pusat konten kamu. 

Buatlah konten yang menjawab pertanyaan konsumen potensial, buat mereka tertarik membacanya, dan perkenalkan bisnismu. Kamu bisa memulainya dengan riset topik untuk mendapatkan ide artikel baru.

Haruskah Bisnismu Menggunakan Strategi B2B SEO?

Faktanya, marketing SEO mampu meningkatkan visibilitas bisnis di mata calon konsumen dan berpengaruh pada keputusan bisnis mereka. 

Melansir penelitian dari CMO Council, 87% pembeli B2B mengatakan bahwa konten online memiliki dampak besar atau sedang pada vendor yang mereka pilih untuk dibeli.

Manfaat SEO untuk bisnis lainnya meliputi;

  • Meningkatkan traffic website.
  • Google SEO bisa mengurangi siklus penjualan.
  • Membangun kepercayaan dan kredibilitas, dan lainnya.

Dengan banyak manfaat yang bisa didapat dari strategi SEO, ada baiknya jika kamu mulai menerapkannya pada bisnismu. Ini akan membuat bisnis lebih dikenal, meningkatkan penjualan, dan membuatnya berkembang lebih pesat.

Baca juga: Domain Branded atau Exact Match: Mana yang Lebih Cocok untuk Bisnis Kamu?

Itulah pembahasan tentang SEO untuk B2B, termasuk definisinya, tips, dan pertimbangan untuk menggunakannya. 

Saat ini banyak bisnis mengandalkan agensi digital marketing atau SEO untuk mengerjakan pembuatan konten. Kadang, proses pembayaran agensi bisa jadi ribet, apalagi jika masih menggunakan invoice tradisional. Akan tetapi, sekarang sudah tidak perlu begitu lagi. Pasalnnya, sudah ada aplikasi invoicing dan payment digital yaitu Paper.id.

Paper.id adalah platform yang membantu kamu untuk membuat dokumen penagihan pembayaran dengan, cepat, ringkas, dan mudah. Dokumen ini juga langsung dibubuhi oleh e-materai lho, jadi sah secara hukum. Lalu, customer atau mitra bisnis juga bisa memilih pembayaran yang paling pas dengannya, mulai dari transfer bank, Virtual Account, QRIS, via e-commerce/marketplace, hingga kartu kredit sekalipun, meski tanpa mesin EDC.

Dengan Paper.id, proses invoicing dan pembayaran jadi makin praktis. Yuk, daftar gratis sekarang juga!

Nadiyah Rahmalia