Kalau kamu adalah seorang pebisnis atau pelaku usaha, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah supplier. Dalam mengoperasikan bisnis atau usaha, umumnya perusahaan memerlukan supplier untuk memastikan kelancaran operasional bisnisnya. Pemasok atau supplier memiliki peran yang krusial dalam keberlangsungan bisnis.

Contohnya, jika kamu mengelola bisnis makanan beku, pastinya kamu akan membutuhkan pemasok untuk menyediakan daging, plastik, tepung, dan bahan lainnya. Pemilihan pemasok perlu dilakukan dengan teliti dan berdasarkan pertimbangan yang matang. Oleh karena itu, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu supplier, berbagai jenisnya, peranannya dalam bisnis, serta tips untuk memilih supplier yang sesuai dengan kebutuhan bisnismu!

Apa itu Supplier?

Supplier adalah pihak perorangan atau bisnis yang memasok atau menyuplai produk barang atau jasa kepada bisnis lain baik itu ke perorangan atau perusahaan. Supplier dapat berupa produsen, distributor, atau grosir.

Sebagai contoh, perusahaan manufaktur elektronik yang membutuhkan pemasok komponen elektronik, logistik, bahan kemasan, dan sebagainya. Atau perusahaan tekstil yang memerlukan pemasok benang, bahan pewarna, kemasan, dan item-item lainnya. Perusahaan tekstil ini juga dapat berperan sebagai pemasok bagi industri garmen, menyediakan produk tekstil yang dihasilkannya.

Supplier memiliki peran yang penting dalam rantai pasokan. Mereka bertanggung jawab untuk menyediakan bahan baku, komponen, atau produk jadi yang dibutuhkan oleh bisnis lain, selain itu juga ia memiliki peran dalam product life cycle mulai dari mencari bahan mentah yang berkualitas di pasar hingga mempercepat proses produksi.

Supplier juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa produk yang mereka suplai berkualitas tinggi, tepat waktu, dan dengan harga yang kompetitif. Lalu apa bedanya supplier dengan vendor dan distributor?

Baca juga: Peran Penting Supplier Dalam Menjaga Kestabilan Supply Chain

Perbedaan Supplier, Vendor, dan Distributor

Menurut Saloodo, Distributor adalah perusahaan yang membeli barang dan kemudian menjualnya kembali. Ketika barang dikirim dari produsen ke konsumen akhir melalui saluran distribusi, distributor berfungsi sebagai salah satu jalur penghubung.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa supplier merupakan pihak pertama yang menyediakan barang atau jasa untuk pihak lain, sedangkan distributor adalah pihak perantara yang menjual barang atau jasa kepada pelanggan akhir.

Supplier hanya menjual barang yang digunakan untuk usaha saja, karena mereka menjual bahan baku yang masih mentah untuk diolah lagi. Sementara itu, distributor merupakan seseorang atau perusahaan yang membeli produk dari produsen dan menjualnya kembali ke retail atau toko atau bisa juga langsung kepada pembeli.

Jadi, sudah jelas kan perbedaan supplier dan distributor? Pemasok hanyalah pihak yang menyediakan bahan mentah, sedangkan distributor membeli lagi barang yang sudah jadi dan akan disalurkan kembali.

Bagaimana dengan vendor? Apa bedanya supplier dan vendor? Keduanya memang hadir dan memegang peran penting dalam rantai pasokan, namun memiliki perbedaan. Pemasok atau supplier menyediakan bahan mentah kepada pihak yang membutuhkan untuk diproses menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Di sisi lain, vendor memperoleh produk dari suatu perusahaan, lalu menjualnya kepada pihak lain. Biasanya, dalam rantai pasokan, vendor berada pada posisi terakhir sebelum mencapai konsumen.

Peran Penting Supplier dalam Siklus Hidup Produk

Tapi Kamu harus tahu juga loh, kalau, supplier memiliki peran penting terhadap siklus hidup produk, artinya berperan dalam membentuk produk hingga ada di pasaran. Mulai dari mencari bahan mentah hingga membantu meningkatkan produksi, perusahaan perlu bekerja sama dengan supplier untuk mendapatkan produk yang terbaik.

Siklus hidup produk ini bisa besar atau kecil tergantung pada skala perusahaan. Namun, baik dalam skala besar maupun kecil, perusahaan tetap memerlukan pemasok yang berkualitas untuk bisa mendapatkan produk yang sesuai.

Hasil produksi nantinya diserahkan kepada distributor untuk kemudian dijual ke konsumen. Sama halnya dengan supplier, distributor juga memiliki peran dalam siklus hidup produk, dimana penjualan distributor sebagai tangan pertama setelah produsen dan bebas menjual produk kepada agen manapun.

Berikut ini beberapa peran yang dilakukan oleh pihak pemasok, diantaranya:

  • Memastikan kesediaan bahan mentah atau baku bagi perusahaan/individu yang membutuhkannya.
  • Memastikan bahan baku yang ada dalam kondisi yang baik saat diterima oleh pembeli.
  • Mengelola penyimpanan bahan baku sebelum dikirim.
  • Mengatur pengiriman bahan baku sesuai dengan permintaan pembeli agar tepat waktu.

Baca juga: 5 Strategi Pengelolaan Piutang Bagi Distributor

Jenis-Jenis Supplier

Secara umum, pemasok dibedakan berdasarkan jenis produk yang dihasilkan, yakni barang atau jasa. Berikut adalah penjelasan mengenai dua jenis utama pemasok:

Supplier Produk Barang

Supplier barang merupakan jenis supplier yang menyediakan bahan mentah untuk diolah menjadi produk berbentuk barang. Pada kasus ini, pemasok hanya bertanggung jawab menyediakan bahan baku

Contoh dari supplier produk barang adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan buku tulis. Perusahaan ini memerlukan bahan baku seperti kertas, plastik, dan sebagainya untuk memproduksi buku.

Dalam kerjasama ini, perusahaan pembuat buku tulis akan bekerja sama dengan pemasok untuk memastikan pasokan bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi buku.

Supplier Produk Jasa

Supplier jasa merupakan penyedia bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan produk berupa layanan. Pada situasi ini, pemasok menyediakan bahan baku yang diolah oleh pihak lain menjadi produk jasa yang dapat dijual kepada konsumen.

Contoh dari pemasok produk jasa adalah perusahaan jasa keuangan yang membutuhkan aplikasi atau perangkat lunak khusus untuk membantu mereka dalam manajemen dan pemantauan keuangan perusahaan.

Dalam konteks ini, supplier jasa akan menyediakan aplikasi tersebut dengan spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan jasa tersebut.

Langkah-langkah Cara Menentukan atau Memilih Supplier yang Terbaik

Menentukan supplier yang terbaik perlu dilakukan perusahaan demi keberhasilan bisnis. Salah satu kesalahan utama perusahaan adalah kurangnya kesesuaian dengan supplier bahan, peralatan, dan layanan mereka.

Untuk mencegah kamu melakukan kesalahan tersebut, berikut terdapat beberapa langkah untuk menentukan supplier terbaik, diantaranya sebagai berikut:

1. Lakukan in-depth market survey sebelum memasukkan setiap supplier ke database kamu

Perlu diperhatikan efisiensi dalam proses pemesanan, pengurangan waktu pengiriman, harga, dan transparansi. Setelah itu, cari referensi, evaluasi pendapat pelanggan lain, dan yang paling penting gunakan sumber daya teknologi demi mengurangi waktu yang dihabiskan dalam proses analisis supplier.

Selain itu, terdapat sistem operational intelligence untuk area pasokan, yang mampu melakukan sertifikasi, evaluasi, dan analisis supplier terbaik di pasar. Dengan menggunakan algoritma matematis dan membandingkan banyak data secara otomatis, solusi intelijen operasional yang terkait dengan area pasokan dapat memeriksa apakah perusahaan yang akan dikontrak memiliki semua dokumen yang diperlukan, produk yang diperlukan, dan rekam jejak yang baik di pasar.

2. Periksa time-to-market dan ukuran supplier

Pengetahuan dan kapasitas produksi adalah dua faktor yang sangat penting saat mencari pemasok terbaik. Pasalnya, banyak produsen menandatangani kontrak dengan supplier jauh melampaui kapasitas pengiriman mereka. Oleh karena itu, hal ini dapat mengakibatkan penundaan, pengiriman sebagian, dan tingkat persediaan yang rendah.

Oleh karena itu, berikan preferensi kepada supplier yang berpengalaman dalam penyediaan bahan baku/peralatan dengan volume yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan kamu. Bahkan bermanfaat untuk melakukan semacam perbandingan, untuk mengetahui pemasok mana yang bekerja sama dengan pesaing kamu.

3. Jangan mengandalkan satu supplier saja

Membina hubungan jangka panjang dengan supplier, tidak berarti bahwa kamu harus membatasi database kamu hanya pada satu sumber pasokan. Sebagus apapun penyedia produk/jasa, insiden bisa saja terjadi dan jika kamu tidak memiliki rencana B (C,D,E…), kamu pasti akan menghadapi masalah di lini produksi.

4. Pertimbangkan kualitas produksi yang dibeli

Harga, kualitas, dan waktu pengiriman adalah elemen penting dari supplier yang baik. Ketiganya menjadi acuan proses pemilihan perusahaan yang akan memenuhi kebutuhan produksi atau layanan kamu. Namun, penting ditekankan, bahwa di antara elemen tersebut, kualitas harus menjadi yang pertama dianalisis.

Kita hidup di era digital, dimana informasi disebarluaskan dengan sangat mudah. Pengguna akhir juga sangat menuntut sekarang, dan menggunakan masukan berkualitas rendah dapat sangat mempengaruhi produk akhir kamu, dan bahkan citra bisnis kamu.

Baca juga: A-Z Tentang Bisnis Ritel Yang Perlu Anda Ketahui

Demikian informasi mengenai supplier dalam dunia bisnis. Semoga informasi ini dapat membantu kamu dalam melihat peran penting supplier dalam siklus hidup produk, perbedaannya dengan distributor, serta langkah menentukan supplier yang terbaik. Memahami istilah-istilah bisnis penting kamu pahami agar bisnis yang dijalani bisa berjalan dengan baik dan lancar.

Nah, adapun bagi kamu supplier yang masih bingung soal invoicing & payment, kamu bisa gunakan Paper.id yang menyediakan fitur free alias gratis. Tidak hanya itu, Paper.id juga sudah terintegrasi dengan Payment Gateway sehingga dapat mempermudah pembayaran tagihan invoice klien kamu. Yuk, gunakan sekarang juga!

Alfian Dimas