Seperti yang kita ketahui FMCG Company telah lama dianggap sebagai salah satu faktor pendorong pergerakan ekonomi. Fast Moving Consumer Goods (FMCG) sendiri merupakan produk-produk yang berisi kebutuhan sehari hari yang bersifat habis pakai dan akan dikonsumsi kembali secara berulang kali sehingga produk-produk ini akan selalu digunakan ketika sudah habis.

Baca juga: Tren industri FMCG Indonesia di tahun 2020

Untuk memenuhi pangsa pasar di Indonesia, Fast Moving Consumer Goods (FMCG) berlomba-lomba meningkatkan eksistensi dengan menjangkau ranah digital. Munculnya e-commerce di era modern ini mengakibatkan banyaknya orang di berbagai daerah mendapatkan kemudahan akses internet dengan menggunakan telepon pintar. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya kanal penjualan online, mulai dari website sendiri hingga platform marketplace. Akan tetapi hal ini justru menjadi angin segar atau peluang bisnis baru untuk FMCG khususnya di tengah masa pandemi ini.

Pandemi Covid-19 ini memberikan dampak yang cukup besar bagi semua sektor khususnya pada sektor ekonomi. Adapun salah satu dampak yang sangat dirasakan seperti pembatasan kegiatan industri akibat diberlakukannya PSBB. Bahkan memasuki tahun 2021 ini pandemi Covid-19 belum kunjung selesai, banyak gerai ritel baik modern maupun tradisional sepi pengunjung karena imbas dari pemberlakuan PSBB yang telah ditetapkan pemerintah setempat guna untuk menghindari kerumunan dan menekan angka penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat.

Fernando Repi (Wakil Ketua Umum Asosiasi Peritel Indonesia) tetap meyakini penjualan ritel barang konsumsi bakal tetap positif pada 2021 karena didorong oleh momentum pemulihan ekonomi dan keberadaan vaksin Covid-19 yang siap diedarkan di tengah masyarakat pada awal tahun 2021. Hal ini didukung pula oleh kian beragamnya kanal penjualan yang ditawarkan perusahaan ritel, baik lewat gerai maupun secara daring. Hal itu membuat konsumen mulai melirik toko-toko online. Pandemi ini membuat aktivitas belanja online mengalami peningkatan. Jika sebelumnya, konsumen berbelanja di e-commerce hanya untuk kebutuhan sekunder bahkan tersier, kini konsumen juga berbelanja kebutuhan bahan pokok untuk memenuhi kebutuhan primer mereka juga melalui e-commerce atau toko online.

Prediksi tren FMCG company Indonesia di 2021

  • Berbelanja FMCG melalui toko online serta supermarket yang mulai membuka channel pemasaran FMCG online sebagai tren new normal.
  • Fokus pada pembayaran digital. Pembayaran berbasis kode respon cepat atau QRIS mendapatkan popularitas di aplikasi dan perangkat pembayaran modern. Masyarakat memilih metode pembayaran digital yang aman, mudah dan melihat trennya terutama pada masa pandemi saat ini. Mereka akan terbiasa dengan pembayaran non tunai dan mungkin saja dapat membuat suatu kebiasaan dalam proses pembayaran ini setelah Covid-19 berakhir.
  • Kebiasaan belanja dengan membeli pack size yang lebih besar.
  • Kombinasi iklan televisi dan facebook atau instagram untuk barang-barang fast moving consumer goods (FMCG) akan lebih efektif untuk mendongkrak penjualan.
  • Tren otentikasi dan brand values FMCG membuat banyaknya brand di pasaran menjadi otentik dan memiliki nilai keunikan membuat sebuah brand mendapatkan tempat di mata pelanggan.

Baca juga: Peluang usaha rumahan modal kecil untung besar di 2021

Akan tetapi semua tren dari Fast Moving Consumer Goods (FMCG) akan tergantung pada strategi masing-masing perusahaan FMCG itu sendiri. Seperti beberapa faktor penting seperti vendor, pemasok, marketplace yang terlibat di dalamnya guna sebagai aspek penunjang keberhasilan FMCG.