Coca-Cola dan Pepsi merupakan bisnis yang memiliki kemiripan dalam hal industri konsumen ideal, dan produk unggulan dalam industri minuman. Meskipun di industri yang sama, sebenarnya terdapat perbedaan utama antara cara kedua bisnis dalam beroperasi. Coca-Cola dan PepsiCo adalah pesaing sengit yang memiliki pendekatan yang sedikit berbeda dalam upaya mereka untuk merebut pangsa pasar.

Baca juga: Mixue terkenal di Indonesia, gimana strateginya?

PepsiCo

  • Soda (Pepsi, Pepsi Diet, Pepsi Max, 7Up, Sierra Mist, Mountain Dew).
  • Minuman Alternatif (Tropicana, Sodastream, Aquafina, Gatorade).
  • Camilan (Ruffles, Tostitos, Lays, Doritos, Fritos, Cheetos)

Coca-Cola


Coca-Cola adalah perusahaan minuman yang menawarkan lebih dari 200 merek minuman yang berbeda. Tentunya jangkauan yang dimiliki oleh coca-cola serupa dengan PepsiCo.

Hal ini dibuktikan dengan lebih dari 1,9 miliar porsi minuman Coca-Cola dikonsumsi setiap hari. Coca-Cola bersaing dengan PepsiCo secara internasional, meskipun Coca-Cola mendekati segmentasi pasarnya secara berbeda.

Struktur operasional Coca-Cola membagi pasar operasional menjadi empat bagian yaitu pada Amerika Utara, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika. Selain itu, Coca-Cola juga menciptakan segmen Bottling Investment Group untuk menilai secara strategis bagaimana produk dikemas, dikirim, dan disimpan.

Dari segi penetapan harga Coca-Cola menyebut strategi penetapan harga mereka sebagai “penetapan harga persaingan”. Penetapan harga untuk strategi persaingan seringkali lebih mengandalkan keunggulan produksi, layanan yang lebih baik, atau elemen pemasaran lain yang menarik pelanggan ke produk mereka (karena penetapan harga akan sebanding dengan persaingan).

Baca juga: 4 metode budgeting yang mudah dilakukan untuk bisnis

Perang Cola hebat tahun 1980-an adalah pertempuran antara Coca-Cola dan PepsiCo untuk mendominasi. Kedua perusahaan yang sama-sama mapan tersebut pada saat Cola Wars mengalami perpecahan. Coca-Cola berasal dari tahun 1886 ketika seorang apoteker di Columbus, Georgia menemukan minuman tersebut dan mulai menjualnya ke air mancur soda.

Enam tahun kemudian, Perusahaan Coca-Cola didirikan oleh seorang apoteker Atlanta yang telah mengamankan resepnya (yang mengandung sejumlah kecil kokain sampai tahun 1929). Sedangkan di North Carolina, apoteker lain menemukan minuman gulanya sendiri pada tahun 1893. Setelah melihat kesuksesan Coca-Cola, ia mengubah nama sodanya dari “Brad’s Drink” menjadi “Pepsi-Cola” pada tahun 1898 dan mendirikan Perusahaan Pepsi-Cola di 1902.

Meskipun perusahaan pepsi-cola muncul namuan, coke masih mengungguli Pepsi, tetapi pangsa pasarnya menurun karena Pepsi meningkat. Coca-Cola terus menduduki puncak penjualan tahunan Pepsi ke depan. Banyak orang juga bisa berargumen bahwa perang tidak akan pernah berakhir. Ini adalah perseteruan antara kedua perusahaan dalam sejarah bisnis.

Pepsi hengkang dari Indonesia


Pada 2019, anak usaha Indofood, PT Anugerah Indofood Barokan Makmur mengakhiri kontrak kerja sama dengan PepsiCo Inc. Adapun yang menjadi alasan komersial dan landasan utama dihentikannya kontrak kerja sama karena total Pepsi yang sudah lebih dari 20 tahun sempat beredar dan berproduksi di Indonesia dengan beragam mereknya. Merek Pepsi yang tentu masih kita ingat antara lain Pepsi regular, Pepsi Blue, Pepsi Twist, Pepsi Cola, Mirinda Strawberry, Mirinda Rootberry, 7-UP Revive, A&W Root Beer, dan Tekita.