Akhir-akhir ini, Mixue menjadi cukup populer di internet. Hal ini dikarenakan banyaknya komunitas lokal yang memposting video dan foto. Rata-rata video tersebut menunjukkan bagaimana mereka menikmati es krim tersebut di Tik Tok dan beberapa media sosial lainnya.

Viralnya Mixue Ice Cream & Tea baru-baru ini, membuat berbagai gerai ice cream tersebut selalu ramai oleh antrian pengunjung. Saat Anda mengunjungi gerai Mixue, Anda tidak hanya bisa menikmati es krim yang lezat, tetapi juga tersedia berbagai minuman lainnya. Selain enak, yang membuat Mixue Ice Cream & Tea selalu ramai jadi incaran karena harganya yang terbilang sangat terjangkau atau murah.

Baca juga: 4 kesalahan dalam bisnis startup yang wajib kalian hindari

Yang perlu Anda ketahui adalah, Mixue Ice Cream & Tea yang sekarang telah viral di tengah masyarakat Indonesia ini tidak hanya membuka gerainya di Indonesia. Melainkan berbagai gerainya juga tersedia di China, Vietnam, Malaysia, dan termasuk Singapura.

Awal berdirinya Mixue Ice Cream & Tea

Mixue Ice Cream & Tea ini berasal dari China. Perusahaan es krim dan teh Ini telah berdiri sejak tahun 1997. Berkat kerja keras dan semangat pendirinya, kini Mixue Ice Cream & Tea telah memiliki gerai di berbagai negara.

Zhang Hongchao adalah pendiri Mixue Ice Cream & Tea. Ketika hendak memulai bisnisnya, Zhang Hongchao hanyalah seorang siswa tahun keempat yang meminjam uang dari neneknya untuk memulai bisnis.

Dikutip dari FoodTalks Saat itu, ia hanya memiliki 4.000 yuan atau sekitar Rp. 7 juta saat itu, untuk membangun bisnisnya. Setelah lulus dari perguruan tinggi, ia kembali ke Zhengzhou dan menemukan sebuah desa kota, untuk mendirikan bisnis es serutnya.

Berawal dari usaha kecilnya yang serba terbatas, karena modal yang dimiliki pun cukup kecil. Zhang Hongchao membangunnya dengan sangat sederhana.

Dia yang awalnya hanya menjual es serut, es krim, dan smoothie, mulai membuka teh susu dan dengan bisnis ini, dan berhasil mendapatkan 100 yuan per hari.

Berkembang pesat hingga ke Indonesia

Sayangnya itu tidak berlangsung lama, ia mendapat berbagai kegagalan. Bahkan, toko pertamanya harus ditutup dan kemudian dibuka kembali toko kedua pada tahun berikutnya, dengan nama Mixue Bingcheng.

Puncaknya adalah, ketika toko lain menjual es krim seharga sekitar 10 yuan, dan Zhang Hongchao hanya menjualnya dengan harga 2 yuan.

Akhirnya, hal ini membuat banyak orang tertarik untuk membeli dan rela menunggu untuk antrian panjang demi mencicipi ice cream tersebut. Hingga saat ini, terdapat puluhan ribu cabang yang tersebar tidak hanya di China, tapi termasuk di Indonesia.

Baca juga: 4 metode budgeting yang mudah dilakukan dalam bisnis

Selain itu jaringan es krim dan teh China Mixue Bingcheng Co ini sedang mempertimbangkan penawaran IPO di Hong Kong paling cepat tahun depan.

Mixue telah mengadakan diskusi awal dengan penasihat potensial tentang penjualan saham, yang dapat mengumpulkan $200 juta hingga $500 juta dana segar.

Selain Hong Kong perusahaan ini pun sedang mempertimbangkan untuk listing di China daratan. Rencana IPO Mixue masih awal dan rincian termasuk ukuran dan waktupun masih bisa berubah.