Tren digitalisasi supply chain semakin krusial untuk kesuksesan bisnismu. Pada tahun 2024 ini, penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) semakin terlihat dalam transformasi supply chain secara global.
AI memainkan peran kunci dalam membantu operasional perusahaan menjadi lebih efisien. Dengan AI, kamu bisa mengoptimalkan berbagai aspek supply chain seperti perencanaan produksi, manajemen inventaris, hingga pengelolaan rantai pasok secara keseluruhan.
Selain AI, ada beberapa tren baru dalam digitalisasi supply chain yang bisa kamu terapkan. Apa saja? Simak penjelasannya di bawah ini.
Perusahaan Digital Supply Chain
Digitalisasi rantai pasok (supply chain) banyak dipakai oleh perusahaan besar. Perusahaan e-commerce terbesar di dunia, Amazon telah lebih dahulu mengadopsi digital supply chain yang menggunakan teknologi canggih seperti robotika, machine learning, dan analisis data untuk mengelola supply chain mereka dengan efisien.
Kemudian, DHL sebagai salah satu perusahaan logistik terkemuka di dunia telah mengadopsi transformasi digital dalam supply chain-nya. DHL menggunakan Internet of Things (IoT) dalam pengiriman dan pemantauan barang dengan sensor untuk melacak posisi beserta kondisi barang secara real-time untuk memastikan pengiriman tepat waktu dan aman.
Alibaba Group adalah perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok yang juga berperan penting dalam transformasi digital supply chain. Salah satu aspek utama dari transformasi digital Alibaba adalah platform e-commerce mereka yang memungkinkan produsen dan pengecer dapat berinteraksi langsung dengan buyer.
Baca Juga: Supply Chain Financing: Apa Itu, Cara Kerja, dan Manfaatnya
Tren Digitalisasi Supply Chain 2024
Setelah mengetahui bagaimana perusahaan besar tersebut mengadopsi digitalisasi supply chain, berikut ini tren digitalisasi supply chain tahun 2024 yang bisa kamu coba untuk meningkatkan operasional bisnismu.
1. Penggunaan AI
Menurut Bluwave Consulting, artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan mengambil alih pasar supply chain saat ini. Pada tahun 2028, diperkirakan pasar global untuk AI dalam industri supply chain akan mencapai lebih dari $20 miliar dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 20,5%.
Pertumbuhan ini menunjukkan semakin pentingnya AI dalam menyederhanakan proses bisnis demi efisiensi dan kepuasan buyer. Penggunaan AI juga telah membantu merencanakan kapasitas barang atau layanan dengan tepat, memprediksi permintaan buyer dengan lebih akurat, dan meningkatkan produktivitas dengan menggunakan lebih sedikit sumber daya.
Riset juga menunjukkan, penerapan AI dalam supply chain juga akan mengurangi kerugian penjualan sebesar 65%, dan penyimpanan yang terbuang akibat terlalu banyak persediaan, sebesar 20-50%. Pengguna awal AI dalam manajemen supply chain melaporkan biaya logistik yang 15% lebih rendah dengan tingkat persediaan 35% lebih tinggi dan tingkat layanan 65% lebih tinggi.
2. Digitalisasi supply chain
Menurut survei terbaru dari Council of Supply Chain Management Professionals dan ToolsGroup menemukan bahwa 93% perusahaan mengatakan bahwa mereka mendigitalisasi proses supply chain, karena digitalisasi ini memberikan keunggulan kompetitif yang besar bagi bisnis.
Menerapkan digitalisasi dan otomatisasi dalam supply chain memungkinkan perusahaanmu untuk meningkatkan efisiensi, mempercepat proses, dan mengurangi kesalahan manual. Ini semua membantu mengurangi biaya secara keseluruhan.
Melansir KOMPAS.com, di Indonesia sendiri, riset menunjukkan bahwa 58% perusahaan telah menggunakan solusi supply chain management (SCM) berbasis digital untuk mengelola rantai pasok. Biaya investasi dan bulanan yang dibutuhkan pun jauh lebih rendah.
3. Integrasi Internet of Things (IoT)
Internet of Things (IoT) dalam supply chain management melibatkan penggunaan sensor untuk menghubungkan barang dan proses secara otomatis. Berikut manfaat utama penggunaan IoT dalam supply chain management:
- Melalui IoT, kita bisa melacak posisi barang secara real time. Jika ada kesalahan pengiriman, sistem IoT akan memberi peringatan atas permasalahan tersebut.
- Data dari perangkat IoT bisa membantu mengelompokkan barang lebih baik berdasarkan kebutuhan pasar atau kriteria lainnya. Dengan begitu, membantumu lebih paham akan kebutuhan pasar dan strategi yang lebih cocok.
- IoT menghasilkan jumlah data besar yang dapat digunakan untuk analisis yang lebih baik tentang kinerja supply chain. Dengan data ini, perusahaanmu dapat membuat strategis yang tepat untuk meningkatkan keuntungan.
Baca Juga: 5 Tantangan Supply Chain di Industri Kesehatan dan Kecantikan
4. Peningkatan penggunaan teknologi
Dalam perkembangan teknologi saat ini, sistem supply chain dapat beradaptasi lebih baik dengan perubahan. Teknologi seperti machine learning, AI, dan analisis data berguna untuk memprediksi dan menyesuaikan permintaan, mengatur stok barang, dan merencanakan produksi secara lebih efisien.
Dengan teknologi ini, perusahaan dapat meningkatkan kinerja supply chain mereka dengan cara yang lebih otomatis. Mereka dapat menggunakan data sebelumnya hingga sekarang untuk mengenali pola dan tren terkini maupun membuat keputusan yang lebih baik terkait manajemen stok dan produksi.
5. Penggunaan aplikasi supply chain
Transformasi digital juga telah membawa tren penggunaan aplikasi dalam manajemen supply chain. Tujuannya adalah untuk memudahkan perusahaan dalam menyelaraskan setiap permintaan pasar dengan persediaan barang yang dimilikinya.
Sebab, kendala yang sering terjadi disebabkan oleh faktor pengadaan barang, manajemen risiko dan hubungan dengan buyer yang buruk. Dengan menggunakan aplikasi ini yang bisa bekerja otomatis dan menganalisis data, membantumu dalam meningkatkan kepuasan buyer dan margin keuntungan lebih baik.
Kelola Bisnis Lebih Mudah dengan Paper.id
Kini, business owner dapat beralih ke digitalisasi supply chain dengan menggunakan Paper.id. Platform ini menyediakan solusi untuk membuat dan mengirim invoice, serta memudahkan pembayaran bisnis, sehingga membantu perusahaan dalam mengelola supply chain secara lebih efisien.
Untuk supplier, kamu bisa menghemat biaya dan waktu dalam pemrosesan invoice karena pembuatannya secara digital dengan e-Materai dari PERURI. Tak hanya itu, berbagai template invoice juga tersedia untuk memudahkanmu.
Buyer pun bebas memilih metode pembayaran yang mudah seperti, m-Banking, QRIS, kartu kredit, marketplace, VA, dan lain sebagainya. Terakhir, jangan khawatir karena Paper.id gratis. Yuk, daftar sekarang!
- 5 Alternatif KUR yang Mudah Didapat, Solusi Pendanaan Usaha! - Oktober 10, 2024
- 5 Alasan Tupperware Bangkrut, Pelajaran Bagi Business Owner! - Oktober 3, 2024
- Account Receivable Turnover: Pengertian, Rumus, & Contoh Kasus - Oktober 1, 2024