Mungkin kamu sering mendengar pepatah “Jangan menilai buku dari sampulnya,” tetapi faktanya, semua orang pasti akan melihat bungkus luarnya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli. Ini juga berlaku dalam pemasaran produk B2B, di mana desain kemasan yang menarik sangat penting untuk memberikan kesan pertama pada produkmu.
Desain packaging juga sangat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Menurut survei Ipsos, 72% konsumen Amerika mengatakan bahwa desain kemasan produk mempengaruhi pembelian mereka. Ini bukan hanya di Amerika, hampir semua orang memeriksa kemasan sebelum memutuskan untuk membeli barang.
Lalu, bagaimana cara kamu mendesain kemasan produkmu agar bisa menonjol dan menarik perhatian pembeli? Simak tips lengkapnya di dalam artikel ini.
Baca juga: Cara Meningkatkan Profit Dengan Kemasan Makanan yang Tepat
1. Ketahui Target Konsumen Produk Kamu
Langkah pertama yang perlu kamu lakukan sebelum mendesain produk kemasan adalah kamu harus tahu terlebih dahulu siapa target konsumen dari produk yang kamu tawarkan.
Jika belum tahu, lakukan penelitian tentang persona konsumen idealmu. Cari tahu kebutuhan, preferensi, tantangan, dan perilaku mereka saat berbelanja.
Selain itu, pahami juga motivasi, emosi, dan ekspektasi mereka saat memilih produk. Informasi ini akan membantu kamu dalam pembuatan desain kemasan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.
Kemasan yang baik mencerminkan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai penting di atas. Sebagai contoh, jika kamu menargetkan orang-orang yang peduli lingkungan, maka hal-hal seperti konservasi, kebersihan, dan keberlanjutan akan menarik minat mereka.
Oleh karena itu, jika kamu menjual produk perawatan kulit organik, kamu bisa menggunakan bahan daur ulang dan desain minimalis untuk terhubung lebih dalam dengan pasar Anda. Desain minimalis menunjukkan bahwa produk tersebut alami dan organik. Dengan begitu, produk kamu akan lebih mudah menarik perhatian mereka.
Contoh lainnya, jika ternyaat target konsumen kamu adalah kalangan keatas yang cenderung menyukai hal-hal serba ekslusif. Kamu bisa membuat design kemasan yang terlihat premium dengan kualitas bahan yang tinggi.
2. Tentukan Identitas Brand-mu
Selanjutnya, kemasan produk perlu mencerminkan identitas dan karakter dari brand kamu. Desain kemasan harus mengekspresikan nilai-nilai inti, misi, visi, dan gaya komunikasi merekmu. Hal Ini juga harus seragam dengan semua saluran pemasaran yang lainnya, seperti website, media sosial, dan iklan.
Identitas brand akan membantu kamu menentukan warna, font, gambar, dan bahan yang akan digunakan untuk kemasan produk. Selain itu, identitas ini juga bisa digunakan sebagai dasar dalam menciptakan pesan yang unik dan menarik untuk produk tersebut.
3. Tampilkan Keunggulan Produk
Desain kemasan produk harus jelas, sederhana, dan fungsional. Desain ini harus menonjolkan fitur, manfaat, dan keunggulan produk. Gunakan elemen visual seperti logo, ikon, simbol, dan grafis untuk menciptakan kesan dan sebagai tanda pengenalan produk.
Hindari informasi berlebihan atau detail yang bisa membingungkan konsumen. Fokuslah pada hal yang penting dan informasi relevan yang dapat meyakinkan mereka untuk membeli produkmu.
4. Uji Kemasan Tersebut
Setelah desain kemasan selesai, langkah berikutnya adalah menguji desain tersebut. Kamu dapat menggunakan berbagai cara, seperti survei, focus group, wawancara, A/B testing, atau mengumpulkan masukan dari calon konsumen untuk menilai bagaimana mereka meresponsnya.
Cara lainnya adalah membandingkan desain kemasan dengan produk kompetitor, lalu lihat apa yang bisa diperbaiki atau bagaimana produkmu bisa lebih unggul.
5. Ikut Best Practice yang Ada di Industri
Desain kemasan harus mengikuti praktik terbaik dan peraturan di industri atau pasarmu. Contohnya, jika bisnismu menjual bahan baku untuk membuat kue, maka bahan kemasan makananmu harus ramah lingkungan seperti menggunakan kardus atau kontainer makanan yang bisa digunakan berulang kali.
Sementara itu, patuhi standar hukum dan etika dalam kategori produkmu. Pastikan memberi label produk dengan benar dan akurat. Juga, pastikan kemasannya melindungi produk dari kerusakan dan pembusukan, serta aman saat dikirim ke berbagai daerah.
6. Observasi dan Evaluasi Performa Kemasan Produk
Langkah terakhir adalah memantau dan mengevaluasi kinerja kemasan produk serta dampaknya pada penjualan, kepuasan pelanggan, dan kesadaran merek. Gunakan metrik seperti tingkat konversi, tingkat retensi, tingkat pembelian ulang, dan analitik untuk menilai efektivitas kemasan.
Kamu juga dapat menggunakan alat pelacakan dan feedback system untuk mengumpulkan dan menganalisis data kinerja kemasan. Informasi ini dapat membantu kamu mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman untuk produkmu, serta membuat keputusan berdasarkan data untuk mengoptimalkannya.
Baca juga: Tips Packing Untuk Supplier Buah dan Sayur Agar Tetap Segar
Itulah tips lengkap tentang cara membuat desain kemasan yang unik, menarik, dan sesuai untuk produkmu.
Sayangnya, menciptakan desain kemasan yang unik dan menarik tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Kadang-kadang, dibutuhkan waktu yang lama hanya untuk mendapatkan idenya saja.
Untuk bisa mendapatkan inspirasi, koneksi, dan supplier yang tepat untuk pengembangan kemasan produkmu, kamu perlu banyak bersosialisasi dan mengobrol dengan orang-orang yang berpengalaman di bidangnya. Tak perlu bingung harus mencari ke mana, karena kamu dapat mengikuti gathering atau perkumpulan dengan para pemilik bisnis lainnya lewat Paperpreneurs.
Paperpreneurs adalah acara yang menghubungkan para pengusaha yang telah menggunakan Paper.id untuk bertemu secara offline, berkenalan, dan memahami bisnis satu sama lain. Di sini, kamu bisa mendapatkan ide kemasan yang menarik dengan berbicara dengan pebisnis lainnya yang usahannya di bidang sama denganmu.
Sementara itu, Paper.id sendiri adalah platform invoicing yang mempermudah pelaku bisnis untuk membuat dokumen penagihan pembayaran kepada konsumen. Melalui Paper, kamu juga dapat memberikan berbagai pilihan pembayaran kepada pelanggan, termasuk QRIS, virtual account, transfer bank, dompet digital, marketplace, dan kartu kredit.
Tunggu apa lagi, segera gunakan Paper.id sekarang juga!
- Perbedaan Nota dan Kwitansi, Serupa Tapi Tak Sama! - Oktober 7, 2024
- 5 Rekomendasi Software Akuntansi Terbaik untuk Usaha Jasa - Oktober 4, 2024
- 6 Rekomendasi Software HR Terbaik dengan Fitur Mumpuni - Oktober 4, 2024