Menjalankan sebuah bisnis memiliki banyak sekali tantangan dan juga tanggung jawab. Salah satu tugas yang penting sebagai pemilik bisnis adalah mengelola keuangan. 

Menurut Score Foundation yang didukung oleh U.S. small business administration (SBA), 82% bisnis kecil gagal karena masalah arus kas. Masalah arus kas ini sendiri bisa menjadi salah satu gejala di dalam keuangan suatu bisnis, tentu itu bisa disebabkan berbagai faktor seperti pengelolaan yang kurang baik, pencatatan yang tidak tepat, dan lain sebagainya. 

Oleh karena itu penting bagimu untuk mengelola, mencatat serta mengetahui secara detail keuangan suatu bisnis, mulai dari laba rugi, pemasukan serta pengeluaran dari satu bisnis.  Dengan selalu mengikuti perkembangan masalah keuangan penting ini dan yang lainnya, Kamu dapat memaksimalkan keuntungan dan mendeteksi kapan keuangan bisnismu sedang baik atau buruk. 

Berikut 7 tips untuk membantumu dalam mengelola pencatatan keuangan bisnis. 

Baca Juga: Cara Mudah Buat Laporan Keuangan Sederhana untuk UMKM

1. Tingkatkan Literasi Dalam Laporan Keuangan 

Ada banyak cara untuk meningkatkan pengetahuan akan literasi keuangan. Cara terbaiknya adalah dengan mempelajari istilah-istilah keuangan dasar. Setelah mempelajari dan membangun fondasi yang kuat, pelajari juga cara membaca 4 laporan keuangan utama seperti: 

  • Laporan laba rugi
  • Neraca keuangan
  • Laporan arus kas
  • Laporan account payable dan account receivable

Selain itu juga, penting untuk memahami juga perbedaan pembukuan dan juga akutansi. 

Tak lupa, pahami pula perbedaan pembukuan dan akuntansi, cara mencatat keuangan bisnis dengan baik, serta bagaimanamenggunakan informasi akuntansi sebagai informasi dalam pengambilan keputusan bisnis.

2. Buat dan Kelola Budget Secara Optimal

Tidak hanya mencatat keuangan, membuat anggaran atau perencanaan anggaran juga merupakan langkah penting dalam menjalankan sebuah bisnis. Tujuan dari perencanaan anggaran adalah untuk mengendalikan pengeluaran agar tidak melonjak.

Disarankan untuk membuat anggaran secara rutin, misalnya setiap bulan atau setiap minggu. Kelompokkan pengeluaran berdasarkan kategori masing-masing dan pastikan bahwa semua kebutuhan bisnis terpenuhi.

Menjalankan perencanaan anggaran secara teratur juga dapat meningkatkan efisiensi dalam operasional usaha. Ini akan berdampak positif dalam jangka panjang.

Ketika menetapkan anggaran, sangat penting juga untuk mempertimbangkan catatan yang terdapat dalam buku kas. Hal ini akan membantumu dalam menentukan apakah anggaran perlu ditingkatkan atau dikurangi.

Perencanaan anggaran tidak dapat dipisahkan antara satu periode dengan periode berikutnya atau sebelumnya. Semuanya harus berjalan secara berkelanjutan agar bisnis dapat beroperasi dengan lancar.

3. Gunakan Sistem Pencatatan Akrual

Dalam ilmu akuntansi, terdapat dua metode atau sistem pencatatan laporan keuangan yang dapat diterapkan dalam bisnis, yaitu metode pencatatan akuntansi berbasis kas dan berbasis akrual.

Sistem berbasis kas adalah metode pencatatan keuangan di mana transaksi yang dicatat terkait dengan aliran masuk dan keluar kas perusahaan.

Sistem berbasis kas lebih umum digunakan oleh pelaku usaha, terutama di kalangan usaha menengah ke bawah, karena kemudahan penerapannya.

Sementara itu, sistem berbasis akrual melibatkan pencatatan semua transaksi yang terjadi, tidak hanya yang terkait dengan kas, tetapi juga mencakup utang dan piutang.

Sistem berbasis akrual memberikan gambaran yang lebih akurat, oleh karena itu, sebaiknya pertimbangkan penggunaan sistem berbasis akrual agar laporan keuangan sederhana dapat dimaksimalkan.

Dengan gambaran yang lebih akurat, transaksi keuangan dalam perusahaan Kamu akan tercatat dengan jelas.

4. Catat Semua Pengeluaran & Pemasukan

Terkadang, beberapa pelaku usaha seperti Bisnis tidak mencatat setiap transaksi yang terjadi. Akibatnya, laporan keuangan mereka tidak mencerminkan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Alasan yang sering muncul adalah kemalasan, kesulitan, menunggu hingga ada banyak transaksi, dan lain sebagainya.

Namun, sebenarnya, kebiasaan mencatat setiap transaksi sejak awal akan memudahkan semua proses. Hal ini sangat penting dan harus dilakukan dengan teliti. Untuk menjadikannya lebih mudah, Kamu dapat memanfaatkan perangkat lunak akuntansi terbaik yang tersedia di pasaran. Dengan begitu, kamu tidak perlu lagi repot dengan sistem manual karena sistem otomatis akan mengelola data yang dimasukkan.

5. Pisahkan Keuangan Bisnis dengan Keuangan Pribadi

Umumnya, faktor utama yang menyebabkan kebangkrutan usaha kecil adalah ketidakmampuan untuk memisahkan keuangan bisnis dari keuangan pribadi.

Ketika kamu tidak melaksanakan pemisahan ini, menjadi sulit untuk mengidentifikasi dengan jelas sumber dana yang digunakan untuk operasional bisnis dan yang digunakan untuk kebutuhan pribadi.

Solusinya adalah kamu dapat mengambil gaji dari keuntungan bisnis kamu untuk memenuhi kebutuhan pribadi.

Sayangnya, seringkali pemilik usaha kecil tidak melakukan pemisahan keuangan pribadi dan keuangan bisnis.

Alasan umumnya adalah karena ukuran usaha yang masih kecil, sehingga mungkin dianggap kurang rumit.

Namun, ini sebenarnya adalah sebuah kesalahan serius yang dapat berakibat fatal dan menyebabkan kegagalan bisnis.

6. Putar Kas Secara Efektif

Jangan hanya fokus pada profit semata, karena pengelolaan keuangan dalam usaha atau bisnis melibatkan aspek manajemen utang, piutang, dan persediaan.

Banyak usaha mengalami kesulitan likuiditas meskipun laporan keuangan mereka menunjukkan kinerja yang baik.

Perhatikan bagaimana kamu mengelola aliran kas, karena laju arus kas dapat melambat jika periode penjualan kredit lebih panjang daripada periode pembelian, atau jika kamu harus menyimpan persediaan barang dalam jumlah besar.

Penting untuk menjaga agar periode penjualan kredit sejalan dengan periode pembelian kredit, dan juga untuk efisien dalam mengelola level persediaan agar tetap bisa memenuhi pesanan tanpa memberatkan keuangan.

Baca Juga: 7 Aplikasi Pencatatan Keuangan Untuk Bisnis Terbaik

7. Gunakan Software Pencatatan Keuangan untuk Bisnis

Kamu bisa memanfaatkan tenaga kerja internal atau pihak ketiga untuk membantu dalam mencatat keuangan usaha kecilmu.

Investasikan pada pengembangan SDM, atau jika belum memungkinkan, gunakan perangkat lunak khusus untuk mengelola keuangan bisnismu.

Saat ini, sudah ada berbagai perangkat lunak manajemen keuangan yang sederhana dan tersedia di pasaran untuk usaha kecil, dengan beragam harga sesuai dengan kebutuhanmu.

Memanfaatkan perangkat lunak ini akan membantu menghemat waktu dan tenaga.

Salah satu aplikasi yang dapat membantumu adalah aplikasi invoice dan pembayaran digital dari Paper.id, Paper.id sangat cocok digunakan oleh pelaku UKM di Indonesia. Paper.id mempunyai beragam banyak fitur yang dapat membantumu dalam mengelola operasional bisnis.

Sebagai contoh, Kamu tidak perlu lagi ribet dalam membuat invoice secara manual, karena dengan Paper.id Kamu bisa membuat invoice dengan sangat mudah. Selain itu juga invoice yang kamu buatpun sudah terekonsiliasi dengan sistem pembayaran digital, jadi tidak perlu lagi repot dalam menyediakan beragam metode pembayaran untuk customer mu.

Yuk, pakai Paper.id sekarang juga dengan klik tombol dibawah ini!

Alfian Dimas