Dalam berbisnis, laporan keuangan memberikan informasi penting yang dapat kamu gunakan untuk melacak aktivitas keuangan usahamu. Akan tetapi, seringkali bisnis mengabaikan atau lupa melakukan pencatatan keuangan yang tepat. Hal ini disebabkan berbagai hal, mulai dari keterbatasan sumber daya dan juga pengetahuan. 

Padahal, laporan keuangan tidak hanya dibutuhkan oleh bisnis besar dengan sistem keuangan yang kompleks, tapi juga dibutuhkan oleh semua level bisnis termasuk UMKM. Dengan membuat laporan keuangan, diharapkan agar para pemilik bisnis bisa dapat mengoperasikan bisnisnya dengan lebih baik.

Nah, bagaimana cara membuat laporan pencatatan keuangan sederhana untuk UMKM? Berikut penjelasannya!

Baca Juga: Pengertian Laporan Keuangan Tahunan Hingga Komponennya

Cara Membuat Laporan Keuangan Sederhana untuk UMKM

Pelaku UMKM perlu menyusun laporan keuangan sesuai regulasi yang sudah tercantum dalam Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Nomor 08/Per/M.KUKM/2012 tentang “Sistem Akuntansi Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah“.

Nah, cara dan hal yang perlu kamu perhatikan untuk menyusun laporan keuangan adalah sebagai berikut:

1. Catat seluruh pendapatan dan pengeluaran

Sebelum memulai usaha, sebaiknya siapkan sebuah buku khusus untuk mencatat semua pengeluaran perusahaan. Pastikan untuk mencatat dengan rinci segala jenis pengeluaran, mulai dari pembelian barang hingga biaya operasional perusahaan.

Melakukan pencatatan terhadap pengeluaran ini akan membantu Kamu memahami secara lebih terperinci sejauh mana modal usaha telah digunakan. Selain itu, jangan lupakan pencatatan pendapatan yang juga harus dilakukan secara cermat.

Dalam laporan keuangan sederhana, perlu mencantumkan jumlah hasil penjualan dan jumlah piutang yang telah dibayar. Upayakan mencatat setiap pendapatan harian tanpa kecuali agar mempermudah proses penyusunan laporan keuangan bulanan.

2. Buat catatan kas utama

Buku kas utama adalah kombinasi dari pencatatan pendapatan dan pengeluaran. Penggabungan ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang lebih detail tentang kerugian dan keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan.

Selain itu, buku kas utama dapat digunakan sebagai dasar perencanaan keuangan di periode berikutnya. Biasanya, buku kas utama juga mencatat dengan detail mengenai kredit, transaksi tunai, dan penerimaan perusahaan.

3. Pantau catatan stok barang

Penting untuk diingat bahwa perusahaan tidak hanya mencatat pendapatan dan pengeluaran uang, tetapi juga pendapatan dan pengeluaran barang. Pencatatan mengenai aliran barang yang masuk dan keluar harus dilakukan secara rutin setiap hari.

Jumlah penjualan harus selaras dengan jumlah barang yang tersedia. Jika penjualan tinggi, maka aliran barang yang masuk dan keluar juga akan tinggi, dan sebaliknya.

Buku stok barang dapat digunakan sebagai panduan untuk mengawasi persediaan barang perusahaan. Selain itu, buku stok barang juga membantu mengurangi risiko penipuan yang mungkin dilakukan oleh pemasok atau bahkan karyawan perusahaan.

4. Cek inventaris perusahaan

Terakhir, jangan lupa untuk catat semua inventaris atau aset yang dimiliki oleh perusahaan, baik yang sudah dibeli maupun yang sedang dalam proses. Pencatatan inventaris perusahaan sangat penting untuk menjaga aset perusahaan tetap terkontrol.

Inventaris perlu dicatat dan didokumentasikan secara rinci. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang inventaris dan untuk merencanakan waktu yang tepat untuk penggantian aset atau inventaris.”

Contoh Laporan Pencatatan Keuangan Sederhana

Berikut contoh laporan pencatatan keuangan sederhana yang bisa kamu ikuti. Sebuah perusahaan bernama PT Abadi Ikhlas menjual produk singkong keju dan kentang balado dengan saldo kas awal sebesar Rp6.000.000.

Pada bulan Januari, perusahaan tersebut berhasil menjual produk singkong keju sebanyak 30 pcs dan kentang balado 50 pcs, dengan total penjualan tunai sebesar Rp4.500.000.Selama bulan tersebut, PT Abadi Ikhlas juga harus mengeluarkan dana sebesar Rp2.500.000 untuk membayar tagihan listrik, telepon, dan transportasi.

Buku kas

TanggalKeteranganDebit (Rp)Kredit (Rp)Saldo (Rp)
1 JanuariSaldo Awal6.000.000
JanuariPenjualan Singkong Keju dan Kentang Balado4.500.00010.500.000
JanuariPembayaran Tagihan Listrik, Telepon, dan Transportasi2.500.0008.000.000

Buku penjualan

TanggalKeteranganDebet (Rp)Kredit (Rp)Saldo (Rp)
1 JanuariSaldo Awal0
JanuariPenjualan Singkong Keju dan Kentang Balado4.500.0004.500.000

Buku persediaan

TanggalNama BarangSatuanDibeli (pcs)Dijual (pcs)
1 JanuariSingkong Kejupcs30
1 JanuariKentang Baladopcs50
JanuariSingkong Kejupcs30
JanuariKentang Baladopcs50

Buku arus kas

TanggalKeteranganDebet (Rp)Kredit (Rp)Saldo (Rp)
1 JanuariSaldo Awal6.000.000
JanuariPenjualan Singkong Keju dan Kentang Balado4.500.00010.500.000
JanuariPembayaran Tagihan Listrik, Telepon, dan Transportasi2.500.0008.000.000

Buku biaya 

TanggalKeteranganBiaya (Rp)Total (Rp)
JanuariPembayaran Tagihan Listrik, Telepon, dan Transportasi2.500.0002.500.000

Buat kamu yang gk mau ribet, sekarang pencatatan keuangan bisnis bisa dilakukan secara digital, dan hasilnya akan seperti dibawah ini.


Diatas Itu merupakan contoh dari laporan pencatatan keuangan sederhana dalam bentuk digital yang bisa Kamu buat secara otomatis di Paper.id, di Paper.id semua transaksi bisnis mu akan tercatat seperti contoh yang diatas. 

Baca Juga: 7 Aplikasi Pencatatan Keuangan Untuk Bisnis Terbaik

Yang Perlu Dihindari dalam Menyusun Laporan Keuangan untuk UMKM

Dalam praktiknya, UMKM berpotensi menghadapi kendala dalam menyusun laporan keuangan dan mencapai kondisi ideal yang diinginkan. Berikut adalah hal-hal yang sebaiknya dihindari dalam proses penyusunan laporan keuangan:

  1. Hindari kesalahan dalam menyertakan informasi yang tidak benar dan dapat mempengaruhi keputusan ekonomi perusahaan. Kesalahan dalam mencantumkan informasi dapat mengakibatkan laporan keuangan menjadi tidak akurat dan tidak relevan.
  2. Jangan mengabaikan perhitungan pajak dalam menyusun laporan keuangan, karena kesalahan dalam perpajakan dapat berdampak pada keuangan perusahaan dan melibatkan risiko hukum. Pemenuhan kewajiban pajak sangat penting karena untuk menjaga reputasi bisnis dan menjaga keseimbangan keuangan yang sehat.
  3. Hindari ketidakseimbangan antara kalkulasi kuantitatif dan kualitatif dalam penyusunan laporan keuangan untuk memastikan laporan tersebut memenuhi standar yang diinginkan.
  4. Mencampur keuangan bisnis dan pribadi adalah kesalahan umum yang sering terjadi terutama pada pelaku usaha pemula atau pengusaha kecil seperti UMKM. Bercampurnya dua sumber keuangan ini dapat mengaburkan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan. 
  5. Kehilangan Bukti Transaksi, Untuk bisa mencatat sebuah transaksi, diperlukan bukti seperti invoice, nota, kuitansi, atau bukti transaksi lainnya. Bukti ini diperlukan untuk memeriksa keaslian transaksi. Namun sayangnya, masih banyak pemilik bisnis yang lupa untuk menyimpan bukti transaksi sehingga kesulitan dalam melakukan pencatatan keuangan.

Baca Juga: Contoh Laporan Keuangan dalam Pembagian Sesuai dengan Jenisnya

Buat Laporan Keuangan Sederhana Lebih Mudah dengan Paper.id

Untuk membuat laporan keuangan sederhana yang profesional dengan cara muddah, kamu bisa menggunakan Paper.id.

Paper.id adalah platform pembayaran dan invoice yang memiliki berbagai fitur menarik yang dapat digunakan sebagai solusi untuk mempermudah operasional bisnis salah satunya pencatatan keuangan. 

Selain itu juga, di Paper.id Kamu bisa membuat dan kirim invoice dengan sangat mudah, dan invoice yang terkirim pun sudah terekonsiliasi otomatis dengan pembayaran digital, tidak perlu pusing lagi dalam proses penagihan. Di Paper.id, ada juga beragam metode pembayaran untuk mempermudah lagi transaksi bisnismu.

Keren bukan?emua itu bisa kamu dapatkan secara GRATIS, lho. Yuk, pakai Paper.id sekarang juga untuk mempermudah bisnismu dengan klik tombol dibawah ini!

Alfian Dimas