Tempo pembayaran merupakan salah satu aspek penting dalam dunia bisnis. Bagi banyak business owner, mendapatkan tempo pembayaran yang ideal dapat menjadi kunci kelancaran operasional dan pertumbuhan bisnis. Namun, kenyataannya banyak bisnis yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan tempo pembayaran yang mereka inginkan dari buyer atau supplier-nya. 

Tentu saja hal ini dapat berakibat pada berbagai permasalahan, seperti keterlambatan pembayaran gaji karyawan, terhambatnya proses produksi, dan lain sebagainya. Lalu apa aja sih penyebab bisnis sulit mendapatkan tempo? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

Alasan Bisnis Sulit Dapat Tempo Pembayaran yang Diinginkan

1. Situasi ekonomi yang tidak pasti

Kadang, terjadi situasi ekonomi yang tidak terduga seperti pandemi COVID-19. Saat ini terjadi, bisnis kemungkinan tidak bisa mendapat tempo pembayaran yang paling ideal bagi bisnisnya.

Pada awalnya, banyak bisnis di Indonesia berhasil memangkas tempo pembayaran dari 53 hari menjadi 34 hari berkat pengelolaan invoice yang lebih efisien.

Namun, selama pandemi, tren durasi tempo pembayaran tidak mengalami perubahan yang signifikan dan bahkan terjadi perpanjangan 3 hari lebih lama, dari 34 hari menjadi 37 hari. Tentu saja ini bisa menjadi alasan pertama bahwa faktor ekonomi secara nasional menjadi alasan yang pertama. 

2. Riwayat kredit dan reputasi bisnis

Salah satu alasan selanjutnya yang menentukan apakah kamu bisa mendapat tempo pembayaran yang diinginkan adalah riwayat kredit dan reputasi bisnis. 

Supplier akan lebih mudah memberikan tempo pembayaran yang panjang kepada bisnis dengan riwayat kredit yang baik dan reputasi yang terpercaya.

Yang dimaksud riwayat kredit adalah bagaimana suatu bisnis telah menangani tagihan bisnisnya di masa lalu. Pembayaran yang tepat waktu dan konsisten akan membangun riwayat kredit yang positif, sedangkan keterlambatan pembayaran atau gagal bayar akan mencoreng reputasi bisnis dan membuat mereka sulit mendapatkan tempo pembayaran yang ideal.

Selain riwayat kredit, supplier juga akan mempertimbangkan reputasi bisnis secara keseluruhan. Faktor-faktor seperti kredibilitas manajemen, stabilitas keuangan akan menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan tempo pembayaran.

Baca Juga: Tak Perhatikan Tempo Pembayaran, Bisa Jadi Alasan Cash Flow Berantakan

3. Kondisi keuangan buyer atau supplier 

Ketiga, kondisi keuangan dari pihak buyer atau supplier memiliki peran penting dalam menentukan tempo pembayaran. Jika supplier mengalami kesulitan keuangan, mereka mungkin akan menuntut pembayaran yang lebih cepat untuk menjaga cash flow mereka, sehingga sulit untuk memberikan tempo yang lebih leluasa bagimu.

Sebaliknya, buyer dengan kondisi keuangan yang solid lebih mungkin mendapatkan persetujuan untuk tempo pembayaran yang lebih lama karena dianggap memiliki risiko gagal bayar yang lebih rendah. Ini menunjukkan pentingnya transparansi keuangan dan pembangunan kepercayaan antara kedua belah pihak.

Untuk memberikan tambahan informasi pada paragraf mengenai “Kondisi Keuangan Buyer atau Supplier”, saya akan menyajikan sebuah contoh nyata dalam bentuk paragraf:

Sebagai contoh, ambil kasus sebuah perusahaan manufaktur kecil yang memproduksi komponen elektronik. Perusahaan ini bergantung pada sejumlah supplier untuk bahan baku. Salah satu supplier utamanya, yang menyediakan komponen penting, mengalami kesulitan keuangan akibat penurunan permintaan selama periode ekonomi yang tidak stabil.

Untuk menjaga operasionalnya, supplier tersebut meminta semua pelanggannya, termasuk perusahaan manufaktur kecil ini, untuk mempercepat pembayaran menjadi 30 hari dari biasanya 60 hari. 

Di sisi lain, perusahaan manufaktur tersebut memiliki hubungan baik dengan salah satu kliennya, sebuah perusahaan teknologi besar dengan kondisi keuangan yang sangat stabil.

Dengan mengetahui situasi yang dihadapi oleh perusahaan manufaktur kecil tersebut, perusahaan teknologi tersebut setuju untuk memperpanjang tempo pembayaran dari 30 hari menjadi 45 hari, memberikan ruang napas tambahan bagi perusahaan manufaktur untuk mengatur cash flow-nya. 

Bicara soal cash flow, apakah kamu sudah yakin cash flow bisnismu sudah optimal? Yuk, cek hanya 5 menit dan dapatkan rekomendasi solusi yang khusus disusun untuk bisnismu. Kamu juga bisa berkonsultasi dengan tim Paper.id untuk membahas masalah dan solusi yang paling pas dengan kondisi bisnismu.

Yuk, klik tombol di bawah ini!

4. Kebijakan internal perusahaan

Keempat, kebijakan internal perusahaan juga berpengaruh terhadap kemampuan mendapatkan tempo pembayaran yang diinginkan. Perusahaan dengan kebijakan manajemen risiko yang ketat mungkin membatasi kemampuan mereka untuk menawarkan atau menerima kondisi pembayaran yang fleksibel. 

Mengembangkan kebijakan yang mempertimbangkan kebutuhan cash flow dan risiko keuangan secara seimbang dapat membantu dalam negosiasi tempo pembayaran.

Misalnya sebuah perusahaan retail besar memiliki kebijakan internal yang menetapkan bahwa semua invoice dari supplier harus diselesaikan dalam 60 hari untuk memastikan likuiditas dan cash flow yang sehat. 

Namun, dalam upaya untuk mendukung usaha kecil dan startup dalam ekosistem mereka, perusahaan ini menyesuaikan kebijakan internalnya dengan memberikan opsi pembayaran awal bagi supplier yang memenuhi kriteria tertentu, seperti keberlanjutan atau inovasi produk. 

Supplier yang memenuhi kriteria ini bisa mendapatkan pembayaran dalam 30 hari atau bahkan lebih cepat. Ini tidak hanya membantu perusahaan retail dalam membangun hubungan yang lebih baik dengan supplier inovatif dan berkelanjutan tetapi juga memungkinkan mereka untuk memanfaatkan kondisi pembayaran yang lebih fleksibel sebagai alat untuk mendorong inovasi dan keberlanjutan dalam rantai pasok mereka. 

Lalu bagaimana agar bisnis bisa mendapatkan tempo pembayaran yang diinginkan?

Baca Juga: Strategi Win-Win Solution dalam Pemberian Tempo pada Buyer

Solusi dan Strategi Mengatasi Kesulitan Tempo Pembayaran

Untuk mengatasi kesulitan mendapatkan tempo pembayaran yang diinginkan, bisnis dapat mengadopsi beberapa strategi:

1. Negosiasi yang efektif

Mengembangkan keterampilan negosiasi dan memahami kebutuhan serta batasan pihak lain dapat membantu dalam mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.

2. Manajemen risiko

Menilai dan mengelola risiko keuangan dengan bijak, termasuk risiko keterlambatan pembayaran dan risiko operasional, dapat memperkuat posisi negosiasi bisnis.

3. Membangun hubungan baik

Menjalin hubungan jangka panjang dan saling menguntungkan dengan supplier dan buyer dapat membantu dalam mendapatkan kondisi tempo pembayaran yang lebih fleksibel.

4. Transparansi keuangan

Menunjukkan stabilitas keuangan dan track record pembayaran yang baik dapat meningkatkan kepercayaan dan kemungkinan mendapatkan tempo pembayaran yang lebih menguntungkan.

Nah selain itu juga, salah satu cara lainnya adalah bayar tagihan bisnis dengan menggunakan kartu kredit. Nah dengan kartu kredit, kamu bisa membayar tagihan bisnis dan mendapatkan tambahan tempo. Menarik bukan? 

Kamu bisa menggunakan platform pembayaran bisnis Paper.id, dengan Paper.id kamu bisa membayar tagihan dengan menggunakan kartu kredit, meskipun supplier tidak menyediakan mesin EDC.

Dengan begitu kamu bisa mendapatkan tambahan tempo hingga 45 hari. Daripada penasaran, yuk langsung aja pakai Paper.id sekarang juga dengan klik tombol di bawah ini!

Alfian Dimas