Bayangkan kamu sedang berada di toko furniture mewah yang menjual kursi impian kamu. Kamu sudah lama mengincar kursi ini, tetapi saat kamu melihat harganya, hati kamu sedikit bimbang karena opsi yang ditawarkan adalah pembayaran cash dengan tambahan diskon atau cicilan bulanan yang lebih terjangkau.
Kamu mulai berpikir, “Apakah saya sebaiknya mengeluarkan uang cash sekarang atau mending nyicil?” Nah, pertanyaan ini yang seharusnya akrab bagi kamu sebagai pebisnis agar bisa memahami preferensi dan kebutuhan dari setiap customer.
Seperti yang dibilang pepatah “Customer is our boss”. Dalam era di mana persaingan bisnis semakin ketat, memahami apa yang diinginkan oleh customer menjadi kunci kesuksesan lho dan salah satunya mengenai preferensi pembayaran.
Kenapa Penting Memahami Preferensi Pembayaran Customer
1. Untuk Memenuhi Kebutuhan Customer
Ketika kamu menawarkan opsi pembayaran yang beragam dan sesuai dengan preferensi customer, kamu tidak hanya membuat mereka lebih nyaman bertransaksi, tetapi juga memenuhi kebutuhan sehingga memberikan mereka kemudahan dan kepuasan.
Hal ini bisa menciptakan pengalaman positif yang membantu membangun citra bisnis kamu sebagai perusahaan yang peduli terhadap customer. Ingatlah, mereka yang puas kemungkinan besar akan kembali dan merekomendasikan bisnis kamu kepada orang lain.
Baca juga: QR Pembayaran: Cara Aman Untuk Transaksi Antar Bisnis
2. Meningkatkan Konversi Penjualan
Dengan memahami preferensi pembayaran customer, kamu bisa merancang strategi penjualan yang lebih efektif. Misalnya nih, jika sebagian besar customer lebih suka membayar dengan cicilan, kamu bisa menawarkan promo atau program cicilan yang menarik untuk meningkatkan konversi penjualan.
Secara psikologis, opsi cicilan yang menarik membuat produk atau layanan terlihat lebih terjangkau bagi customer yang sebelumnya mungkin merasa ragu-ragu. Hal ini juga menjadikan produk kamu lebih menarik di mata customer.
3. Agar Cash Flow Makin Lancar
Pilihan pembayaran yang tepat juga bisa mempengaruhi kelancaran cash flow bisnis kamu, lho. Apakah kamu akan mendapatkan lebih banyak uang tunai dalam waktu singkat atau pembayaran berkala dalam jangka panjang? Ini menjadi pertanyaan penting wajib kamu pertimbangkan.
Pembayaran Cash vs. Cicilan
Saat kamu mempertimbangkan pembayaran cash dan cicilan, keduanya memiliki manfaat dan tantangan masing-masing. Untuk membantu kamu memutuskan mana nih yang cocok untuk bisnis kamu, berikut perbedaan keduanya:
1. Pembayaran Cash
Pembayaran cash, seperti yang sudah diketahui banyak orang, adalah ketika customer membayar sejumlah uang penuh upfront saat melakukan pembelian. Dalam beberapa kasus, bisnis biasanya menawarkan diskon atau insentif lain sebagai imbalan atas pembayaran tunai.
Kelebihan Pembayaran Cash
- Dana Tersedia Secara Cepat: Kamu mendapatkan seluruh pendapatan dari penjualan secara cepat, yang dapat membantu kamu mengatasi masalah cash flow.
- Potongan Harga: Kamu bisa menawarkan potongan harga sebagai insentif untuk customer yang bersedia membayar tunai, yang bisa meningkatkan volume penjualan.
Tantangan
- Batasan Keuangan Customer: Beberapa customer mungkin tidak memiliki dana yang cukup untuk membayar secara tunai, yang dapat membatasi pangsa pasar kamu.
- Persaingan dengan Produk Serupa: Jika pesaing kamu menawarkan cicilan, kamu mungkin kehilangan customer yang memilih opsi tersebut.
2. Pembayaran Cicilan
Pembayaran cicilan memungkinkan customer untuk membayar produk dan layanan dalam beberapa pembayaran secara berkala. Biasanya, ada tambahan biaya berupa bunga atau biaya administrasi.
Kelebihan Pembayaran Cicilan
- Akses ke Pasar yang Lebih Besar: Dengan menawarkan opsi cicilan, kamu bisa menjangkau customer yang mungkin tidak mampu membayar secara tunai.
- Meningkatkan Penjualan: Dengan mengurangi hambatan finansial, pembayaran cicilan dapat meningkatkan konversi penjualan.
Tantangan
- Risiko Keterlambatan Pembayaran: Ada risiko bahwa beberapa customer mungkin gagal membayar cicilan mereka tepat waktu atau malah menunggak.
- Biaya Tambahan: Biaya bunga atau biaya administrasi dapat mengurangi margin keuntungan kamu.
Setiap bisnis memiliki karakteristik unik, jadi tidak ada jawaban yang satu ukuran cocok untuk semua. Untuk itu, pilihan terbaik bergantung pada produk atau layanan yang kamu tawarkan, demografi customer, dan tujuan bisnis kamu.
Mungkin kamu bisa menggabungkan keduanya dengan bijak, menawarkan opsi pembayaran yang beragam untuk memenuhi kebutuhan beragam customer kamu. Ingatlah, semakin banyak opsi pembayaran, maka semakin besar juga kemungkinan customer tertarik bertransaksi dengan kamu.
Baca juga: Terima Pembayaran Pakai QR Code, Bisnis Jadi Untung atau Rugi?
Dalam bisnis, keputusan tentang pembayaran cash atau cicilan adalah salah satu keputusan penting yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis kamu. Untuk itu, kamu perlu memahami customer kamu, menganalisis produk atau layanan kamu, dan merencanakan strategi pembayaran yang sesuai.
Bisnis yang sukses bukan hanya tentang menghasilkan uang, melainkan juga tentang memahami dan memenuhi kebutuhan customer kamu. Dengan memahami beragam preferensi pembayaran, kamu bisa menciptakan pengalaman transaksi yang lebih baik hingga mengantar bisnis kamu menuju kesuksesan.
Anyway, tidak hanya soal pembayaran cash atau cicilan, kamu juga bisa pertimbangkan soal “metode” pembayaran itu sendiri. Semakin mudah proses pembayaran, maka semakin besar juga tagihan kamu akan dibayar cepat oleh customer.
Maka dari itu, coba gunakan Paper.id. Aplikasi pembayaran digital ini menyediakan beragam metode pembayaran baik untuk bayar supplier atau terima dan tagih pembayaran dari customer lewat beragam metode seperti kartu kredit, QRIS, Virtual Account, hingga marketplace.
Ayo, segera daftarkan bisnis kamu sekarang juga dan nikmati fitur dan beragam keuntungan lainya dengan klik tombol di bawah ini. GRATIS!
- 6 Manfaat Survei Peluang Pasar Baru bagi Perkembangan Bisnis - November 6, 2024
- Vendor Adalah: Pengertian, Tugas, Hingga Jenisnya - November 5, 2024
- Pentingnya Laporan Keuangan Perusahaan: Tujuan dan Cara Menyusunnya - November 1, 2024