Sebagai pelaku bisnis, kamu tentu ingin memulai usaha restoran dengan meminimalisir penggunaan modal yang dikeluarkan, maka kamu bisa memilih model bisnis Cloud Kitchen. Salah satu konsep bisnis F&B kekinian dan diprediksi menguntungkan di Indonesia.

Cloud kitchen adalah dapur restoran yang hanya mengambil makanan untuk pengiriman saja dan tidak memiliki ruang makan seperti restoran pada umumnya. Hanya dapur yang berfungsi sebagai pusat produksi untuk menyiapkan makanan.

Lantas, bagaimana konsep cloud kitchen ini? Ada apa saja model-modelnya? lalu berapa biaya harus harus dikeluarkan untuk memulai bisnis F&B ini di Indonesia? Simak penjelasannya di bawah ini.

Konsep Cloud Kitchen

Konsep Cloud Kitchen

Konsep Cloud Kitchen (Photo by Yahoo Movies UK)

Menurut laporan CAGR (Compounded Annual Growth Rate) dari uEngage, menunjukkan bahwa konsep Cloud Kitchen menjadi konsep bisnis paling top di antara segmen lain di industri restoran dan dianggap sebagai cara yang paling cerdas untuk menjalankan bisnis restoran.

Konsep cloud kitchen adalah restoran khusus pengiriman saja tanpa ruang fisik. Utamanya, pengelolaan bisnis ini tidak harus berbentuk fisik, tetapi disewakan dalam bentuk dapur kepada pelaku bisnis.

Pembeli hanya dapat melakukan pemesanan secara online melalui aplikasi agregator makanan online atau aplikasi restoran. Oleh karena itu, dapur-dapur ini kadang juga dikenal sebagai ghost kitchen, dark kitchen, hingga virtual kitchen.

Baca juga: 8 Rekomendasi Ide Bisnis Mood Food yang Menguntungkan

Apa Saja Modelnya?

Model-Model Cloud Kitchen

Model-Model Cloud Kitchen (Photo by Hubster)

Umumnya, semua cloud kitchen memiliki proses operasional yang sama, di mana pesanan diterima, makanan disiapkan, dan dikirim di depan pintu pembeli. Contoh cloud kitchen yang beroperasi di Indonesia antara lain Dapur Bersama Gofood, GrabKitchen, Kita Kitchen, Eatsii, Everplate, Yummykitchen, dan lain-lain.

Namun, ternyata ada perbedaan dalam cara pengopersiannya. Ada model bisnis yang berbeda untuk restoran khusus pengiriman ini, berikut model-modelnya:

  • Standalone Cloud Kitchen

Ini adalah dapur independen di mana satu merek memiliki atau menyewakan satu lokasi dapur tanpa menawarkan ruang makan. Umumnya, restoran-restoran ini fokus pada satu jenis masakan dan mengandalkan berbagai aggregator makanan atau saluran pengiriman.

  • Multi-Brand Cloud Kitchen

Dalam model bisnis ini, banyak merek di bawah satu perusahaan induk berbagi satu dapur, menjaga biaya operasional. Setiap merek/restoran khusus masakan dan melayani kebutuhan pembeli yang berbeda berbagi ruang dapur besar, tetapi masih di bawah satu atap.

  • Commissary (Aggregator) Kitchen

Memanfaatkan pasar pengiriman online yang kuat, banyak aggregator pengiriman telah memulai model cloud kitchen mereka sendiri, menawarkan ruang dapur kosong dan infrastruktur minimal yang dapat disewa oleh bisnis restoran. Restoran dapat menggunakan dapur yang ditumpuk sepenuhnya atau dapur ini tergantung pada persyaratannya secara bersama. Jadi pada dasarnya, banyak dapur kecil dapat beroperasi dalam satu ruang dapur yang lebih besar, dengan beberapa merek restoran memasak pada saat tertentu.

Berapa Biaya Cloud Kitchen di Indonesia?

Sesuai paparan sebelumnya, dengan cloud kitchen, kamu para pemilik usaha tidak perlu lagi membuka restoran fisik dengan peralatan yang banyak dengan modal yang besar. Bahkan, ada cloud kitchen di Indonesia yang memberikan fasilitas bebas biaya atau modal awal.

Jadi, intinya kamu akan ada profit sharing ke depan yang sudah ditentukan pada awal perjanjian dengan pihak cloud kitchen. Selain itu, usaha kamu juga akan dibantu mulai dari branch management, peralatan, listrik, logistik, hingga promo dan marketingnya.

Selanjutnya, ada juga cloud kitchen yang menyediakan dapur yang memiliki peralatan premium dan fasilitas pendukung lainnya dengan biaya sewa mulai dari Rp 4 jutaan per bulan tergantung dari luas dan fasilitas. Dengan dapur bersama ini, maka kamu bisa memangkas waktu tunggu, lokasi yang strategis, biaya operasional yang rendah, dan gratis set up dapur.

Selain itu, ada juga cloud kitchen yang menyediakan dapur siap pakai kurang dari dua minggu sudah bisa digunakan untuk jualan online. Biaya untuk cloud kitchen ini sekitar Rp 8,5 juta hingga Rp 12 jutaan tergantung besarnya ruangan dan lokasi.

Biaya tersebut jelas jauh lebih murah dibandingkan membuka restoran fisik. Setelah itu, kita juga dapat menghemat biaya dengan investasi awal yang rendah dan tentunya karena dapat bantuan tambahan dari pengelola cloud kitchennya.

Kendati demikian, syarat-syarat mendirikan cloud kitchen seperti harus tersedianya tempat yang mudah diakses, menyiapkan platform yang sesuai, adanya izin usaha dan sumber daya manusia, hingga ke strategi pemasarannya harus tetap diperhatikan agar bisnis kamu berjalan dengan optimal.

Keuntungan Cloud Kitchen

Berikut ini keuntungan-keuntungan yang akan kamu dapatkan jika memulai bisnis cloud kitchen, antara lain:

  • Modal Awal Lebih Terjangkau

Keuntungan model bisnis cloud kitchen yaitu dapat mengurangi modal awal usaha jika dibandingkan dengan model restoran konvensional. Pasalnya, tidak lagi harus mengeluarkan biaya untuk inspeksi bangunan dapur, konstruksi bangunan mahal, dan lain-lain.

  • Pengeluaran Operasional Lebih Efisien

Sistem kerja model bisnis cloud kitchen dengan berfokus pada pengantaran online. Dengan begitu, pengeluaran operasional bisnis akan lebih sedikit lantaran tidak perlu mengeluarkan anggaran untuk ruang makan khusus bagi pembeli.

  • Sarana Meningkatkan Brand Awareness

Konsep cloud kitchen menawarkan kamu untuk memperluas merek dagang, karena bisa berfokus pada pengiriman dan menjangkau audiens yang lebih besar. Dengan begitu, kamu bisa melihat sejauh mana merek dagang dikenal banyak orang. 

  • Membantu Memenuhi Permintaan Pembeli

Cloud kitchen hadir untuk memfasilitasi permintaan pengiriman makanan secara online. Seperti diketahui, akhir-akhir ini pengguna pengiriman makanan online meningkat, lantaran mereka lebih menuntut pilihan makanan cepat saji dengan harga yang terjangkau.

Baca juga: 6 Tren Bisnis F&B yang Profitable di Tahun 2023

Nah, itulah sedikit ulasan mengenai konsep cloud kitchen, model-modelnya, hingga biayanya di Indonesia. Apakah kamu tertarik memulai bisnis menjanjikan ini? Yuk, jangan lupa ikuti terus Paper.id dan jangan sampai ketinggalan berita/informasi seputar bisnis lainnya hanya di Paper.id!

Muhamad Dika Wahyudi