Dalam dunia pemasaran digital, menggunakan influencer telah menjadi salah satu cara bagi bisnis untuk terhubung dengan audiens yang diinginkan dan mendorong penjualan. Strategi ini juga biasa disebut dengan influencer marketing.

Namun, beberapa bisnis tetap menghadapi penjualan yang menurun meski sudah membayar influencer yang mahal. Untuk mengetahui lebih jelasnya, berikut adalah pengertian dan cara mengoptimalkan influencer marketing.

Memahami Influencer Marketing

Influencer marketing adalah jenis pemasaran media sosial yang menggunakan dukungan dan penyebutan produk dari influencer. Influencer yang dimaksud adalah individu yang memiliki jumlah pengikut (followers) dan dianggap sebagai ahli dalam bidangnya. Strategi pemasaran ini bisa berhasil karena tingginya kepercayaan yang dibangun oleh influencer dengan para pengikutnya. Namun, beberapa bisnis tetap menghadapi penjualan yang menurun meski sudah membayar influencer yang mahal. 

PaperPay In

Baca juga: Influencer Marketing vs Affiliate: Untung Mana untuk Bisnis?

Solusi Penjualan Turun Meski Sudah Bayar Influencer

Meski sudah membayar influencer dengan mahal, penjualan sebuah bisnis bisa saja terus menurun. Untuk mengatasi hal tersebut, berikut adalah beberapa cara mengoptimalkan promosi bisnis kamu.

1. Menggunakan Micro Influencer

Menurut Sprout Social, influencer terdiri dari empat jenis berdasarkan jumlah followers-nya, yaitu mega influencer, macro influencer, micro influencer, dan nano influencer. Daripada hanya berfokus pada influencer dengan jumlah pengikut yang sangat besar, kamu bisa bekerja sama dengan influencer yang memiliki cakupan dan dan pengikut yang lebih kecil seperti micro influencer dan nano influencer. Micro influencer dan nano influencer sering kali bekerja dengan bayaran yang lebih kecil sehingga membuat biaya pemasaran menjadi lebih hemat.

Meski micro influencer tidak menjangkau audiens sebanyak makro influencer, namun dampaknya terhadap audiens mereka lebih besar dibandingkan dengan audiens makro influencer.

Menurut The Thumb Stops Here, tingkat keterlibatan (engagement rates) micro influencer lebih besar dibandingkan dengan macro influencer. Angagedment rates Instagram untuk mikro influencer rata-rata 3,8%, sedangkan macro influencer hanya 1,2%. Pada platform TikTok, perbedaannya bahkan lebih mencolok. Micro influencer memperoleh engagement rates sebesar 18% sedangkan macro influencer hanya 5%. 

Dengan engagement rates tersebut, bisnis yang bekerja sama dengan micro influencer berpotensi mendapatkan keuntungan penjualan lebih besar dibandingkan dengan bekerja sama dengan macro influencer.

2. Pembayaran berdasarkan kinerja

Pembayaran berbasis kinerja adalah dengan memberikan insentif kepada influencer atas jumlah penjualan. Cara ini akan mendorong influencer untuk membuat konten berkualitas karena penghasilan mereka bergantung pada audiens yang mengklik tautan promosi yang mereka posting. 

Jika kamu sedang menjalin kerjasama dengan influencer dengan bayaran yang mahal, kamu bisa menawarkan kerja sama ulang dengan skema pembayaran berbasis kinerja. Namun, jika kerja sama tersebut gagal, kamu bisa mencari influencer baru yang mau menerapkan kerjasama dengan skema pembayaran berbasis kinerja.

3. Memanfaatkan data dan analisis

Gunakan alat analisis data untuk lebih memahami efektivitas promosi melalui influencer. Hal ini dapat membantu kamu mengidentifikasi influencer mana yang terlibat mendorong penjualan paling banyak. Setelah  teridentifikasi, kamu bisa tetap mengoptimalkan penjualan dengan influencer tersebut dan memperpanjang kontrak kerja sama. Cara ini membuat kamu mengalokasikan anggaran dengan lebih efisien.  

Baca juga: Influencer Untuk Bisnis, Sudah Bayar Tapi Belum Ada Hasil?

4. Adaptasi dengan perubahan pasar

Kondisi pasar terus berkembang, begitu pula strategi promosi influencer. Perusahaan harus bersiap untuk menyesuaikan pendekatan audiens berdasarkan perubahan perilaku konsumen dan tren pasar. Jika kemampuan adaptasi  influencer dapat merespon perubahan pasar dengan cepat, maka promosi yang perusahaan kamu lakukan akan menjadi relevan dan efektif.

5. Membangun hubungan jangka panjang

Membangun kerja sama jangka panjang dengan influencer dapat memberikan hasil yang lebih berkelanjutan. Influencer yang memiliki hubungan tulus dengan perusahaan akan lebih cenderung membuat konten yang sesuai dengan audiens perusahaan, sehingga mendorong penjualan yang lebih tinggi. 

Saat kamu bekerja sama dengan influencer yang mahal, cobalah untuk menegosiasikan ulang nilai kontrak menjadi lebih rendah namun dengan jangka waktu yang lebih lama. Dalam hal ini kamu bisa menghemat biaya pemasaran dan influencer akan mendapatkan pendapatan tetap dalam jangka panjang. Jika kerja sama tersebut gagal, kamu bisa mencari influencer baru yang mau bekerjasama jangka panjang. 

6. Evaluasi rutin

Setelah sebuah perusahaan menggunakan jasa influencer, perusahaan tersebut harus menganalisis dan mengevaluasi setiap metrik (engagement) penjualan. Perusahaan bisa menguji dengan berbagai metode untuk menentukan konten mana yang paling efektif untuk menggaet para audiens. Proses analisis dan evaluasi yang berulang ini dapat membantu mengoptimalkan promosi produk atau jasa dan mendapatkan hasil yang lebih baik.

7. Menggunakan strategi promosi lain

Meskipun promosi menggunakan influencer sangat ampuh, ini bukan satu-satunya cara dalam meningkatkan penjualan perusahaan. Sebuah perusahaan bisa mencoba cara promosi lain, seperti SEO, konten marketing, dan iklan (ads). 

8. Otomatisasi proses

Proses otomatisasi dapat menyederhanakan banyak proses pekerjaan manual yang berulang. Dengan menggunakan alat atau perangkat lunak untuk menangani tugas-tugas ini, perusahaan dapat memberikan waktu kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan lain yang lebih prioritas.

Baca juga: TikTok vs. Instagram: Mana yang Lebih Baik untuk Brand Awareness?

Pembuatan tagihan atau invoice adalah salah satu proses pekerjaan yang dapat diotomatisasi. Melihat perusahaan sering membuat invoice secara manual dan memakan waktu, maka diperlukan layanan pembuatan invoice digital dari Paper.id.

Dengan Paper.id, kamu dapat membuat invoice secara mudah dan cepat sekaligus membayar beragam influencer yang bekerja sama dengan bisnismu. Paper.id  juga menyediakan berbagai jenis template invoice dan metode pembayaran yang beragam. Tunggu apa lagi, segera daftarkan bisnis kamu di Paper.id dengan cara klik tombol di bawah ini!

Muhamad Dika Wahyudi