Kamu pasti sudah paham kan bahwa menghitung biaya produksi dalam bisnis dapat menentukan harga jual produk yang tepat, menghitung keuntungan, dan lainnya? Sayangnya, banyak pebisnis yang masih kesulitan dalam menghitung biaya produksi dengan tepat dan efisien, lho!

Senada dengan survei Bank Indonesia (BI) pada 2019 yang menunjukkan bahwa sekitar 54,5% UMKM di Indonesia mengalami kesulitan dalam menghitung biaya produksi, pengelolaan biaya bahan baku, dan tenaga kerja.

Perhitungan biaya produksi memang cukup kompleks karena banyak sekali jenis komponen pengeluaran yang perlu diperhitungkan. Nah, oleh karena itu, berikut cara praktis menghitung biaya produksi untuk bisnis pemula. Simak di bawah, yuk!

Jenis-jenis Biaya Produksi

Untuk memudahkan dalam menghitung biaya produksi, kamu perlu mengenali terlebih dahulu jenis-jenisnya. Berikut adalah jenis-jenis biaya produksi yang perlu kamu ketahui:

Biaya Tetap (Fixed Cost)

Sederhananya begini, biaya tetap merupakan jenis biaya produksi yang jumlah tidak tergantung pada volume produksi, artinya biaya tersebut tetap sama meskipun produksi meningkat atau menurun. Jenis biaya ini mempunyai sifat pasti, sehingga bisa dianggarkan secara tepat.

Nah, biaya ini tidak berkaitan dengan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan, melainkan dengan infrastruktur, peralatan, dan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam proses produksi. Contohnya, biaya sewa gedung, biaya listrik, gaji karyawan, dan biaya administrasi.

Baca juga: Cash Flow yang Sehat dan Tidak, Dinilai dari Mana?

Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya variabel merupakan pengeluaran yang berubah-ubah sesuai dengan volume produksi yang dihasilkan. Maksudnya, semakin banyak produk yang dihasilkan, semakin besar pula biaya variabel yang diperlukan.

Dalam arti lain, jika volume produksi meningkat sebesar 10%, maka biaya variabel juga akan meningkat sebesar 10%, pun sebaliknya. Contohnya, bahan baku, upah pekerja produksi, biaya pengiriman, dan biaya perawatan mesin produksi.

Biaya Rata-rata (Average Cost)

Singkatnya, biaya rata-rata adalah biaya total yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk. Biaya ini bisa dihitung dengan cara membagi total biaya produksi dengan jumlah unit yang dihasilkan.

Misalnya, perusahaan kamu memproduksi 10.000 unit produk dengan total biaya produksi sebesar Rp 1.000.000. Berarti, Rp 1.000.000 dibagi 10.000 unit yang hasilnya Rp 100 per unit. Jadi, biaya rata-rata total per unit produksi sebesar Rp 100.

Artinya, kamu harus produk tersebut dengan harga lebih dari Rp 100 per unit jika kamu ingin memperoleh keuntungan.

Biaya Marginal (Marginal Cost)

Nah, biaya marginal adalah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk memproduksi satu unit tambahan produk. Biaya ini bisa dihitung dengan membagi perubahan biaya produksi dengan perubahan jumlah produksi.

Contohnya nih, kamu biasa membutuhkan biaya produksi sebesar Rp 1.000.000 untuk lima buah baju. Nah, ternyata ada peningkatan permintaan sebesar sepuluh baju. Biar bisa menghasilkan tambahan unit itu, kamu perlu menambahkan biaya sebesar Rp 100.000

Nah, biaya sebesar Rp 100.000 inilah yang disebut marginal cost. Biaya ini terjadi apabila permintaan pasar tiba-tiba meningkat tanpa terduga sebelumnya dan tidak termasuk dalam proses pemesanan awal. 

Biaya marginal wajar terjadi dan biasanya dibebankan karena faktor kecepatan dan proses pengiriman yang harus dikirim bersamaan sesuai dengan tanggal perjanjian. Kondisi ini sering terjadi seperti saat hari raya atau terlibat dalam proyek besar yang membutuhkan pengiriman yang mendadak.

Biaya Total (Total Cost)

Sederhanyanya, biaya total adalah biaya keseluruhan yang dikeluarkan untuk memproduksi sejumlah barang atau jasa. Biaya ini terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel, yang bisa dihitung dengan mengumpulkan semua biaya produksi yang dikeluarkan selama periode tertentu.

Biar makin paham, kamu bisa gunakan rumus ini:

Biaya Total = Biaya Tetap + (Biaya Variabel + Jumlah Produksi)

Sebagai contoh, biaya tetap perusahaan kamu adalah Rp 1.000.000 dan biaya variabel per unit adalah Rp 500.000, dan perusahaan kamu memproduksi 100 unit produksi, maka biaya totalnya adalah:

Biaya Total = Rp 1.000.000 + (Rp 500.000 x 100) = Rp 51.000.000

Hubungan antara Biaya Total, Biaya Tetap, dan Biaya Variabel
Hubungan antara Biaya Total, Biaya Tetap, dan Biaya Variabel (Photo by studiekonomi.com)

Cara Praktis Menghitung Biaya Produksi

Sebagai ilustrasi perhitungan produksi yang simpel, nah ini ada data pengeluaran PT Dikajaya selama satu bulan. PT Dikajaya ini merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi baju tidur dengan total output sebesar 5.000 unit selama satu bulan.

Produk baju tidur PT Dikajaya ini dipasarkan melalui 3 toko besar dan e-commerce. Berikut data laporan pengeluaran PT Dikajaya selama satu bulan.

  • Persediaan bahan baku Rp.30.000.000
  • Bahan baku setengah jadi Rp. 40.000.000
  • Barang jadi siap dijual Rp. 80.000.000
  • Pembelian persediaan bahan baku Rp.50.000.000
  • Biaya pengiriman Rp.5.000.000
  • Biaya pemeliharaan mesin Rp.5.000.000
  • Gaji tenaga kerja langsung Rp. 30.000.000
  • Sisa penggunaan bahan baku serta sisa bahan setengah jadi Rp.30.000.000
  • Sisa bahan setengah jadi Rp. 5.000.000
  • Baju tidur yang siap dijual Rp. 30.000.000

Nah, setelah diketahui data pengeluarannya, setelah itu bisa dilakukan perhitungan biaya produksinya. Berikut tahapannya:

Tahapan perhitungan biaya produksinya
Tahapan perhitungan biaya produksinya

Jadi, PT Dikajaya mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp 90.000.000 untuk memproduksi 5.000 unit baju tidur dalam satu bulan. Dengan demikian, biaya produksi per unit adalah Rp. 18.000. Harga pokok produksi PT Dikajaya selama satu bulan adalah Rp. 125.000.000, dan harga pokok penjualan sebesar Rp. 140.000.000.

Baca juga: Tips Promosi Lewat Reels Instagram Biar 2X Lebih Efektif

Demikianlah cara praktis menghitung biaya produksi yang dijamin efisien. Dengan mengetahui biaya produksi bisnis, maka kamu dapat menentukan harga jual yang tepat dan memaksimalkan keuntungan. Kalau kamu, gimana cara menghitungnya?

Mau lebih efisien dalam mengelola bisnis? Pakai saja Paper.id. Dapatkan kemudahan kirim invoice ke pelanggan, bayar tagihan bisnis dengan kartu kredit, hingga pencatatan keuangan yang penting untuk kamu dalam menghitung biaya produksi!

Tunggu apalagi? Segera daftarkan bisnismu sekarang juga dan dapatkan kemudahan mengelola bisnis jadi lebih praktis dengan klik tombol di bawah ini. Gratis!

Muhamad Dika Wahyudi