Kenaikan harga bahan baku menjadi salah satu bagian yang tidak bisa dikontrol oleh seorang pelaku bisnis. Kenaikan harga sejumlah komoditas akan berpengaruh terhadap performa bisnis itu sendiri.

Menurut laporan Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) bersama Continuum Data Indonesia pada 2022, dari sudut pandang perekonomian, ditemukan dua faktor penyebab naiknya sejumlah harga bahan pokok. Pertama, pasca pulih dari pandemi permintaan tidak berbanding lurus dengan persedian, dan kedua terjadinya disrupsi supply chain.

Lantas, bagaimana sih menyiasati kenaikan harga bahan baku agar bisnis bisa tetap berjalan? Berikut beberapa siasatnya, antara lain:

Contoh Kenaikan/Penurunan Harga Bahan Pokok Makanan Nasional Per September 2022 (Photo by Databoks on Google)
  • Cari Pemasok Bahan Baku Lain

Carilah pemasok atau supplier yang mampu memberikan harga lebih murah ketimbang supplier biasanya. Misal kamu bergerak sebagai produsen wafer, maka kamu cari pemasok bahan baku pembuatan wafer yang menawarkan harga miring sehingga dapat menekan biaya produksi.

  • Pertahankan Kualitas Produk, Tapi Kurangi Spesifikasinya

Apabila kamu sudah punya pelanggan yang loyal, siasat lain yang bisa diambil adalah dengan tetap mempertahankan jumlah produksi, namun mengurangi sedikit spesifikasinya. Contoh cemilan yang ukurannya semakin kecil tetapi harga tidak berubah yang biasa dijumpai, antara lain Momogi, Top, Better, dan cemilan lainnya.

Trik ini dikenal sebagai shrinkflation, salah satu trik cerdas yang dilakukan oleh produsen dalam mengurangi ukuran yang ada pada sebuah produk. Kamu bisa melakukan trik ini karena tingginya bahan baku yang ada tanpa harus menaikkan harga jual produk sehingga kamu tetap untung meski harga bahan baku terus naik.

Baca juga: Mengenal Shrinkflation, Trik Mengurangi Ukuran Produk Secara Diam-Diam

  • Memaksimalkan Penjualan Online

Data Indonesia Online vs Offline Retail Consumption 2022 (Photo by Dailysocial on Google)

Kenaikan harga bahan baku menjadi masalah baru setelah pandemi COVID-19 beberapa tahun lalu. Saatnya bagi pelaku usaha untuk kembali menggenjot penjualan dengan berbagai cara, termasuk memanfaatkan teknologi. Penjualan secara online kini semakin diminati.

Selain gratis, penjualan online sangat ampuh untuk mendorong awareness bisnis, serta meningkatkan omset. Dengan demikian, kamu harus memaksimalkan penjualan online melalui media sosial maupun jualan via e-commerce

Misalnya, kamu bisa menambahkan keuntungan dengan menentukan berapa besaran keuntungan yang akan diperoleh dari setiap produk setelah di markup. Misal harga dessert box kamu seharga Rp 60 ribu, kamu bisa ambil keuntungan 50 – 70%.

Jika keuntungan yang diambil 50%, maka perhitungannya:

Rp 60.000 + (Rp 60.000 x 50%) = Rp 60.000 + Rp 30.0000 = Rp 90.000

Jadi, harga produk di e-commerce setelah ditambahkan keuntungan adalah Rp 90.000

  • Batasi Jumlah Produksi

Ketika terjadinya kenaikan harga bahan baku, kamu diharuskan untuk menaikan harga produk yang kamu jual. Namun, jika pelanggan komplain, dan pada akhirnya mereka hilang, maka alternatifnya dengan cara membatasi jumlah produk.

Jika kamu belum memiliki pelanggan tetap yang banyak, siasat ini bisa kamu lakukan agar kualitas produk kamu tetap bisa dipertahankan. Jika pilihan ini yang diambil, kamu juga bisa menyesuaikan biaya produksi yang dikeluarkan sekaligus tetap mempertahankan kualitas produk.

  • Hilangkan Produk yang Kurang Menguntungkan

Pada dasarnya hal ini sangat tidak disarankan dilakukan, terlebih jika harus menghilangkan produk ini dan menjadi pilihan pelanggan. Namun, jika produk bukan produk inti, mungkin dengan menghilangkan produknya hanya akan sedikit pelanggan yang bertanya.

Selain itu, siasat ini juga memungkinkan kamu bisa menghemat dari sisi lain, khususnya biaya operasional sehingga berdampak membuat profit bisa tetap berjalan dengan optimal meskipun bahan baku sedang mengalami kenaikan.

Baca juga: Bisnis Dessert Box Rumahan, Mudah Dilakukan & Omset Milyaran!

Nah, demikian beberapa cara menyiasati dalam menghadapi kenaikan harga bahan baku agar bisnis tetap bisa berjalan. Selain itu, kamu juga bisa memperkecil pengeluaran kegiatan operasional dengan membuat invoice online untuk pelanggan pakai Paper.id, kamu bisa perkecil pengeluaran untuk mempertahankan bisnis di masa sulit. Yuk, pakai Paper.id sekarang juga dan daftarkan bisnismu sekarang!

Muhamad Dika Wahyudi