Setiap bisnis pasti akan ada biaya yang keluar masuk. Salah satu biaya yang harus dikeluarkan adalah biaya overhead, yang mengacu pada pengeluaran bisnis yang sedang berlangsung tapi biaya ini nggak langsung dikaitkan dengan pembuatan produk atau jasa perusahaan.
Biaya overhead atau overhead cost penting banget dihitung untuk tujuan penganggaran dan juga menentukan berapa besar yang dibutuhkan perusahaan untuk suatu produk atau jasa yang mereka berikan, supaya bisa menghasilkan keuntungan saat dijual. Sebenarnya apa itu biaya overhead dan apa pula manfaat menghitungnya? Cari tahu juga contoh pengeluaran yang masuk biaya overhead di bawah ini!
Definisi Biaya Overhead
Pengertian biaya overhead secara sederhana adalah semua biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mendukung bisnis, tapi biaya tersebut tidak ada kaitannya dengan produk maupun layanan yang ditawarkan perusahaan tersebut. Setiap perusahaan pada umumnya harus membayar biaya overhead secara berkelanjutan, baik itu perusahaan berskala kecil maupun besar, pendapatannya sedang tinggi maupun rendah.
Sebagai contoh, sebuah bisnis yang berbasis jasa tapi tetap memiliki kantor pusat. Nah, untuk kebutuhan kantor pasti akan ada biaya overhead. Misalnya biaya sewa gedung, membeli utilitas untuk penggunaan sehari-hari, serta asuransi. Selain itu, ada juga biaya langsung, misalnya untuk perlengkapan dan tenaga kerja. Semua biaya ini tidak langsung berpengaruh pada kualitas produk dan jasa, tapi pasti tetap mendukung.
Pengeluaran yang termasuk biaya overhead akan dimasukkan ke laporan laba rugi perusahaan. Biaya ini akan mempengaruhi profitabilitas bisnis secara langsung. Perusahaan perlu menghitung biaya ini supaya tahu berapa laba bersihnya. Nah, pendapatan bersihnya ini dihitung dengan mengurangkan semua biaya yang terkait dengan proses produksi dan overhead dari pendapatan bersih perusahaan.
Baca juga: Ini Dia Cara Menekan Biaya Bisnis Agar Lebih Efisien!
Manfaat Perhitungan Overhead
Perhitungan biaya overhead memang tidak ada kaitannya langsung dengan pendapatan, tapi tetap penting untuk menghitungnya dalam bisnis jenis apa pun, baik yang skalanya kecil maupun besar. Bahkan biaya overhead memegang peran kunci dalam keberhasilan suatu bisnis. Jika ada pengeluaran dari biaya overhead yang tidak diperhitungkan sebelumnya, maka ini bisa menguras modal perusahaan dan jika dibiarkan dapat berujung pada kegagalan bisnis.
Sementara itu, jika biaya overhead dihitung sejak awal, maka perusahaan akan tahu berapa biaya yang akan mereka keluarkan. Bisnis yang sudah tahu biaya ini sejak awal, maka akan lebih mudah membuat keputusan yang tepat. Perusahaan juga bisa menentukan berapa harga produk dan jasa yang tepat untuk ditawarkan ke pasar. Perusahaan juga akan membuat keputusan yang tepat untuk mengalokasikan sumber daya mereka.
Baca juga: Cara Cerdas Memahami dan Mengelola Biaya Kartu Kredit Bisnis
Contoh Biaya yang Termasuk Overhead
Setiap perusahaan memiliki biaya overhead yang berbeda-beda, tapi contoh biaya overhead yang paling sering dikeluarkan perusahaan antara lain adalah:
1. Biaya sewa
Biaya sewa adalah biaya yang dibayar perusahaan untuk menggunakan sesuatu, misalnya tempat usaha atau gudang. Jika properti tersebut dibeli, maka perusahaan akan membukukannya dalam biaya penyusutan. Biaya sewa bisa dibayar secara bulanan, triwulan, atau tahunan, sesuai dengan kesepakatan yang sudah disetujui dalam perjanjian antara penyewa dan pemilik.
Saat bisnis sedang mengalami penjualan yang tidak terlalu tinggi, maka perusahaan mungkin dapat mengurangi biaya sewa dengan bernegosiasi ke pemiliknya. Solusi lainnya adalah untuk pindah ke lokasi yang lebih rendah biayanya.
2. Biaya administrasi
Biaya administrasi merupakan biaya yang berkaitan dengan jalannya bisnis secara normal, dapat mencakup biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji petugas kebersihan, resepsionis, akuntan, dan lain-lain. Nah, biaya tersebut dianggap sebagai biaya overhead karena nggak terkait langsung dengan fungsi tertentu dalam bisnis dan nggak menghasilkan keuntungan secara langsung. Biaya administrasi pada dasarnya mendukung jalannya bisnis secara umum.
Contoh biaya administrasi antara lain adalah gaji karyawan, biaya audit, biaya hukum, dan biaya hiburan. Perusahaan dapat mengurangi biaya administrasi dengan menghilangkan biaya tertentu yang dianggap kurang penting, misalnya biaya hiburan dan perlengkapan kantor. Jika terpaksa, maka perusahaan akan memberhentikan beberapa karyawan atau mengalihkan karyawan penuh waktu ke paruh waktu.
3. Utilitas
Utilitas merupakan kebutuhan dasar dalam setiap perusahaan yang mendukung fungsi utamanya. Contohnya adalah biaya tagihan listrik, air, gas, internet, telepon, dan lain sebagainya. Biaya utilitas mungkin saja dapat dikurangi dengan cara menegosiasikan tarif yang lebih rendah ke supplier.
4. Asuransi
Asuransi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh suatu bisnis untuk melindungi perusahaan dan karyawan dari kerugian finansial. Jenis pertanggungan asuransi variatif, tergantung dari risiko yang dapat menimbulkan kerugian pada usaha. Misalnya asuransi properti untuk melindungi gedung kantor, gudang, dan pabrik dari risiko banjir, kerusakan, dan pencurian.
Jenis asuransi lainnya adalah asuransi tanggung jawab profesional yang melindungi bisnis dari tanggung jawab yang timbul akibat malpraktek. Jenis asuransi lainnya lagi adalah asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi cacat, dan masih banyak lagi.
5. Biaya penjualan & pemasaran
Biaya overhead penjualan dan pemasaran merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan produk dan jasa perusahaan pada calon customer. Contoh biaya overhead penjualan dan pemasaran mencakup materi promosi, iklan berbayar, komisi untuk staf penjualan, gaji staf penjualan, dan lain-lain.
Berbagai kegiatan tersebut tujuannya untuk mempopulerkan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan di kalangan target market. Pemasaran juga dilakukan agar produk dan jasa kita lebih terlihat dan menonjol dibandingkan kompetitor yang menawarkan hal serupa di pasar.
6. Biaya servis & perawatan mesin & kendaraan
Contoh yang terakhir ini perlu dikeluarkan oleh bisnis yang dalam kegiatan operasional sehari-harinya mengandalkan kendaraan bermotor dan peralatan atau mesin tertentu. Contoh bisnisnya antara lain perusahaan yang bergerak di bidang distributor, pengiriman, pertamanan penyewaan peralatan, dan masih banyak lagi.
Mesin kendaraan atau mesin pabrik dan alat-alat lainnya perlu dijaga atau diperbaiki jika terjadi kerusakan. Agar bisnis tetap berjalan dengan lancar, maka semua mesin ini perlu ada jadwal perbaikan atau perawatan yang rutin supaya tetap lancar saat diperlukan.
Biaya overhead mengacu pada pengeluaran perusahaan untuk menjalankan bisnis yang tidak terkait langsung dengan produksi barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Biaya ini ada yang sifatnya tetap, misalnya biaya sewa gedung, tapi ada juga yang dapat berubah-ubah (variabel) seperti biaya transportasi. Selain itu, ada juga yang bersifat semi variabel seperti biaya utilitas.
Baca juga: Menentukan Biaya Sebagai Event Organizer, Ketahui Caranya Sebelum Buat Invoice!
Mengelola biaya overhead secara efektif memungkinkan perusahaan bisa menjaga agar biaya tetap rendah. Selain itu, bisa juga menetapkan harga produk dan jasa yang kompetitif dan dapat bersaing di pasar. Dengan begitu, pendapatan perusahaan pun akan meningkat!
*Artikel ini hasil kerja sama antara Paper.id dan Blibli
- 5 Rekomendasi Software CRM dengan Harga Terjangkau - Desember 9, 2024
- Bayar Tagihan Bisnis Pakai AMEX, Kini Tersedia di Paper.id! - Desember 5, 2024
- Contoh Kwitansi Digital, Temukan yang Terbaik untuk Bisnismu! - Desember 5, 2024