Bagaimana sih cara mengembangkan bisnis dengan cepat? Salah satunya adalah akuisisi perusahaan. Mungkin terdengar ganas ya, karena konotasi kata “akuisisi” terkesan “mengambil” perusahaan lain. Sebenarnya, tidak seganas kita yang bayangkan, karena dengan satu langkah, kita bisa mendapatkan banyak keuntungan sekaligus. 

Yuk, kenali lebih dalam tentang apa itu akuisisi dalam artikel ini!

Sekilas Tentang Akuisisi

Akuisisi adalah proses di mana suatu perusahaan membeli atau mengambil alih perusahaan lain, biasanya dengan tujuan untuk memperluas bisnisnya, mendapatkan akses ke pasar baru, teknologi, atau sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang diakuisisi. 

Dalam akuisisi, satu perusahaan yang disebut sebagai “pemilik” atau “akuisitor” mengambil alih kepemilikan dan kontrol atas perusahaan target atau “sasaran akuisisi”. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membeli saham perusahaan target, aset-asetnya, atau melalui berbagai struktur transaksi lainnya. 

Keuntungan Mengakuisisi Perusahaan

Sekilas, cara ini terlihat sangat mudah kan? Padahal ada banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan akuisisi. Ini membutuhkan analisis yang tepat sembari memperhitungkan resiko jangka panjang. Meski terlihat sulit, akuisisi bisa mendatangkan banyak manfaat bagi bisnis seperti: 

1. Pertumbuhan lebih cepat

Salah satu manfaat utama dari akuisisi adalah kemampuannya untuk memungkinkan perusahaan mencapai pertumbuhan yang lebih cepat daripada dengan cara organik. Daripada membangun segmen bisnis baru dari awal, perusahaan dapat mengakuisisi pesaing atau bisnis yang sudah mapan, memperluas jangkauannya, dan memasuki pasar baru dalam waktu yang lebih singkat.

Salah satu contoh yang mencolok adalah akuisisi oleh perusahaan teknologi Microsoft terhadap LinkedIn pada tahun 2016. Microsoft membayar sekitar $26 miliar untuk mengakuisisi platform jejaring sosial LinkedIn yang sudah mapan. Dengan mengintegrasikan LinkedIn ke dalam portofolio bisnisnya, Microsoft dapat langsung memanfaatkan jaringan profesional LinkedIn dan memasuki pasar jejaring sosial yang semakin penting dalam dunia bisnis.

Baca juga : 5 Pengambilan Keputusan Bisnis Terburuk Dalam Sejarah

2. Menguasai pasar atau industri baru

Dalam beberapa kasus, perusahaan dapat menggunakan akuisisi untuk mendominasi pasar atau industri baru. Dengan begitu, tingkat persaingan bisa berkurang, sekaligus mempermudah langkah business owner dalam memenangkan persaingan. 

Contohnya adalah akuisisi oleh perusahaan otomotif Tesla terhadap perusahaan energi surya SolarCity pada tahun 2016. Dengan menggabungkan teknologi mobil listrik Tesla dengan teknologi energi surya SolarCity, Tesla dapat menciptakan solusi energi terintegrasi dan mendominasi pasar mobil listrik yang ramah lingkungan.

 3. Akses ke sumber daya baru

Melalui akuisisi, perusahaan dapat mengakses sumber daya baru dan memiliki kontrol penuh seperti penggunaan teknologi, properti intelektual, karyawan berbakat, dan pelanggan. Ini dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan inovasi dan mengurangi biaya riset dan pengembangan.

Akuisisi oleh perusahaan farmasi Pfizer terhadap Wyeth pada tahun 2009 adalah contoh bagus. Pfizer mengakuisisi Wyeth dengan tujuan untuk memperoleh akses ke portofolio produk yang lebih luas, termasuk obat-obatan bioteknologi dan vaksin. Dengan menggabungkan sumber daya dan penelitian Wyeth, Pfizer memperkuat posisinya dalam industri farmasi dan memperluas produk-produknya.

4. Diversifikasi risiko

Dengan menggabungkan bisnis yang berbeda, perusahaan yang mengakuisisi dapat mengurangi risiko terkait dengan fluktuasi pasar atau industri tertentu. Diversifikasi portofolio bisnis melalui akuisisi dapat memperlancar langkah sebuah bisnis sekaligus mengurangi risiko persaingan yang kian dinamis. 

Salah satu contoh diversifikasi risiko melalui akuisisi adalah perusahaan makanan dan minuman PepsiCo yang mengakuisisi perusahaan makanan ringan Frito-Lay pada tahun 1965. Sebelum akuisisi, PepsiCo terutama berfokus pada minuman. Namun, dengan mengakuisisi Frito-Lay, mereka mendiversifikasi portofolio mereka dan melindungi bisnis mereka dari fluktuasi dalam industri minuman.

Langkah-Langkah Proses Akuisisi

Setelah membaca manfaat-manfaat di atas, pasti kalian tertarik untuk mengakuisisi perusahaan, kan? Tentu, bisnismu bisa berkembang dengan cepat & mendapatkan SDM-SDM yang berkualitas. 

Tertarik untuk melakukan akuisisi perusahaan? Sebelum itu, pastikan untuk menganalisis faktor-faktor di bawah ini. Agar, kamu bisa membuat keputusan yang matang dan menguntungkan. 

1. Identifikasi target akuisisi

Pertama, kamu perlu memahami target akuisisi. Ibarat rumah tangga, kamu perlu memahami bibit, bebet, bobot dari pasanganmu. Tapi, perhatikan juga tren pasar yang sedang berjalan, karena bisnis tentunya akan semakin berkembang. 

  1. Analisis pasar: Coba cek tren pasar yang sedang terjadi. Kemudian, bandingkan dengan pasar di luar negeri. Apakah sama, atau justru berbeda? Tren di luar negeri terkadang kerap menjadi acuan bagi business owner untuk mengikuti tren yang sedang berkembang. 
  2. Potensi pertumbuhan: Setelah itu, coba brainstorm dengan tim kamu, seberapa besar potensi pertumbuhan yang bisa terjadi. Evaluasi potensi pertumbuhan target akuisisi dengan mempertimbangkan ekspansi geografis, diversifikasi produk, atau peningkatan efisiensi.

2. Evaluasi keuangan

Kedua, cek kondisi keuangan dari calon bisnis yang akan kamu akuisisi berdasarkan:

Analisis laporan keuangan

Secara singkat, jangan beli kucing dalam karung alias kamu harus tahu dengan detil kondisi keuangan perusahaan yang akan kamu akuisisi. Cek keuangannya berdasarkan:
a. Laporan laba rugi: Lihat pertumbuhan keuntungan/kerugian perusahaan dari tahun ke tahun. Jika stabil, maka bisnis berkembang dan memiliki basis pelanggan yang kuat.

Cek juga keseimbangan margin keuntungan serta biaya operasional. Keduanya harus berjalan seimbang, atau margin keuntungan setidaknya harus di atas operasional untuk mengindikasikan keuangan perusahaan yang positif.

b. Neraca: Perhatikan 2 hal, aset serta utang dari perusahaan. Untuk aset, cek jumlah aset yang dimiliki baik itu likuiditas maupun aset inventaris.

Pastikan agar jumlahnya lebih besar dari hutang yang dimiliki. Selain itu, ekuitas atau modal pemilik juga berpengaruh di sini.

Untuk itu, lihat seberapa besar ekuitas pemilik, karena itu bisa menjadi dana darurat untuk mengatasi masalah keuangan perusahaan.

c. Laporan cash flow: Coba cek tren cash flow dari sebuah bisnis dari tahun ke tahun. Jika lancar dan naik setiap tahunnya, maka bisa dipastikan bisnis tersebut berjalan dengan baik. Namun, ada faktor X lainnya yang perlu dicek, misalnya jika macet dikarenakan faktor eksternal seperti pandemi.

Tentunya, ini tidak dapat diprediksi & mengakibatkan cash flow sempat macet. Namun, bisa dilihat seberapa besar kekurangannya dari tahun tersebut jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelum pandemi.

Penilaian value perusahaan

Langkah ini diambil untuk mengetahui seberapa besar profit yang bisa didapatkan jika melakukan akuisisi. Ini bisa dilihat lewat faktor earnings before interest, taxes, depreciation and amortization (EBITDA).

Ketika perusahaan ingin melakukan akuisisi atau penilaian nilai bisnis, mereka sering mengandalkan bantuan dari konsultan keuangan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan memproses data keuangan dengan cermat.

Tim konsultan ini dapat membantu dalam mengidentifikasi komponen EBITDA yang relevan, seperti mengeluarkan bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi, serta dalam melakukan penyesuaian yang diperlukan.

3. Negosiasi dan perencanaan

Setelah memastikan kondisi keuangannya sehat, kamu bisa beralih ke tahap terakhir, yaitu negosiasi serta perencanaan akuisisi.

a. Negosiasi

Proses negosiasi biasanya membicarakan harga pembelian, cara pembayaran dan klausul pembatasan. Analisis harga sebelumnya bisa membantumu dalam mengeluarkan harga yang cocok untuk akuisisi. Jika sudah, maka akan beralih ke cara pembelian. Ada tiga cara yang biasanya dilakukan, beli saham mayoritas, beli secara tunai, atau bahkan keduanya. Langkah ini juga dilengkapi dengan klausul pembatalan untuk melindungi kepentingan masing-masing. 

b. Perencanaan dan penggabungan perusahaan

Setelah deal, kini kamu memasuki langkah terakhir. Perencanaan dan penggabungan perusahaan dimulai dari perencanaan dari penggabungan serta komunikasi bagi karyawan yang ada di internal perusahaan. Komunikasikan dengan pihak manager atau tim leader. Setelah itu, bentuk tim integrasi khusus untuk menggabungkan standard operational procedure (SOP), software atau sistem operasional dan karyawan. Buat timeline yang teratur, mengingat penggabungan memakan waktu yang cukup lama, 1-2 tahun tergantung dari besar perusahaan.

Baca juga: Kenapa bisnis harus melakukan fundraising

Akuisisi adalah alat penting dalam strategi pertumbuhan perusahaan yang bisa memberikan manfaat signifikan seperti pertumbuhan cepat, akses ke sumber daya baru, diversifikasi risiko, efisiensi operasional, dan pengambilalihan pasar atau industri baru. 

Seperti yang telah disebutkan di atas, salah satu faktor yang diperhatikan adalah masalah laporan keuangan. Pastikan agar semua transaksi tercatat dengan rapi dan detail. Untuk memudahkanmu, gunakanlah platform pembayaran Paper.id.

Segala transaksi uang masuk & keluar tercatat otomatis. Selain itu, tersedia beragam metode pembayaran yang bisa kamu gunakan untuk bayar supplier atau berikan ke buyer. Dengan begitu transaksi jadi lebih mudah, yang terpenting ini bisa kamu gunakan gratis.

Daniel Nugraha