Kuliner Indonesia tidak pernah sepi dari inovasi, salah satunya adalah nasi kulit. Tidak ada yang tahu pasti kapan varian ini muncul, tapi Nasi Kulit Mak Judes turut mempeloporinya. Berdiri di tahun 2019, bisnis yang dirintis oleh David Adi Susanto beserta istrinya telah berkembang luas.

Hingga kini, ada sekitar 20 lebih cabang nasi kulit yang tersebar di Jabodetabek dan Semarang. Hal ini tidak lepas dari kejelian serta pengelolaan Pak David yang terbukti efektif. Di balik itu semua, tentunya ada berbagai macam tantangan yang dihadapi, salah satunya masalah cash flow.

Sulit Mengatur Cash Flow Karena Pembelian Bahan Baku

Dalam mengelola bisnisnya, Pak David bekerjasama dengan banyak supplier untuk membeli banyak bahan, seperti bahan baku masakan. Salah satu bahan penting yang ia butuhkan, kulit ayam.

Dalam satu hari, Ia membutuhkan hampir 100 kg kulit ayam untuk mencukupi stok di cabang-cabangnya. Sayangnya, Ia harus membayarnya langsung dan tidak mendapatkan tempo pembayaran.

Baca Juga: Paper Story – Memahami Pentingnya Pencatatan Keuangan Usaha Sejak Dini Dengan Oetami Kitchen

Tentunya, ia merasa kesulitan. Belum lagi, ia harus membayar bahan baku lainnya, seperti daging ayam, ketimun, kol dan bahan lainnya. Ini harus ia bayar langsung, karena bahannya fast moving.

Dulu, ia biasanya memutar penghasilan harian yang ia dapat untuk membayar supplier. Namun, ini membuat bisnisnya sulit berkembang. Karena, ia bingung ke mana uangnya pergi ketika untungnya sudah banyak.

Bayar Pakai Paper.id, Dapat Tambahan Tempo 15 – 20 Hari

Ia akhirnya menemukan Paper.id sebagai solusi untuk bisnisnya. Dengan platform ini, ia bisa membayar supplier dengan kartu kredit. Dengan begitu, ia bisa mendapatkan tambahan tempo 15 – 20 hari secara instan.

Tidak perlu lagi nego dengan supplier dan bisa lebih mudah mengatur cash flow. Ia bisa memutar uang dengan mudah dan mengalokasikannya dengan tepat. Salah satunya, ia baru saja membuka 6 cabang baru berkat pengelolaan cash flow yang makin lega.

Yang terpenting, ia bisa mendapatkan keuntungan lainnya, seperti mengoleksi point & miles. Dimana ini menjadi keuntungan bagi ia dan istrinya dan bisa dimanfaatkan untuk jalan-jalan.

Pencatatan Keuangan Terpusat di Satu Tempat

Selain itu, ia melihat adanya kesulitan pencatatan keuangan karena banyak cabang. Untuk ini, beliau tidak lagi khawatir, karena ia bisa mengandalkan Paper.id untuk membantunya. Semua pencatatan keuangan terpusat dalam satu tempat.

Ia bisa memantau keuangan bisnisnya secara real-time. Dengan begitu, ia tidak merasa khawatir akan keadaan uangnya. Istrinya juga menuturkan hal yang sama, karena pemantauan banyak cabang seringkali menjadi tantangan bagi business owner.

Selain itu, stok-stok barang yang ada bisa tercatat secara langsung di Paper.id. Ketika ada barang yang akan habis, ia bisa langsung procure ke supplier. Tentunya ini menjadi lebih mudah tanpa harus tanya ke cabang satu-persatu.

Baca Juga: Strategi Cash Flow dari Chief Business Officer Berpengalaman, Kupas Tuntas di Sini!

Pak David bisa fokus mengembangkan bisnisnya lebih mudah, terutama dalam menjaga kualitas rasa. Ia melihat menjaga kualitas rasa agar tetap enak dan sesuai SOP itu sangat susah, terutama franchise F&B.

Tapi, dengan adanya Paper.id, ia merasa sangat terbantu. Dengan begitu, ia bisa lebih fokus dalam menjaga rasa makanannya, sekaligus mengembangkan cabang-cabangnya di beberapa daerah di Indonesia.

Kalau kamu pun merasa punya masalah yang mirip dengan Pak David, Paper.id bisa jadi solusi yang boleh dicoba. Paper.id dapat membantu terutama dalam transaksi, dimana kamu bisa menggunakan kartu kredit untuk pembayaran bisnis, meski supplier tidak menyediakannya. Dengan begitu, tempo jadi lebih lega dan cash flow jauh lebih lancar. Tentunya, ada banyak fitur pendukung lainnya untuk membantumu mengelola operasional bisnis jadi lebih efektif dan efisien lagi. Yuk, gunakan gratis sekarang!

Daniel Nugraha