Agar proses pencatatan rapi, Anda perlu mengetahui tentang materi akuntansi. Materi akuntansi menyangkut beragam elemen yang ada dalam pembukuan. Dengan kata lain, Anda harus benar-benar hafal dan memahami semuanya.

Terus apa saja yang harus dihafalkan dan dipahami? Terus terang, Materi Akuntansi terbagi kedalam beberapa bagian dengan istilahnya masing-masing. Dengan begitu, pencatatan akan lebih mudah tanpa kesulitan. Berikut hal-hal penting yang harus Anda pahami mengenai materi akuntansi.

Materi akuntansi dan aturan dasarnya

Setiap orang perlu mengetahui materi akuntansi agar mempermudah proses pencatatan mereka

Sebelumnya, materi akuntansi sudah dijelaskan dimana, materi tersebut berupa hal-hal apa saja yang menyangkut dalam proses pembukuan. Hal itu meliputi pengertian dasar, tujuan dan manfaat, rumus dasar, dan bidang-bidang akuntansi.

Kita tidak akan membahas mengenai pengertian, tujuan dan bidang-bidang akuntansi pada umumnya karena sudah dibahas dalam artikel ini. Dalam artikel ini, kita akan melihat mengenai perhitungan dasar dan manfaat dari akuntansi.

Baca juga: Contoh pembukuan sederhana untuk UKM

Akuntansi adalah dasar dari sebuah perencanaan. Pemilik perusahaan dapat melihat kenaikan dan penurunan yang ada pada setiap pos sebagai catatan yang terpisah. Biasanya, informasi tersebut berisi akun/account. Dalam bentuk yang sederhana, akun terbagi menjadi 3 bagian yakni:

  • Akun memiliki judul yakni, nama pos yang dicatat dalam setiap akun.
  • Akun yang berfungsi untuk mencatat jumlah kenaikan pos.
  • Akun yang berfungsi untuk mencatat jumlah penurunan dalam pos.

Lihat gambar dibawah ini. Dalam gambar tersebut, kita bisa melihat ada 2 bagian yakni, DEBIT dan KREDIT. Debit ditulis pada bagian kiri dan Kredit pada bagian kanan. Perhitungan Debit dan kredit harus 0 agar seimbang.

Proses pencatatan akuntansi terdiri dari banyak langkah. Langkah-langkah tersebut bisa dilihat dalam rangkaian alur yang ada dibawah ini:

  1. Mencatat dan menganalisis transaksi-transaksi kedalam jurnal.
  2. Memindahkan transaksi ke buku besar.
  3. Mempersiapkan daftar saldo yang belum disesuaikan.
  4. Mempersiapkan dan menganalisis data penyesuaian.
  5. Menyiapkan kertas kerja untuk akhir periode yang sifatnya opsional.
  6. Membuat ayat jurnal penyesuaian dan memindahkannya ke buku besar.
  7. Mempersiapkan daftar saldo yang telah disesuaikan.
  8. Mempersiapkan laporan keuangan.
  9. Membuat ayat jurnal penutup dan memindahkannya kedalam buku besar.
  10. Daftar saldo setelah penutupan.

Setiap perusahaan wajib melakukan langkah-langkah diatas. Biasanya, hal tersebut bisa berganti-ganti tergantung tipe perusahaan serta hal-hal lainnya yang ada. Setiap tahap bersifat penting dan tidak boleh diabaikan.

Mulai dari pencatatan, perhitungan hingga saldo akhir perlu dilihat dengan teliti mengingat, hal tersebut berhubungan dengan keuangan perusahaan. Dengan laporan yang benar, perusahaan dapat melihat kondisi keuangan mereka serta membuat keputusan yang berhubungan dengan kondisi perusahaan mereka.

Baca juga: Pembukuan keuangan dan efeknya bagi bisnis kecil 

Namun, ada beberapa masalah yang dihadapi oleh perusahaan dalam proses pencatatan mulai dari siklus pencatatan yang lama, pencatatan yang tersendat karena bukti pencatatan yang hilang, kesalahan perhitungan dan lainnya juga bisa berakibat fatal bagi proses pembukuan.

Salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan Paper.id, sebuah platform bisnis untuk invoice dan akuntansi. Pencatatan menjadi lebih mudah karena semua bukti transaksi telah terekam dalam history yang bisa dilihat kapan saja. Semuanya juga telah terintegrasi sehingga, proses pencatatan menjadi lebih cepat. Semuanya jadi hemat waktu dan kesalahan bisa lebih minim! Gunakan sekarang secara GRATIS dengan DOWNLOAD DISINI!

Daniel Nugraha