Sebuah penelitian menuturkan jika musik bisa berdampak terhadap tingkat emosional dan mental seseorang. Itulah kenapa, musik bisa ditemukan dimana saja, baik itu di sebuah panggung yang luas, hingga di kamar tidur hampir setiap orang (lewat aplikasi streaming ataupun menyanyi sendiri).

Namun, apakah kamu tahu jika musik ternyata bisa ditemukan di pusat perbelanjaan ataupun mall? Sepertinya, hampir semua orang pernah mengalami hal ini. Yang menjadi permasalahan adalah, kenapa mereka memutuskan untuk mendengarkan musik? Apakah mereka sengaja melakukan hal itu atau merupakan strategi marketing?

Secara garis besar, musik bukanlah gimik atau strategi marketing. Kenapa? karena hampir semua toko, terutama yang menjual kebutuhan sehari-hari, pasti memutarkan musik. Namun, lantunan nada-nada terbukti bisa membuat kamu sebagai seorang pelanggan bisa menghabiskan uang lebih banyak. Alasannya kenapa?

Sederhananya, bisa kamu lihat di paragraf pertama pada artikel ini. Ya, musik bisa mengatur tingkat emosional seseorang. Namun, dalam penjelasan yang lebih gamblang, kamu bisa temukan di bawah ini:

Baca Juga: Strategi Sosial Media Marketing: 3 Brand dengan Campaign Terunik

Musik ‘Pengaruhi’ Pelanggan?

supermarket

Benarkah musik bisa membuat pelanggan mengeluarkan uang ekstra untuk belanja lebih banyak? Jawabannya mungkin bisa kamu dapatkan melalui sebuah studi yang dibuat oleh Celine Jacob. Hasil dari riset yang telah dilakukan olehnya menunjukkan jika musik akan membuat seorang pelanggan berada lebih lama di sebuah toko.

Lebih lanjut, musik juga akan membuat seorang pelanggan mampu memutuskan pilihan dengan lebih baik. Dari berbagai musik yang ada, genre romantis dan klasik dianggap sebagai yang terbaik.

Secara umum, musik dengan tempo dan nada yang santai akan membuat pelanggan bertahan lebih lama. Itulah alasan kenapa kamu bisa betah lama-lama dalam sebuah toko. Sebab, disana kamu tidak hanya berbelanja saja namun juga menikmati lantunan nada tersebut. Berada di sana lebih lama, membuat kamu berputar-putar sembari melihat barang-barang lain.

Pada akhirnya, kamu memutuskan untuk membeli barang lebih banyak dari biasanya. Namun, berdasarkan genre, manakah musik yang bisa membawa kamu berada lebih lama dalam sebuah toko? Baca di bawah ini untuk tahu lebih lanjut.

Genre Spesifik

strategi marketing

Menurut beberapa riset, setiap genre musik memiliki dampak berbeda-beda kepada pelanggan. Di bawah ini, peneliti mencoba menggunakan beberapa genre musik berbeda secara spesifik ke bidang bisnis tertentu. Sebagai contoh:

1. Klasik

Musik beraliran klasik pernah diteliti di sebuah toko wine terkemuka di Amerika Serikat. Bagaimana hasilnya? ketika musik klasik dimainkan, pelanggan ternyata cenderung membeli wine dengan harga yang lebih mahal dari biasanya. Mereka memang tidak membeli lebih banyak namun mereka memilih untuk langsung membeli wine dengan kualitas terbaik.

Mengapa demikian? Aliran musik klasik membuat mereka betah berada lama di toko tersebut sehingga pelanggan mau membandingkan satu persatu wine yang ada di tempat tersebut. Itulah mengapa, wine yang berharga mahal bisa terjual lebih banyak dari biasanya.

2. Instrumental

Seorang peneliti asal Spanyol mencoba terobosan baru dengan menggunakan musik instrumental dimana hanya ada nada tanpa ada lirik sama sekali. Dikarenakan menggunakan nada dengan beat rendah, ternyata ada peningkatan pembelanjaan yang terjadi di toko tersebut. Padahal, jumlah pelanggan yang datang tidak beda jauh dari biasanya.

Artinya, pelanggan yang mendengarkan musik instrumental akan membeli barang lebih banyak karena mereka lebih rileks ke dalam toko itu. Perputaran uang menjadi lebih bagus dan membuat toko tersebut mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari biasanya.

3. Musik Pop Atau Terkenal

Memutarkan musik dengan genre pop atau lagu-lagu terkenal ternyata kurang efektif dilakukan. Secara psikologi, pelanggan malah akan stress apabila mendengarkan musik seperti itu. Kenapa? karena mereka lebih fokus dengan mendengarkan musik tersebut dibandingkan dengan belanja. Fokus mereka terpecah sehingga itu tidak bagus untuk penjualan Anda.

Sebaliknya, pelanggan akan lebih santai dan tidak mengalami stress ketika mendengarkan lagu yang tidak ramah di telinga. Kenapa?  Karena mereka hanya akan mendengarkan irama mereka tanpa harus mengikuti lagu tersebut.

Baca Juga: Kisah Sukses Pengusaha Muda: Pria Ini Jalankan Bisnis Beromset Puluhan Juta Rupiah

Aspek yang Merubah Mood Pelanggan

Efek Perkembangan Teknologi Bagi Kemajuan UMKM

Di atas, saya telah menjelaskan jika genre musik akan memberikan pengalaman yang berbeda terhadap setiap pelanggan. Dari penjelasan tersebut, bisa disimpulkan jika tidak semua genre dapat mempengaruhi mood seseorang menjadi lebih baik sehingga mau mengeluarkan uang lebih banyak. Di sisi lain, bisa ditarik kesimpulan, jika musik dapat merubah mood melalui 3 aspek di bawah ini:

1. Tempo

Tempo merupakan ukuran birama kecepatan dalam sebuah lagu. Tempo mempengaruhi mood seseorang. Sebuah studi di tahun 2011 menyimpulkan jika tempo bisa membuat seseorang mengubah perasaannya dalam waktu singkat. Contohnya, orang bisa senang ataupun menangis sesuai dengan experience yang terjadi dengan lagu tertentu.

Dalam bisnis, pelannya sebuah tempo dalam lagu tidak membuat seorang pelanggan mau membeli dengan jumlah lebih banyak. Namun, jika pelannya tempo disambut dengan suasana hati yang sedih, bisa berdampak kepada pelanggan untuk membeli dalam jumlah banyak. Kenapa? karena pelanggan mengalami kondisi psikologis sekaligus.

2. Volume

Rendah dan tingginya volume akan mempengaruhi pelanggan dalam sebuah toko. Umumnya, musik dengan volume yang keras membuat pelanggan tidak betah berlama-lama di sebuah toko. Sebaliknya, jika musik dinyalakan dengan volume yang lebih lembut, maka pelanggan akan betah berada di toko tersebut.

Namun, hal tersebut tidak terbukti di beberapa tempat. Kenyataannya, ada juga tempat dimana musik keras diperdengarkan namun masih ada banyak pelanggan yang mau membeli disana. Bahkan, pelanggannya tidak terbatas dalam satu niche saja melainkan umum. Jika tidak percaya, coba kamu datang ke Lawless Burgebar di Kemang dan Menteng.

3. Genre

Setiap orang mempunyai genre musik favorit, bisa itu pop, rock, melayu, metal, hiphop dll. Banyaknya genre membuat penjual harus mengerti genre musik apa yang harus mereka putarkan. Lantas, bagaimana cara menentukan genre musik di toko kamu? Mudah, lihat dan amati demografi siapakah pelanggan yang datang ke dalam toko kamu.

Kesimpulannya, kamu bisa menggunakan musik untuk membuat pelanggan kamu ‘terperangkap’ dalam sebuah toko. Kamu harus mencari tahu terlebih dahulu mengenai genre apa yang cocok untuk diputar. Namun, kamu gak perlu cari-cari software invoice kalo mau kelola bisnis. Cukup pake Paper.id buat bisnis kamu secara Gratis. Klik disini.

Baca Juga: Bagaimana Cara Bisnis Streaming Musik Gratis Mendapatkan Uang?

Daniel Nugraha