Strategi Sosial Media- Ada banyak cara untuk meningkatkan brand awareness di sosial media. Hal tersebut membutuhkan waktu yang banyak sekaligus menguras tenaga dan pikiran. Namun, apakah hasilnya akan sepadan dengan semua yang telah kamu habiskan? Jawabannya, tidak bisa dihitung menggunakan data.

Kesuksesan sebuah campaign biasanya terjadi apabila campaign tersebut menjadi viral. Sayangnya, virality bukanlah sebuah hal yang bisa diperhitungkan. Di Indonesia sendiri, beberapa perusahaan pernah membuatnya dan cukup sukses di media sosial hingga meningkatkan brand awareness.

Terdapat banyak taktik yang bisa dilakukan dan diimplementasikan oleh seorang sosial media marketer. Di bawah ini, ada 3 brand dengan campaign terunik yang bisa kamu jadikan inspirasi untuk strategi sosial media di bisnismu:

Spotify

Spotify

Data adalah hal terakhir yang dipertimbangkan sebagai cara untuk memviralkan sebuah kampanye. Akan tetapi, Spotify berhasil membuktikan jika data bisa menjadi sesuatu yang menarik. Hal itulah yang selalu dilakukan oleh perusahaan streaming musik asal Amerika Serikat tersebut untuk membuat campaign.

Spotify menggunakan data dari lokasi tertentu dan juga jumlah streaming musik untuk membuat sebuah campaign. Contohnya bisa kamu lihat seperti gambar di atas dengan tajuk “Dear Person“.

“Hai pendengar di Venice yang mendengarkan lagu-lagu dari Adele selama 4 jam berturut-turut, apakah kamu baik-baik saja?” tulis Spotify dalam sebuah banner besar di kota Venice, Italia.

Yang bisa dipelajari: Gunakan data dengan cara yang kreatif. Ketika data tersebut sesuai dengan interest dari para orang-orang disekitar, mereka akan merasa ‘dekat’ dengan apa yang kamu katakan dalam iklan tertentu.

Moonpie

Moonpie

Semua orang suka dengan humor. Itulah yang dilakukan oleh Moonpie, sebuah cake factory yang cukup terkenal di Amerika Serikat. Moonpie membuat sebuah campaign unik dengan menggunakan flowchart yang kerap dibuat untuk strategi marketing dalam sebuah bisnis.

Bedanya, di dalam flowchart tersebut bukanlah mengenai strategi bisnis melainkan jenis-jenis kue yang disediakan di Moonpie. Uniknya lagi, strategi sosial media tersebut bukan digunakan di Instagram melainkan Twitter yang hanya bisa menuliskan sekitar 280 karakter.

Sebuah riset yang dilakukan oleh sprout social mencatat jika pengguna sosial media tidak memperdulikan tentang kuantitas melainkan kualitas dari sebuah konten. Selain itu, 67% diantaranya lebih menyukai konten yang berkualitas dan dapat menghibur mereka seperti yang dilakukan oleh Moonpie.

Yang bisa dipelajari: Peka terhadap apa yang sedang trending di media sosial ataupun di dunia nyata. Sebab, orang-orang akan lebih related dengan kontenmu apabila digabungkan dengan kejadian sebenarnya.

Barbie

Bagaimana cara membuat sebuah konten yang viral di media sosial? Mudahnya, kamu bisa mengikuti apa yang sedang trending di dalam media sosial tersebut. Itulah yang dilakukan salah satu boneka terkenal dan tertua di dunia, yakni Barbie. Mereka membuat sebuah sketsa seperti ‘real life influencer‘.

Barbie, dulunya, memang memiliki target pasar anak kecil. Namun keberadaan instagram membuat Mattel (sang pembuat) sedikit mengubah target pasarnya tersebut. Kini, Barbie telah sukses dengan gimmickreal life influencer‘ yang ditunjukkan kepada para ibu-ibu milennial di seluruh dunia.

Melalui Hootsuite, Mattel menjelaskan jika milenial saat ini ingin memberikan anaknya mainan yang memiliki tujuan dan manfaat besar untuk dirinya. Karena hal itulah, Barbie langsung turun ke instagram untuk menjelaskan definisi dari tujuan baru mereka.

Melalui akun @barbiestyle di Instagram, Mattel mengisahkan banyak sekali cerita-cerita unik Barbie dengan berbagai angle yang unik mulai dari pendidikan, pekerjaan, kisah romansa, kehidupan dll. Lebih lanjutnya, kalian bisa langsung mengecek akun instagram mereka.

Apa yang Bisa Dipelajari: Milennial merasa dekat dengan sesuatu yang berhubungan dengan seni dan budaya. Hal itu yang diangkat oleh Barbie hingga saat ini menjalani strategi sosial media marketing mereka. Keberadaan sosial media juga menjadi bahan ‘promosi’ gratis yang sangat menguntungkan bagi brand.