Paper.id Blog – Penjualan bisnis F&B secara online pada tahun 2019 mengalami pertumbuhan sebesar 23% dan di tahun ini diprediksi akan mengalami kenaikan lebih dari $40 juta. itu proyeksi sebelum COVID-19 melanda, yang menyebabkan krisis dalam segala sektor bisnis.Berikut ini data yang diambil dari situs emarketer.com.

Faktanya, penjualan di sektor F&B ini mengalami kenaikan yang cukup tajam sebesar 183% diantara tanggal 12-15 Maret 2020 jika dibandingkan dengan periode sebelumnya di tahun 2019, atau setahun kebelakang. 

Lonjakan penjualan ini disebabkan karena peraturan lockdown yang menyebabkan orang-orang tidak bisa pergi kemana mana dan ketidakpastian. 

Kalian pasti berpikir bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan bisnis yang ada mengalami penurunan, baik itu dari pendapatan atau penjualan khususnya F&B Bisnis. Faktanya selama pandemi, perkembangan bisnis ini mengalami kemajuan. 

Mengapa Penjualan Online Bisnis F&B Mengalami Peningkatan?

Data yang diambil dari situs Joshmeah.com mengatakan bahwa di Amerika Serikat, bisnis F&B sendiri sudah masuk kedalam kategori $1 triliun. Sebelum Covid-19 menyerang seluruh masyarakat yang ada di dunia, bisnis F&B diproyeksikan mengalami peningkatan transaksi hingga $32,2 milyar di tahun 2020.

Pada tanggal 1-22 Maret 2020, disebutkan bahwa telah terjadi peningkatan sebesar 300% jumlah orang yang membeli produk F&B secara online. 

Hal ini yang semakin membuat bisnis F&B mengalami peningkatan transaksi melalui penjualan online. Selain disebabkan karena faktor Covid-19 yang mengharuskan orang-orang untuk berdiam diri dirumah, faktor kebutuhan pun menjadi hal yang penting.

Setiap orang pasti membutuhkan yang namanya makanan dan minuman, dan faktor pandemi covid-19 membuat kegiatan menjadi terbatas, dan meningkatnya kebutuhan, maka bisnis ini pun semakin berkembang. 

Tantangan Dalam Menjalankan Bisnis F&B Secara Online

Awal tahun 2020, hanya 56% bisnis F&B yang dijalankan secara online. Nah berikut beberapa tantangan yang ada di dalam bisnis F&B secara online.

Rantai Pasokan F&B Yang Cepat Berubah

Komunikasi yang buruk antara bisnis F&B dan suppliernya, meningkatnya permintaan dalam hal pengiriman, kurangnya transparansi, adalah masalah yang sering ditemui dalam rantai pasokan atau supply chain di dalam bisnis F&B.

Ditambah lagi dengan pandemi Covid-19 yang semakin mempersulit situasi saat ini. Ini lah yang menjadi sebuah tantangan dalam menjalankan bisnis F&B secara online. 

Perubahan Tingkat Konsumsi Masyarakat

Permintaan masyarakat akan produk F&B selama pandemi Covid-19 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Akan tetapi masih banyak perubahan-perubahan yang membuat situasi bisnis ini juga menjadi sulit. 

Seperti banyak sekali penutupan tempat cafe yang menyebabkan kelebihan pasokan minuman susu. Selain itu para peternak ayam petelur mengatakan bahwa mereka harus menghancurkan 750.000 telur setiap minggunya. 

Penjualan langsung ke Customer

Perusahaan yang bergerak di bidang F&B seperti Wal-Mart, Alfamart, Indomaret dan yang lain nya berusaha memenuhi kebutuhan dari para pelanggan kedepan nya. Hal ini membuat penjualan secara langsung ke customer mempunyai kesempatan dan keuntungan untuk ekspansi lebih jauh. 

Banyak para perusahaan yang mulai penjualan bisnis F&B secara online. Hal ini bertujuan untuk melakukan penjualan langsung kepada pelanggan. 

Meningkatnya Concern Terhadap Kesehatan

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, mengatakan bahwa sangat kecil kemungkinan orang dapat tertular Covid-19 melalui makanan atau minuman. 

Tetapi sudah banyak orang yang mulai concern atau khawatir terhadap kesehatannya, jauh sebelum Covid-19 ada. Isu yang mengatakan bahwa keamanan dan kebersihan makanan telah mengubah kebiasaan cara makan mereka. Hal ini tentunya meningkatkan kesadaran akan kesehatan mereka.