Kamu pastinya sudah tahu bahwa kartu kredit sudah menjadi salah satu alat pembayaran yang paling populer di dunia saat ini. Nah, di balik kenyamanan dan kepraktisan yang ditawarkan, mungkin kamu salah satu orang yang belum paham mengenai komponen kartu kredit itu sendiri secara mendalam.
Sebelum kamu memutuskan untuk memiliki kartu kredit atau bahkan kamu sudah memilikinya, penting untuk memahami seluk-beluknya agar bisa menggunakannya dengan bijak dan terhindar dari kesalahan yang berbahaya.
Oleh karena itu, berikut ini komponen kartu kredit yang wajib kamu pahami agar kamu bisa menggunakannya dengan bijak. Simak, ya!
Baca Juga: Apa itu Kartu Kredit?: Manfaat Hingga Cara Menggunakannya
Mekanisme Kartu Kredit
Secara umum, kartu kredit adalah bentuk credit revolving yang diberikan oleh lembaga penerbit kartu kepada nasabahnya. Nah, ketika kamu punya kartu kredit, lembaga penerbit kartu memberikan batasan kredit tertentu yang bisa kamu gunakan.
Misalnya, kamu gunakan untuk bertransaksi kepada supplier untuk pembelian barang atau jasa tanpa harus membayar secara cash. Jadi, kamu punya waktu tertentu untuk membayar sejumlah dana yang sudah dipakai pada tanggal jatuh tempo sesuai kesepakatan.
Baca juga: Ingin Punya PAPERCARD? Cek Cara Mudah untuk Memilikinya
Proses Transaksi Kartu Kredit
Setiap kali kamu menggunakan kartu kredit untuk melakukan pembelian kepada supplier, ini tahapan dalam transaksi tersebut:
- Kamu mengunjungi gudang atau situs web untuk melakukan pembelian barang atau jasa
- Jika kamu melakukan pembayaran secara cash, kartu kredit diberikan ke supplier kemudian dimasukkan/digesek ke mesin EDC.
- Pada saat transaksi berlangsung, kamu akan dimintai untuk menandatangani tanda terima atau memasukkan nomor PIN untuk mengotentikasi transaksi.
- Sementara, jika transaksi online, kamu akan dimintai memasukkan informasi kartu kredit, seperti nomor kartu, tanggal kadaluarsa, dan kode CVV/CVC
- Setelah itu, informasi transaksi, seperti jumlah pembelian, nomor kartu kredit, dan detail lainnya, dikirimkan ke lembaga pemrosesan pembayaran atau bank penerbit kartu
- Bank penerbit kartu akan memproses informasi tersebut dan memutuskan apakah transaksi bisa diotorisasi atau ditolak
- Biasanya, yang dipertimbangkan termasuk saldo tersedia, batas kredit, riwayat transaksi, dan lainnya
- Jika transaksi disetujui, maka pembelian bisa dilanjutkan. Sebaliknya, jika ditolak, kamu tidak bisa memproses pembelian.
- Jika persetujuan sudah diberikan, transaksi dimulai, kamu akan menerima tanda terima atau konfirmasi pembelian.
- Informasi transaksi tersebut dicatat oleh bank penerbit untuk laporan tagihan bulanan
- Pada akhir setiap periode tagihan (biasanya sebulan), bank penerbit menghasilkan laporan tagihan yang mencantumkan semua transaksi yang dilakukan.
- Kamu punya waktu tertentu (biasanya beberapa minggu) untuk membayar seluruh atau sebagian dari saldo tagihan.
- Jika saldo tidak dibayar penuh, kamu akan dikenakan bunga pada sisa saldo yang belum dibayar.
- Siklus berulang.
Tanggal Jatuh Tempo dan Pembayaran Tagihan
Setiap bulan, lembaga penerbit kartu akan mengeluarkan tagihan kartu kredit yang berisi daftar transaksi yang kamu lakukan selama periode tertentu. Tagihan ini biasanya mencakup detail pembelian, tanggal transaksi, dan saldo yang harus dibayarkan.
Tanggal jatuh tempo adalah tanggal di mana kamu harus membayar tagihan kartu kreditmu. Jika kamu membayar seluruh saldo tagihan penuh sebelum tanggal jatuh tempo, kamu tidak akan dikenakan bunga tambahan. Namun, jika kamu hanya membayar sebagian dari saldo atau melewati tanggal jatuh tempo, maka bunga akan dikenakan pada sisa saldo yang belum dibayar.
Biaya dan Bunga Kartu Kredit
Perlu diingat, guys! Saat kamu menggunakan kartu kredit akan ada biaya dan bunga tambahan yang mungkin dikenakan. Beberapa biaya umum termasuk biaya tahunan, biaya keterlambatan pembayaran, biaya penarikan uang tunai (cash advance), dan biaya untuk penggunaan kartu di luar negeri. Bunga kartu kredit, yang dikenal sebagai suku bunga kartu kredit, akan diterapkan pada saldo yang tidak dibayar penuh setiap bulan.
Sebagai contoh, kamu melakukan pembelian barang ke supplier dengan kartu kredit senilai Rp 10.000.000 pada tanggal 10 Juli 2023 (jatuh tempo 5 Agustus). Penerbit kartu kredit kamu akan menawarkan suku bunga bulanan sebesar 1,5% untuk saldo yang belum dibayarkan. Sementara, kamu sudah membayar tagihan bulan sebelumnya tepat waktu, sehingga saat ini kamu memiliki saldo kartu kredit nol.
Pada tanggal jatuh tempo yakni 5 Agustus 2023, kamu memutuskan untuk membayar sebagian saja dari total tagihan, yaitu Rp 5.000.000. Maka perhitungan biayanya seperti ini:
Saldo yang belum dibayar setelah tanggal jatuh tempo: Rp 10.000.000 (pembelian) – Rp 5.000.000 (pembayaran) = Rp 5.000.000
Suku bunga bulanan: 1,5% (dinyatakan dalam desimal 0,015)
Bunga yang dikenakan pada saldo kartu kredit: Rp 5.000.000 (saldo belum dibayar) x 0,015 (suku bunga bulanan) = Rp 75.000.000
Jadi, biaya bunga kartu kredit pada bulan ini adalah sebesar Rp. 75.000.000.
Keamanan dan Perlindungan Pengguna Kartu Kredit
Sebagai pebisnis cerdas, penting untuk melindungi kartu kredit kamu dari penyalahgunaan dan kecurangan. Gunakan hanya pada tempat-tempat terpercaya dan pastikan untuk selalu menyimpan informasi kartu dengan aman.
Jaga kerahasiaan informasi kartu kredit Anda dengan sangat baik. Jangan berbagi nomor kartu, tanggal kadaluarsa, atau kode CVV dengan siapapun. Selain itu, cek berkala aktivitas transaksi kartu kredit kamu secara berkala.
Semisal kartu kredit kamu hilang atau dicuri, segera hubungi lembaga penerbit kartu untuk melaporkan kehilangan dan membatalkan kartu tersebut. Biasanya, lembaga penerbit kartu menyediakan layanan pelaporan kehilangan atau pencurian kartu kredit 24 jam non stop.
Baca juga: Mengenal PAPERCARD, Kartu Kredit Bisnis yang Memudahkan Transaksi Kamu
Demikianlah komponen kartu kredit yang wajib kamu pahami sebagai pebisnis. Dengan mengetahui mekanisme dan proses di balik transaksi kartu kredit, diharapkan kamu jadi lebih siap mengelola keuanganmu dengan bijaksana dan menghindari jebakan hutang yang berbahaya.
Ingat, bayar tagihan tepat waktu dan ikuti tips penggunaan kartu kredit dengan bijak agar bisa memanfaatkannya sebagai alat yang bermanfaat dan membantu memperkuat keuangan pribadi kamu atau memperlancar cash flow bisnis kamu.
Biasanya bayar supplier pakai kartu kredit pribadi? Gunakan saja PAPERCARD, kartu kredit dengan sejuta manfaat. Kartu kredit ini merupakan co–branding dengan BRI dan Visa, dan merupakan pertama di Indonesia yang menggabungkan benefit bisnis dan personal. Apa saja manfaatnya?
- Bisa dapat tambahan tempo hinggaa 55 hari.
- Limit lebih besar & biaya transaksi 1,5% di tiap transaksinya.
- Transaksi tercatat secara rapi & otomatis dengan fitur business expense management, sehingga mempermudah pembukuan dan pelaporan pajak.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan cashback 0,1% di tiap transaksi serta GarudaMiles* setiap kelipatan Rp100.000 (Rp8.333 per miles). Ada juga berbagai diskon dari beragam merchant khusus PAPERCARD untuk bisnismu. Makin untung kan?
Yuk, buruan gunakan PAPERCARD & #SwipeUpYourLife biar hidup makin up dan bisnis makin up!
*Hanya untuk UNIVERSECARD
- Perbedaan Nota dan Kwitansi, Serupa Tapi Tak Sama! - Oktober 7, 2024
- 5 Rekomendasi Software Akuntansi Terbaik untuk Usaha Jasa - Oktober 4, 2024
- 6 Rekomendasi Software HR Terbaik dengan Fitur Mumpuni - Oktober 4, 2024