Saat ini, kartu kredit hadir sebagai salah satu alat pembayaran yang sering digunakan. Sebagai pebisnis, kamu pasti tidak memanfaatkannya hanya sekadar sebagai sarana pembayaran, tetapi juga mengambil benefit lainnya, kan?

Namun, banyaknya jenis kartu kredit yang tersedia, baik lokal maupun internasional, pertanyaannya adalah: kartu kredit mana sih yang sebenarnya lebih menguntungkan untuk bisnis?

Maksudnya di sini, kartu kredit lokal adalah jenis kartu kredit yang dikeluarkan oleh bank atau lembaga keuangan yang beroperasi di Indonesia, termasuk bank internasional yang memiliki cabang dan tersedia di Indonesia.

Sementara itu, kartu kredit internasional merupakan kartu kredit yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan di luar Indonesia, misalnya kartu kredit AMEX Hilton Aspire yang dikeluarkan oleh American Express.

Nah, karena itu, ketika memilih kartu kredit untuk kebutuhan bisnis, kamu harus paham dulu perbedaannya dari masing-masing jenis. Jangan khawatir! Berikut ini adalah perbedaan antara benefit kartu kredit lokal vs. internasional. Simak di bawah, ya!

Perbedaan Benefit Kartu Kredit Lokal dan Internasional

1. Segi keamanan

Saat ini sih, sebenarnya baik kartu kredit lokal maupun internasional sudah menggunakan chip atau magnetic stripe dan CVV/CVC sebagai gerbang verifikasi transaksi. Namun, di era modernisasi, khususnya Indonesia, selain hal tersebut validasi kartu kredit juga yang dulunya hanya berupa tanda tangan, kini sudah beralih menggunakan PIN, baik untuk transaksi offline maupun online bahkan dilengkapi dengan OTP (One Time-Password).

Pasalnya, penggunaan PIN lebih aman dibandingkan dengan tanda tangan, mengingat PIN adalah angka rahasia yang hanya diketahui pemilik untuk mengakses seluruh transaksi selayaknya mekanisme tabungan. Selain itu, transaksi menggunakan PIN juga sudah terenkripsi dan dilakukan secara real-time.

Sementara itu, di luar negeri, penggunaan PIN ini sudah lama digunakan, lho. Bahkan, inovasi selanjutnya untuk mempersingkat waktu transaksi, terdapat teknologi yang lebih canggih, seperti dengan pembayaran nikontak (contactless). Jadi, pengguna tidak perlu memasukkan PIN atau kode apa pun, tinggal tap to pay atau hanya melakukan tap maka transaksi langsung berhasil. Hal ini, menjadi gebrakan yang diterima secara internasional untuk mengurangi penyebaran COVID-19 kemarin.

Berbeda dengan di Indonesia, yang sedikit terlambat. Kendati demikian, saat ini beberapa bank sudah mencoba mengadopsi teknologi pembayaran contactless untuk mengenalkan sisi praktis dan inovasi di tiap transaksi.

Baca Juga: Gampang, Ini Panduan Pengajuan Kartu Kredit Bisnis

2. Nilai tukar 

Perbedaan nilai tukar kartu kredit setiap bank baik lokal maupun internasional memiliki skema yang berbeda. Maksudnya gimana, sih? Begini, misalnya jika kamu membawa kartu kredit lokal untuk transaksi di Indonesia maka akan sesuai dengan nominal Rupiah seperti biasa.

Namun, jika kamu menggunakan kartu kredit lokal dibawa ke luar negeri, nominal yang akan ditagihkan sesuai dengan kurs saat terjadi transaksi. Yang mana bank akan langsung mengkonversikan nilai transaksi dan nilai tukar saat itu sesuai ketentuan bank ke dalam tagihan kamu.

Perlu diingat, tentunya akan ada potensi pertambahan nilai karena adanya perbedaan kurs bank dengan kurs umum yang berlaku di hari transaksi dilakukan yang biasanya lebih tinggi untuk pencatatan transaksi (berbeda dengan valuta asing).

Misalnya, kamu memiliki kartu kredit lokal dan kamu gunakan di Amerika Serikat untuk membeli printer seharga $100. Maka bank akan mengkonversikan nilai transaksi (Asumsi dengan Visa dan MasterCard berkisar 1%-2% menurut Finansialku) tersebut ke dalam Rupiah berdasarkan kurs bank yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. 

Jika kurs umum saat ini adalah $1 = Rp 15.015 (per 23 Juni 2023 menurut Bank Indonesia) dan jika asumsi biaya konversikan kartu yang kamu gunakan adalah sebesar 1% dan bank mengenakan biaya tambahan sebesar 1,5% (berkisar 1.5%-2.5%), sehingga total biaya konversi mata uang asing adalah 2,5%.

Dengan demikian, akibatnya pada tagihan kartu kredit kamu nantinya, jumlah yang tertera untuk printer bukanlah Rp 1.501.500 (diperoleh dari $100 x Rp 15.015), melainkan Rp 1.537.537 yang diperoleh dari 2,5% x Rp 1.500.000

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Punya Kartu Kredit Bisnis?

Nah, demikian perbedaan benefit dari kartu kredit lokal vs internasional. Jadi, mana yang lebih untung menurut kamu? Sebenarnya sih yang terpenting untuk diingat bahwa setiap kartu kredit memiliki kebijakan dan fitur yang berbeda. Untuk itu, kamu perlu melakukan riset dulu dan coba bandingkan dengan cermat.

Pertimbangkan juga kebutuhan dan kebiasaan transaksi bisnis kamu seperti apa, serta manfaat yang paling relevan bagi bisnis kamu dalam jangka panjang. Yang mana yang lebih menguntungkan bagi bisnismu tergantung pada kebutuhan dan prioritas bisnis kamu sendiri.

Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan kartu kredit yang pas untuk bisnismu. Tentunya, semuanya bisa dipilih sesuai dengan limit dana atau tambahan tempo yang bisa kamu nikmati.

Apalagi, kalau kamu bisa mendapatkan kartu kredit yang memberikan perpanjangan tempo hingga 55 hari, dimana tidak semuanya bisa lho. Jawabannya adalah PAPERCARD, kartu kredit bisnis pertama yang menggabungkan benefit bisnis & personal!

Dengan kartu ini, cash flow jadi lebih lega berkat tambahan tempo hingga 55 hari. Apalagi, kamu bisa mendapatkan cashback 0,1% di tiap transaksi, sehingga biaya transaksi bisnis di Paper.id dari 1,5%, jadi 1,4%, lebih murah?

Beragam diskon menarik dari merchant-merchant yang berkolaborasi dengan BRI dan Visa juga menantimu. Serta setiap kelipatan transaksi Rp100 ribu akan terkonversi menjadi 12 miles (Rp8333 per 1 miles).

Ayo, #SwipeUpYourLife dengan PAPERCARD! Cek lebih lanjut soal PAPERCARD di bawah ini!

Muhamad Dika Wahyudi