Hampir semua pelaku usaha menginginkan keuntungan yang besar. Kesuksesan dalam penjualan produk konsumen tidak luput dari bagaimana kita mengelola saluran distribusi. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus dapat menentukan jumlah dan waktu pemesanan yang tepat sehingga kebutuhan konsumen terpenuhi tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar.

Adanya saluran distribusi bagi produsen tentunya memberikan banyak kemudahan dalam memasarkan produk dan menjamin produk bisa sampai ke tangan konsumen dengan aman. Saluran distribusi yang dikelola dengan baik akan sangat menguntungkan perusahaan dalam menyalurkan produk-produk yang dimiliki.

Baca juga: Bagaimana mengatasi arus kas yang macet dengan pendanaan usaha

Saluran distribusi merupakan jalur yang dipakai oleh produsen untuk memindahkan produk sekaligus mengalihkan kepemilikan produk baik secara langsung maupun tidak langsung dari produsen ke tangan konsumen. Melalui saluran distribusi, produsen bisa melakukan riset pemasaran dalam rangka mengetahui berbagai informasi mengenai pelanggan, kompetitor, dan kekuatan lain dalam lingkungan pemasaran yang potensial pada waktu yang bersamaan.

Pasar dan toko merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli secara langsung, pasar atau toko juga merupakan bagian dari saluran distribusi yang paling akhir dan cenderung langsung berhubungan dengan konsumen.

Dahulu sebelum adanya pasar modern, produk yang beredar tidak akan sulit masuk ke dalam pasar dan syarat-syarat untuk memasukkan produk tersebut juga cenderung mudah, berbeda halnya dengan kondisi saat ini, dengan banyaknya pasar modern seperti swalayan, minimarket, hypermarket tentunya setiap produsen harus memenuhi syarat-syarat tertentu agar bisa memasukkan produknya. Sehingga saat ini dalam pendistribusian dikenal dua istilah yaitu, general trade dan modern trade.

Definisi General Trade dan Modern Trade

General trade adalah perdagangan yang dikhususkan untuk menangani pasar-pasar tradisional (misalnya warung-warung kecil). Metode penjualannya dilakukan oleh distributor atau (perantara). Misalnya toko-toko yang dimiliki perorangan dan biasanya melayani permintaan customer lokal. Umumnya rata-rata customer di Indonesia cenderung pergi ke general trade untuk berbelanja makanan dan kebutuhan rumah lainnya yang last-minute.

Sedangkan modern trade merupakan perdagangan yang dikhususkan untuk menangani pasar-pasar modern seperti hypermarket, supermarket dan minimarket yang operasionalnya lebih terorganisir dibanding general trade. Dikarenakan tempat yang lebih luas dan cenderung jauh dari perumahan, modern trade cenderung dikunjungi untuk berbelanja bulanan yang lebih direncanakan.

Perbedaannya dan Modern Trade

  • General trade
    Jika ditinjau dari produknya general trade menyediakan berbagai produk atau barang dagangan berupa bahan pangan, sandang, dan barang lain yang sebagian besar memiliki karakter mudah dipindah-pindahkan. General trade bukan sekedar sebagai tempat jual beli semata, tetapi berkembang dengan konsepsi hidup dan interaksi sosial budaya. General trade atau pasar tradisional memiliki keunggulan berupa tempat yang strategis karena dibangun dekat dengan pemukiman warga. Selain itu, keberagaman produk yang dijual menjadi ciri bahwa general trade menjadi salah satu pendongkrak perekonomian warga. Sedangkan kekurangan pada general trade yaitu identik dengan kotor dan kumuh serta kurang teratur pada lokasinya. Sedangkan pada kemasan kurang baik dan kualitas produk seringkali kurang terjamin karena masih banyak produk oplosan yang beredar
  • Modern trade
    Dilihat dari pengelolaannya yang dilaksanakan secara modern, mengutamakan pelayanan demi kenyamanan pelanggan yang berbelanja, manajemen yang berada pada satu tangan, bermodal besar, dan dilengkapi label harga yang pasti. Selain diri segi harga yang sudah tidak bisa ditawar, modern trade memiliki berbagai keunggulan yang ditinjau dari sudut pandang pelanggan.
    Keunggulan tersebut meliputi lingkungan yang bersih dan nyaman serta jam operasional yang lebih panjang dan terjadwal. Untuk memberikan pelayanan yang lebih maksimal, tersedia pula sistem pembayaran yang variatif, misalnya tunai, debit, kartu kredit, voucher, dan lain sebagainya. Sedangkan kekurangan pada modern trade yaitu tidak ada proses tawar menawar. Proses belanja dilakukan secara sendiri dan tidak ada interaksi sosial.

Baca juga: Cara mengajukan invoice financing untuk perusahaan besar

Modern Trade vs General Trade, manakah jalur distribusi yang cocok?

Bagi produsen yang melangsungkan bisnis saat ini, sangat penting untuk menentukan channel distribusinya, yaitu dengan memilih jenis yang sesuai antara general trade atau modern trade.

Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih saluran distribusi, yaitu adanya anggaran, kompetitor, kondisi produk, target pasar, dan sumber daya yang dimiliki. Saat ini, perkembangan modern trade di berbagai kota di Indonesia memang mulai mengundang kekhawatiran bagi pelaku pedagang kecil dan mikro di pasar tradisional.

Penetrasi pasar yang dilakukan modern trade dengan membuka jaringan distribusi sampai ke level kecamatan dianggap akan segera mematikan pengelola general trade sebagai jalur distribusi utama perekonomian kecil dan mikro. Belum lagi modern trade mempunyai keunggulan dari sisi pelayanan, penampilan bersih, produk yang lengkap, dan harga yang murah.