Fraud atau kecurangan merupakan suatu tindakan yang disengaja oleh satu individu atau kelompok dalam manajemen atau lingkungan perusahaan dengan menggunakan tipu muslihat untuk memperoleh satu keuntungan secara tidak adil atau melanggar hukum.

Dalam suatu perusahaan fraud sangat mungkin terjadi dan biasanya sering ditemukan pada bagian penjualan atau sales. Lalu apa saja faktor-faktor yang sering terjadi dalam fraud? Dan bagaimana cara mencegahnya?

Baca juga: Kerugian Finansial Akibat Procurement Fraud, Seperti Apa Serba-serbinya?

Faktor-Faktor Fraud Dalam tim Sales

Fraud dalam tim sales, terutama selama situasi krisis seperti pandemi, memang menjadi isu kritis yang memerlukan perhatian serius. Pandemi telah menciptakan kondisi yang sempurna untuk munculnya fraud, mempengaruhi berbagai faktor yang dikenal sebagai “Fraud Triangle,” yaitu:

  1. Tekanan (Pressure): Krisis keuangan yang disebabkan oleh pandemi meningkatkan tekanan pada individu dan perusahaan. Karyawan, terutama di tim sales, mungkin merasa tertekan untuk memenuhi target penjualan di tengah penurunan permintaan. Tekanan ini bisa bersumber dari kebutuhan pribadi (misalnya, kebutuhan finansial karena pengurangan gaji atau kehilangan pendapatan keluarga) atau tekanan organisasi (misalnya, target penjualan yang tidak realistis).
  2. Peluang (Opportunity): Pembatasan aktivitas dan pergeseran ke operasi yang lebih digital dapat mengurangi pengawasan dan kontrol internal, menciptakan peluang bagi karyawan untuk melakukan fraud. Misalnya, proses penjualan yang tidak diawasi dengan ketat dapat memudahkan penciptaan transaksi fiktif atau manipulasi data penjualan. Peluang untuk fraud juga meningkat ketika ada kerjasama antara anggota tim sales dengan departemen lain, seperti pengiriman, untuk menciptakan order fiktif.
  3. Rasionalisasi (Rationalization): Dalam situasi krisis, individu mungkin merasionalisasi tindakan fraud sebagai suatu kebutuhan atau pembenaran moral. Misalnya, mereka mungkin berpikir bahwa “saya hanya mencoba bertahan hidup” atau “saya melakukan ini untuk menjaga perusahaan tetap berjalan.” Rasionalisasi ini memungkinkan mereka untuk membenarkan perilaku curang mereka.

Nah itulah beberapa contoh dari tindakan fraud, namun bagaimana cara mencegahnya?

Cara Mencegah Tindakan Fraud Dalam Sales

Berikut merupakan 3 tindakan pencegahan dari fraud dalam sales yaitu:

Melakukan Analisa Keuangan dengan Baik

Analisa keuangan dan aset dapat menghilangkan celah yang dapat dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Jika diperlukan gunakan sistem berbasis aplikasi yang lebih ketat dan aman.

Sosialisasi SOP anti korupsi

Memberikan informasi tentang pentingnya kejujuran dan anti korupsi. Sosialisasikan kepada seluruh anggota perusahaanmu serta lengkap dengan konsekuensi bagi yang melanggarnya. Berikan sanksi tegas pada pelaku fraud. Seperti pemecatan, dan tindak pidana.

Menerapkan sistem whistleblowing

Sistem whistleblowing adalah sistem yang mengharuskan perusahaan untuk meningkatkan kesadaran para pemilik bisnis dalam mengenali karakteristik dan tanda-tanda fraud serta betapa pentingnya bagi pemilik bisnis untuk mengambil bagian untuk mengurangi risiko fraud dengan melaporkan temuan mereka.

Jika kamu sudah mengerti dengan istilah Fraud. kini sudah waktunya kamu untuk berbenah. Jauhi tindakan ini, karena selain menyengsarakan kehidupanmu tindak pidana juga dapat kamu tempuh akibat tindakan fraud yang dilakukan. Jadi ingatlah bahwa, fraud merupakan tindakan kejahatan yang tidak dapat di toleran.

Buat kamu, business owner yang ingin dipermudah dalam membuat invoice, kamu bisa menggunakan Paper.id, dengan Paper.id, kamu bisa dengan mudah membuat invoice dan mengirimnya. Selain itu juga, invoice yang sudah dibuat pun sudah terekonsiliasi dengan sistem pembayaran digital. Menarik, bukan? Yuk, pakai Paper.id dengan klik tombol dibawah ini!

Alfian Dimas